Donghae kini sudah beraktivitas seperti biasanya kembali di tengah melawan penyakitnya ia tetap bekerja meskipun ia sudah tidak sekuat dulu lagi.
"Hae, apa yang terjadi denganmu?" tanya Leeteuk pada Donghae yang sedang beristirahat karena memang kini jam istirahat.
"Maksudmu apa hyung?" tanya Donghae tidak mengerti.
"Apa hasil tes mu kemarin?" ternyata Leeteuk menanyakan hasil tesnya Donghae.
"Huh? A..aku baik-baik saja hyung" jawab Donghae bohong.
"Ck" Leeteuk berdecak mendengar jawaban dari Donghae.
"Cho Donghae jika kau ingin berbohong belajarlah dulu sampai lulus jangan sampai kau gugup saat berbohong. Aku tahu selama 3 bulan ini kesehatanmu menurun. Sekarang katakan apa hasil tes itu" ujar Leeteuk tegas dan kesal pada Donghae yang mencoba berbohong.
Donghae hanya terdiam menundukkan kepalanya saat Leeteuk berbicara tegas seperti tadi, ia sadar jika ia tidak bisa berbohong pada Leeteuk namun ia juga tidak bisa bicara dengan jujur.
"Hae, tenggakan kepalamu. Kau kenapa eoh? Katakanlah dengan jujur pada hyung" ujar Leeteuk lebih lembut.
"Hyung..."
"Katakanlah Hae"
"Aku sakit hyung... Kanker paru-paru stadium 3" jawab Donghae pelan.
"Apa? Katakan yang benar, jangan bercanda" pekik Leeteuk tidak percaya, bukan tidak percaya dalam artian yang sebenarnya tapi ia takut untuk mempercayai itu semua.
"Jika aku bisa bercanda maka ini hanyalah candaan hyung, tapi sayang ini adalah kenyataan. Aku sakit hyung, bahkan vonis usiaku tinggal kurang dari satu tahun hiks" pertahanan Donghae runtuh kala ia mengatakan tentang kondisinya, begitu juga dengan Leeteuk yang ikut menangis saat mendengarnya.
"Kenapa bisa seperti ini Hae, selama ini kan kau hidup sehat?" Leeteuk sedikit tidak menerima jika Donghae sakit karena pikirnya selama ini ia hidup sehat.
"Ini faktor turunan hyung, kau tau kan dulu mendiang kakekku meninggal karena penyakit ini. Dan kata dokter juga penyakit ini sulit terdeteksi bahkan tak menunjukkan gejalanya saat masih stadium awal, dan baru akan terlihat saat sudah masuk ke stadium lanjut, seperti aku ini" jawab Donghae panjang lebar.
"Ya Tuhan Hae~ya kenapa ini harus terjadi padamu eoh? Apa Kyuhyun tahu kau sakit?" tanya Leeteuk dengan suara paraunya.
"Aku tidak ingin membuatnya terbebani atau khawatir dengan penyakitku ini hyung hiks. Dia sudah susah karenaku dan aku tidak ingin menyusahkannya lagi, biarkan aku menjaga rahasia ini agar saat aku pergi ia bahagia hyung hiks" jawab Donghae yang kini menangis lebih deras.
Grep.. Leeteuk memeluk tubuh ringkih Donghae.
"Kau tak akan pergi kemanapun Hae~ya, dan Kyuhyun harus tahu agar dia bisa kembali seperti Kyuhyun yang dulu lagi, kau adalah tanggung jawabnya Hae. Lakukanlah pengobatan agar kau sembuh" ujar Leeteuk seraya mengelus pelan punggung Donghae."Aku tidak berpikir untuk melakukan pengobatan apapun hyung, entah itu operasi ataupun kemoterapi. Aku tak punya biaya untuk berobat"
"Jangan berkata begitu, kalau soal biaya biar hyung yang menanggung semuanya kau tak usah khawatir"
"Bukan hanya itu hyung, dengan aku membiarkan penyakit ini terus menggerogoti tubuhku bukankah aku akan meninggal setelahnya? Kyunie hyung bilang ia akan bahagia jika aku meninggal makanya aku memilih untuk membiarkan penyakit ini membunuhku secara perlahan hiks..." Donghae masih menangis di balik pelukan Leeteuk
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Reach Your Heart? [END√]
FanfictionMampukah aku mencairkan hatimu yang beku? Aku akan berusaha... Kyuhae Brothership, Hae as Dongsaeng and Kyu as Hyung Genre: Brothership, Sad, Hurt, Angst Rate: T Length: Chaptered