Jungkook POV
"Jungkook, hari ini aku mewarnai rambutku. Seharusnya aku mewarnainya dengan warna rose gold, tapi aku salah menunjuk warna di katalog jadi sekarang rambutku berwarna pink peach."
"Semalam aku lupa mematikan kompor saat memanaskan nasi hingga pancinya gosong dan mangkuk di dalamnya terbelah dua."
"Tadi Yerin eonni memarahiku karena aku keliru memasukkan garam ke dalam kopinya."
"Kemarin aku mematahkan pajangan Iron Man milikmu Kook. Maafkan aku, sungguh aku tidak sengaja! Jangan marah ya??"
Hwang Eunbi. Gadis yang hampir setiap hari mengatakan kalimat-kalimat di atas dan kalimat serupa lainnya.
Dan dia adalah gadisku....
Setiap hari saat aku pulang kerja dan mampir ke rumahnya, ia tidak pernah absen untuk menceritakan kecerobohan yang telah ia lakukan. Dan anehnya, aku tidak pernah bosan mendengarnya. Aku selalu menyukai apa yang ia lontarkan dengan berbagai ekspresi yang ia tunjukkan.
Malam ini pun sama. Kami duduk berhadapan di meja makan, ditemani dua gelas cokelat panas. Dengan menumpukan daguku pada satu tangan, aku memperhatikan kata demi kata yang ia ucapkan. Tidak ingin melewatkan satu kata pun.
"Rasanya aneh setelah aku memasukkan gula ke dalamnya! Aku tidak akan pernah memesan minuman di restoran itu lagi!" protesnya sambil memajukan bibir.
"Apa kau yakin yang kau masukkan adalah gula?" Aku menyesap cokelat panas milikku sedikit.
"Kook! Aku tidak mungkin salah! Itu gula cair!"
"Apa gula itu ada di botol kaca dengan tutup berwarna perak, di sampingnya terdapat botol yang sama tapi cairan di dalamnya berwarna pekat?"
"Bagaimana kau bisa tahu Kook?" tanyanya penasaran.
"Itu cuka! Dasar ceroboh!" Aku mendorong dahinya perlahan sembari menertawakannya.
Ia menatapku diam. Berusaha mencerna apa yang aku katakan.
"Jadi cairan pekat itu bukan sirup cokelat?" tanyanya bingung.
"Kecap manis Eunbi."
Sepersekian detik berikutnya ia tertawa keras. Aku yang melihatnya ikut tersenyum.
"Pantas saja rasanya aneh! Ternyata aku menuangkan cuka HAHAHAHA."
Aku berjalan ke belakangnya dan mengacak rambutnya gemas. Kemudian memeluknya, dibalas ia yang memelukku.
"Sudah malam, sikat gigimu dan tidurlah." Aku menggiringnya ke kamar mandi agar ia bisa menyikat giginya.
"Kau sudah mau pulang?" tanyanya padaku yang sedang mengeluarkan pasta gigi.
"Setelah kau menyikat gigimu." Aku menyerahkan sikat gigi kepadanya.
"Kalau begitu aku tidak mau menyikat gigiku."
Ia berjalan riang hendak keluar dari kamar mandi. Namun sebelum ia berhasil keluar aku menarik tangannya hingga ia kembali pada posisinya tadi.
"Kalau begitu biar aku yang menyikatnya untukmu gadis jorok. Sekarang buka mulutmu. Aaaa..." Dengan senang hati ia membuka mulutnya. Dengan senang hati juga aku membersihkan giginya yang rapi tanpa rasa jijik sedikitpun.
Aku menyerahkan handuk kecil padanya untuk menyeka air di wajahnya. Setelah mengusap wajahnya ia mendekatiku dengan wajah lesu. Ia memelukku erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Brevis Narratio de Sinkook
FanficSome short story about sinkook. . . . [Completed - 13 Juli 2020]