Part 3 - Make our memories

3K 178 5
                                    

Waktu keberangkatan timnya ke Bandung sebentar lagi, tinggal menunggu satu orang tim keuangan. Mereka menuju area yang akan dijadikan event akhir tahun perusahaan. Terdiri dari dua mobil kantor yang di dalamnya ada tiga wanita dan tujuh lelaki.

Tak banyak barang bawaan Gadis, ia hanya membawa tas tangan dan koper mini. Tampil anggun dan modis adalah karakternya. Siapapun tahu, kalau segala baju yang dipakai wanita cantik itu selalu pas dan tidak berlebih.

Setelah empat jam perjalanan, akhirnya mereka telah sampai di suatu resort besar yang sangat mewah. Letaknya tak jauh dari jantung kota Bandung, namun memiliki hawa yang dingin dan sejuk, ditumbuhi pohon tropis yang merambat.

Mereka langsung larut dalam tugasnya masing-masing ketika sampai di lokasi. Hingga waktu tak terasa sudah lewat jam makan siang. Tim pun memutuskan untuk hunting makanan di luar resort.

Namun karena suatu hal Gadis tertinggal saat ia sedang asik mengabadikan tempat-tempat indah, salah seorang temannya mengira Gadis ikut ke mobil lain, tukar posisi dengan Aris. Sehingga sedari tadi tidak ada yang mencarinya.

Wanita bak Princess ini masih berdiri di area parkir sambil mencoba menghubungi salah satu rekan. Masa iya wanita secantik dirinya ditinggal di tempat asing. Ia langsung mengawali tanpa sapaan salam diseberang telepon.

"Hallo Jaya, lo kemana? Ko gue ditinggal," katanya kesal sambil cemberut.

"Gue kira lo ikut mobil kedua,"jawab Jaya sambil menyuruh rekan yang ada di mobil untuk diam.

"Hmmm jahat banget si," semakin kesal nada suara Gadis. Tidak terima karena ditinggal.

"Kita hampir sampe, lo nyusul aja pake gojek ya gue share loc nih. Ok bye jangan nangis ya Princesss."

Jaya menutup telepon lebih dulu dan langsung pecahlah tawa dari seisi mobil. Berhasil mengerjai Gadis, padahal mobil mereka masih ada di area resort. Namun berada di sisi lain menuju pintu keluar.

Gadis menghentakkan heelsnya karena kesal, nampak menyedihkan ia berdiri di pintu keluar resort. Tak berapa lama suara motor menghampirinya. Masih tertutup helm namun matanya sudah menampakkan ketajaman.
Gadis menatap pengendara motor yang berhenti di sampingnya. Menerka kira-kira siapa yang berhenti. Gadis masih berpikir deretan laki-laki bermotor yang ia kenal. Namun jika dicocokan dengan postur tubuhnya sepertinya bukanlah salah satu temannya. Sampai akhirnya helm itu dibuka.

"Mas, ko ada di sini?"serobotnya.

"Lagi kerja," singkat padat dan jelas.

"Oh kerja di resort ini?"

Korek Gadis lebih dalam tentang pacar sahabatnya ini. Pasalnya Vava tak pernah menceritakan lebih dalam tentang Bordes, takut orang lain tertarik katanya, hmm. Dan mereka pun baru bertemu dua kali.

"Ya kadang-kadang"

Tuh kan bener memang irit ngmong banget.

"Maksudnya??" Gadis memang yang paling kepo di antara dua sahabatnya.

"Mana rekan kamu?" Laki-laki itu melihat sekitar, tidak ada tanda-tanda adanya teman rombongan wanita anggun ini.

"Ditinggal cari makan,"

Tak ada kata dari Bordes, ia hanya memikirkan apakah dibantu atau tidak wanita ini. Dan akhirnya satu kata terucap.

MY MAN - Bordes Alexander[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang