Part 2 - Read you deeply

3.4K 155 1
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak ya guys, setidaknya vote, coment atau follow. Itu bakalan nambah semangat buat author. Thank youu

Revisi 070420

Elda, Diva dan Gadis merupakan wanita dewasa yang masih belum menikah. Ada kalanya saling membutuhkan satu sama lain, dan ada pula saat dimana mereka butuh me time. Seperti yang dilakukan oleh Gadis. Kali ini ia menghabiskan minggunya di salon, sebelum esok harus kembali lagi dengan rutinitas.

Potong rambut dan creambath itu pilihannya kali ini. Rambut lurus panjang seginya ingin ia rubah sedikit chocholate dark.

Setelah 1 jam lebih, selesai sudah perawatan simple-nya. So fresh, tambah cantik dan auranya keluar itulah ucapan mba-mba yang tadi memberikan servis. Rambutnya mengembang dan rapi, dengan langkah pasti dan anggun ia keluar dari salon. Gadis mengecek pesan WA dan mendapati temannya sudah menunggu di cafe.

Senyuman tak pernah luntur sedikitpun dari bibir merah itu. Menandakan ia sangat bahagia, tanpa stres dan sudah cantik. Pintu cafe dibuka dan suara obrolan Diva langsung mendominasi. Di sampingnya sudah terlihat lelaki yang selama ini jadi tempat manja Diva, Bordes.

Nampak Vava langsung berubah childish di depan lelaki itu. Gadis mendekat dan langsung duduk si samping Vava, mereka segera mengalihkan perhatiannya ke arah si Princess.

"Habis dari mana neng? "Suara cempreng Vava langsung masuk ke telinga.

"Salon, lo ngga liat ini rambut gue wangi. Nih coba cium." Gadis mengambil ujung rambutnya untuk dicium Vava.

"Biasa aja,"tanggapan Vava dengan wajah malas.

"Masa sih, wangi gini, ya kan Mas?" Gadis meyakinkannya dengan menyodorkan ujung sedikit rambutnya pada Bordes.

Wajah datar pria itu sedikit berubah.

"Biasa aja kan beb?"tanya Vava usai pacarnya itu mencium rambut Gadis.

"Wangi," jawabnya singkat.

"Ko mukanya gitu?" Vava penasaran akan reaksi pacarnya.

"Ngga apa-apa, kaget aja sama baunya," jawab Bordes santai namun seperti ada yang disembunyikan.

"Kece banget, mau kemana Princess Gadis?"

Vava bertanya sambil memasukan kentang goreng yang sudah dicelupi saos ke dalam mulutnya. Sementara pacarnya masih khusuk membaca berita di tab. So sexy with the glasses.

Yang ditanya masih fokus melihat menu cafe, bingung memilih cofee atau juice. Tidak ada tanggapan dari pemilik nama, mungkin, ia masih fokus.

"Dis"

Hening,

"Gadis," panggilnya sedikit meninggi.

Namun masih sama

"Sadiiiiiss lo dengerin gueee" teriak Vava karena gemes, Gadis akhirnya menjawab panggilannya.

Sementara tatapan mata Bordes sedikit menajam, arti tatapan itu berkata jangan buat malu, berisik. Dan dibalas oleh Vava dengan muka ringisan.

"Mmm ngga kemana-mana, pengin aja memanjakan diri"

"Hahaha cari pacar sono, biar ada yang manjain lo. Kasian gue liat Princess cantik-cantik tapi jomblo, di apartemen kesepian, meratapi nasib kenapa Prince charming-nya ngga dateng-dateng. Hahaha," ejek Vava akan nasib sahabat terkecilnya.

MY MAN - Bordes Alexander[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang