28-Sean dan Kasaga

9.6K 510 25
                                    

Jangan lupa vote and coment 😈

"Ternyata benar kata kenal dulu baru suka. Aku hanya sibuk memikirkan perasaanku dan bagaimana cara memperjuangkannya tanpa ingin tahu, apakah kau telah menjadi milik orang lain. Atau barangkali adakah yang telah memiliki hatimu."

P.E.K

***

Untuk mengakhiri pemandangan gelap dan sepi malam ini, cowok dengan jaket jeans, celana rip jeans serta juga topi hitam yang menutupi kepalanya. Cowok itu mulai melepaskan tangannya dari besi memanjang di pinggiran jembatan tinggi dan mengerikan di sana.

Air sungai yang mengalir sangat deras di bawah, tempat mereka bertemu untuk pertama kalinya. Pagi pergi meninggalkan tempat itu dengan napas panjang yang ia hembuskan di sana.

***

"Dari mana saja kamu?"

Pagi mengangkat kepalanya yang menunduk dan langsung bertemu tatap dengan seseorang yang saat ini sangat-sangat tidak ingin dilihatnya.

Tatapan mata yang tegas, tajam dan gelap namun Pagi tak pernah bisa mengerti dengan raut wajahnya yang menunjukkan maksud lain.

"Pagi pamit... Pa." Cowok itu pergi begitu saja. Menuju kamarnya.

"Apa kamu sekarang mau melawan papa? Duduk di sana. Papa mau bicara." Tegas pria itu, sayangnya Pagi tak mengindahkannya. Dia terlalu lelah bermain dengan pikirannya sendiri.

"Pagi capek, pa. Pagi tidur dulu." Dan kakinya benar-benar meninggalkan tempat itu.

Ia memasuki kamarnya yang gelap, menghempaskan tubuhnya bersamaan dengan lampu yang tiba-tiba menyala dan menyilaukan matanya.

"Happy birthday to you. Happy birthday to you..."

Pagi mendudukkan badanya dengan cepat, hanya beberapa detik. Cowok itu mendesah kesal lalu menjatuhkan dirinya lagi.

"Ekspresi kampret macam apa itu? Lo gak seneng gue balik? Jelek banget muka lo?"

Seseorang itu ikut berbaring di samping Pagi.

"Gak ada yang ulang tahun." Sarkas cowok itu.

Seseorang itu tertawa terbahak-bahak.

"Habisnya gua gak tau mau buat supris apa,"

"Surprise, sat. Surprise." Koreksi Pagi denga kesalnya. Dia kembali tertawa.

"Serius nih lo gak kaget gitu liat wajah Dewa Yunani di depan lo? Basa-basi kek, meluk kek, pura-pura kaget atau terharu sampe berderai air mata, gitu?"

"Apaan adek macam lo?! Bangsat sekali!"

"Alay lo!"

"Emang lo gak kangen sama gue? Ciyuss...? Miyapaa, hem??"

Seseorang itu memeluk tubuh Pagi dengan erat, sangat. Pagi membulatkan matanya dan memberontak.

"Jijik anjir! Awas ah! Apaan sih lo?!"

"Gue tau lo kangen. Cuma lo gengsi aja bilangnya, iya kan? Ya kan? Ngaku hayo? Ngaku?! Ihh... Jaim kamu yah?!"

Pagi menepis kasar tangan cowok itu dari pinggangnya dan menetapnya horor, dingin dan menusuk bak pedang.

Seseorang itu menyengir gaje, mulai sedikit bergidik ngeri.

"Saraf kewarasan lo belum pulih?! Bukannya gue bilang lo tinggal di rumah sakit aja?!"

Senja Pagi [Completed] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang