10

1.1K 86 32
                                    

Kita flashback dulu ke kejadian Donghae sebelum pulang ke rumahnya, disarankan baca part 9 akhir nya biar nyambung.

Ok Happy Reading!!

Pukul 4 sore Donghae sedang beristirahat sejenak di ruang untuk para karyawan, ia baru saja selesai mencuci piring. Dapat dilihat bahwa ia sedang duduk bersandar pada sandaran kursi dengan wajah yang nampak tidak sedang baik-baik saja. "Hae, kau kenapa? Kau sakit?" tanya rekan kerjanya, Yunho yang memperhatikan wajah Donghae.

"Aku baik-baik saja Yunho~ah hanya sedikit pusing" jawab Donghae dengan mencoba menampilkan dirinya baik-baik saja dan mulai bangun dari duduknya.

"Kau istirahat saja dulu Hae kau terlihat pucat, jangan lupa minum obat aku akan mengantarkan makanan dulu" ujarnya perhatian, Donghae pun berterimakasih padanya.

"Kenapa aku pusing dan dadaku kenapa sesak lagi hhh" Donghae bergumam kebingungan.

Tangan kanan yang tadi berada di atas pahanya kini terangkat menuju ke dada kirinya yang terasa sakit. "Akh...sakit....aku kenapa hhhh...hhh..." ia bergumam lagi dengan nafas yang tersendat, ia sesak nafas.

"Akhh..hhh...hhh" ia berusaha menghirup oksigen di tengah sesak nafasnya yang menyakitkan, ini kedua kalinya Donghae sesak nafas setelah dadanya di tendang keras oleh Kyuhyun beberapa hari lalu.

Cukup lama Donghae menahan sesak dan rasa pusingnya, keadaannya benar-benar mengkhawatirkan, wajahnya memerah karena ia sangat sesak dan itu sangat sakit, keringat dingin juga bercucuran dan air matanya juga menangis dan yang paling parah adalah ia sendirian di ruangan itu karena para karyawan yang lain sedang bekerja.

"Sakit...hyung..hhh..." ia mengeluh kesakitan dan memanggil hyung nya.
"To..long...akh...hhh...hh" lirih sekali hampir menyerupai bisikan, lalu tangan kanan yang sedari tadi mencengkram dadanya pun kini terkulai lemas, ya, Donghae pingsan karena tak kuat menahan rasa sesaknya. Mengapa ia tak menggunakan inhaler? Karena ia belum pernah sesak napas kecuali beberapa hari yang lalu, jadi ia pikir untuk apa membeli inhaler jika dirinya saja tak memiliki riwayat penyakit pernapasan.

Leeteuk saat ini sedang mengawasi para karyawannya bekerja, ia duduk di sudut ruangan mengamati para karyawannya. Namun tiba-tiba seorang karyawan menghampirinya.

"Yunho, ada apa kau kesini?" tanya Leeteuk saat karyawannya itu sudah ada di hadapannya, dan dia itu Yunho.

"Maaf hyung jika mengganggumu, aku hanya ingin bilang bahwa sepertinya Donghae itu sakit, wajahnya pucat dan ia hanya bilang sedang sedikit pusing" tujuan Yunho kemari adalah untuk memberi tahu Leeteuk tentang keadaan Donghae.

"Oh pantas saja ia tidak kelihatan, sekarang dia dimana?"

"Dia ada di ruangan karyawan, dan dia sendirian hyung karena semuanya sedang bekerja" jawab Yunho

"Ya sudah Yun, kau kembali kerja lagi aku akan melihat Donghae dulu" ujar Leeteuk

"Ne gomawo hyung" balas Yunho yang setelah itu kembali bekerja dan Leeteuk mendatangi Donghae.

"Hae, Hae~ ya kau ada disini kan?" panggil Leeteuk saat baru masuk ke ruangan itu.

"Hae- aigoo kau kenapa eoh?" ia terkejut saat melihat Donghae yang kini terkapar di atas lantai dengan wajah yang sangat pucat.

"Hae, kau kenapa eoh? Bangunlah Hae" Leeteuk menepuk-nepuk pipi Donghae berusaha untuk membangunkannya, ia panik saat kulit Donghae terasa dingin dan napasnya yang sangat lemah.

"Ya Tuhan kau kenapa Hae, aku akan membawamu ke rumah sakit" Leeteuk kembali keluar meminta tolong karyawannya untuk membantunya membawa tubuh lemas Donghae ke mobilnya untuk di larikan ke rumah sakit terdekat.

Can I Reach Your Heart? [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang