55-Rokok dan Pagi

7.2K 457 38
                                    

JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK CINTAMU 😈

"KITA tahu, kitalah masalahnya. KITA tahu kitalah puncak penyelesaiannya. NAMUN diam adalah jalan yang kita pilih dengan tujuan yang kita sudah tahu pasti akan semenyakitkan apa. Dan tanpa sadar, kita telah semakin banyak melukai hati kita sendiri dan akhirnya kita menangis... Sendiri."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Udah?" Tanya Pagi.

"Bentar lagi." Balas Panji.

Pandu hanya sibuk mengikuti Pagi sebagai pengamat, berdiri di sisi kiri Panji.

"Gue heran sama manusia zaman sekarang. Gak punya hati kali, yah?" Ucapnya memulai ocehan panjang lebarnya.

"Senja yang cantiknya begitu aja dijadiin bahan cacian, sampe dicoret-coret gitu lagi mukanya. Kasihan banget si Senja." 

Pandu menggelengkan kepalanya dramatis, "Mana bukan cuma satu lagi. Banyak dan berbagai tempat. Lo yakin dia gak liat ini?" tanya Pandu untuk kesekian kalinya pada Pagi.

Pagi diam sebentar lalu berkata, "Hem. Selama gue nginep seminggu di rumahnya, gue gak pernah liat dia mainin media sosial atau apapun itu kecuali baca buku dan menggambar." 

Panji dan Pandu saling tatap dan mengeryitkan dahi.

"Nginep? Seminggu? Serius lo?" serbu Pandu.

Pagi hanya menatap datar.

"Nyokapnya ke luar kota dan dia cuma sendiri di rumah. Apa salahnya?"

"Yah jelas salah lah Bambang! Gila lo cewek sama cowok tinggal bareng serumah!" Heboh Pandu tak habis pikir.

"Jadi lo cuma berdua aja gitu sama dia?" Kepo Pandu lagi. Pagi mengangguk singkat membenarkan.

"Lo berdua yakin gak ngelakuin apa-apa?" Pandu memicing, membuat perhatian Pagi dan Panji teralihkan.

"Yah ngelakuin lah bego. Gue di rumahnya jadi babu kali sekaligus pengasuh. Yakali kita berdua diem-diem aja kayak batu." Balas Pagi acuh tak acuh. Tak mengerti maksud kalimat Pandu.

Senja Pagi [Completed] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang