Tuan Wartawan (Bagian 2)

489 109 0
                                    

"Sendirian saja nona?" tanya pria itu pada Eunbi yang duduk sendiri di pojokan cafe.

     Eunbi mendongakkan kepalanya karena merasa ada seseorang yang berbicara padanya. Ia mengerutkan kening mencoba mengenali pria di hadapannya.

     "Jungkook-ssi?" tanya Eunbi ragu.

     "Tepat sekali." Jungkook tersenyum bangga karena Eunbi masih mengenalinya walaupun sudah terhitung empat belas hari dari pertemuan terakhir mereka.

     "Ternyata kau adalah orang yang tidak kenal takut, Eunbi-ssi." Jungkook terkekeh dan langsung duduk di hadapan Eunbi.

     "Apa maksudmu?"

     "Yahh... Di tengah panasnya berita yang melibatkanmu, kau masih memiliki keberanian untuk berada di publik sendirian. Tanpa pengawasan, tanpa penyamaran. Kau adalah selebriti pertama yang melakukan hal itu," jelas Jungkook.

     "Memangnya kau tahu tentang kehidupan selebriti?" remeh Eunbi.

     "Tentu saja. Biasanya selebriti tidak akan muncul dimanapun jika terlibat skandal, mereka lebih memilih mengurung diri di rumah sehingga para wartawan sulit menemukannya. Setidaknya itu yang aku ketahui dari televisi," tutur Jungkook lagi.

     "Omong kosong...." Eunbi menyeruput kopinya lemah.

     Selanjutnya Eunbi mengabaikan keberadaan Jungkook. Ia larut dalam buku yang ada di tangannya. Buku yang tidak terlalu tebal, bahkan cenderung tipis. Tetapi buku tipis itu mampu mengalihkan atensi Eunbi dan membuat gadis itu fokus pada dunianya sendiri.

     "Maaf, tapi kalian tidak boleh mengambil foto. Tolong hargai waktu pribadinya," tegur Jungkook pada para pengunjung cafe yang memang sedari tadi sibuk membicarakan Eunbi dan mengambil foto Eunbi.

     Jungkook yakin, pasti berita tentang Eunbi yang jalan-jalan keluar rumah akan tersebar dengan cepat. Berkat kemampuan mengetik orang-orang yang tidak bertanggung jawab itu.

     "Memangnya kenapa? Dia selebriti dan sudah terbiasa dengan kamera. Juga kami memiliki hak untuk memotretnya memiliki ponsel kami!" sanggah wanita berambut pirang yang langsung ditanggapi persetujuan oleh yang lain.

     "Tapi saat ini ia sedang tidak menjalani kegiatan selebritasnya. Aku bisa saja menuntut kalian semua setelah ini dengan tuduhan pelanggaran privasi, apalagi kalian mengambilnya tanpa ijin," jelas Jungkook tenang.

     Setelahnya, Jungkook mengeluarkan ponsel miliknya dan mendekati satu persatu orang yang tadi memotret Eunbi dan memotret wajah mereka satu persatu juga. Ia tidak mempedulikan protes dan umpatan dari mereka.

     "Ini akan aku jadikan bukti di pengadilan nanti," Jungkook mengangkat ponselnya agar bisa dilihat semua orang.

     "Hapus foto yang baru saja kalian ambil. SEKARANG!" tegas Jungkook.

     "Aku akan memeriksa satu persatu ponsel kalian. Jika aku masih menemukan foto gadis ini, maka aku tidak akan segan menghancurkan ponsel kalian," lanjutnya lagi.

     Dengan wajah yang bersungut-sungut dan makian kasar yang keluar, orang-orang itu menuruti perintah Jungkook. Tentu saja menurut, memangnya siapa yang mau berurusan dengan hukum hanya karena mengambil foto orang lain?

     Sesuai perkataannya, Jungkook memeriksa seluruh ponsel para pengunjung cafe. Benar-benar berdedikasi tinggi untuk melindungi privasi orang lain.

     "Jadikan ini pembelajaran, kalian tidak boleh sembarangan melakukan sesuatu di dunia ini," ujar Jungkook sebelum akhirnya menarik Eunbi keluar dari cafe.

A Brevis Narratio de SinkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang