Tega 7

178 6 0
                                    

Beberapa hari Gracia tidak masuk sekolah karena kakinya masih belum bisa terlalu banyak digerakkan.

Begitu Gracia masuk sekolah, Ferdi menjemput Gracia dengan mengunakan mobil Ana, mama Ferdi.

Gracia berjalan dibantu mengunakan kruk. Karena kakinya yang retak masih belum bisa terlalu menumpu berat badannya.

Selama di sekolah, Ferdi berusaha sesiaga mungkin mengurus Gracia, kalau Ferdi belum menjemput Gracia saat pulang sekolah maka Gracia akan setia menunggu di ruang kelasnya atau di depan kelasnya. Selama istirahat, apa yang ingin dimakan atau diminum Gracia pasti akan dibawakan Ferdi.

Cinta Ferdi kepada Gracia bukan tentang cerita jatuh cinta pada pandangan pertama. Mereka terus bertemu berkali-kali baru mereka merasakan getaran rasa cinta itu.

Bagi mereka bukan masalah cepat atau lama mereka saling jatuh cinta dan juga bukan tentang mempublikasikan hubungan mereka, tapi semua tentang bagaimana saling mencintai dan cara mencintai.

Siang ini Gracia duduk di taman di depan kelasnya. Ferdi masih belum keluar dari kelasnya. Kelasnya sendiri sudah kosong sejak sepuluh menit lalu. Ia masih duduk sambil membaca buku pelajarannya sambil menunggu Ferdi datang menjemputnya.

"Hai sorry ganggu. Boleh duduk?"

Gracia hanya menoleh sebentar lalu tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Sorry, minggu lalu gue gak sengaja nabrak loe. Gimana kaki loe sekarang? Sorry gue baru nemuin loe karena emang gue harus cari tau dulu." Kata lelaki yang menabrak Gracia.

"Udah gak apa kok." Jawab Gracia sambil tersenyum.

"Yakin? Tapi itu loe pake kruk." Katanya sambil menunjuk kruk di sebelah Gracia.

"Iya gak apa, udah jauh lebih baik."

"Oh okey. Kita belom kenalan. Nama gue Alex." Kata Alex sambil mengulurkan tangannya kepada Gracia.

"Gracia, bisa panggil Grace." Kata Gracia menyambut uluran tangan Alex.

"Oya, udah jam pulang, loe gak pulang atau mau gue anter pulang?" Tanya Alex.

"Gak, masih nunggu dulu."

"Tunggu siapa? Apa mau gue anter pulang aja?"

"Gak, gak perlu. Gak apa kok."

"Cia."

"Kak, udahan?" Kata Gracia kepada Ferdi yang sudah ada di depan Gracia.

"Hai, loe anak IPS kan. Kenalin nama gue Alex, anak IPA. Kita satu angkatan kok." Kata Alex berdiri dan mengulurkan tangannya kepada Ferdi.

"Hai, Ferdi." Ferdi lalu menyambut uluran tangan Alex.

"Sorry lama, yuh pulang sekarang yah." Ajak Ferdi ke Gracia.

"Gimana kalau Gracia gue aja yang anter. Itung-itung tanda gue minta maaf gara-gara ketabrak gue." Kata Alex mengejutkan Ferdi maupun Gracia.

"Gak, aku sama kak Ferdi aja." Jawab Gracia cepat.

"Eh gak apa sama gue aja." Kata Alex sedikit memaksa.

"Gracia tanggung jawab gue, nyokapnya udah nyerahin segala sesuatu urusan Gracia diluar rumah ke gue." Kata Ferdi mulai sebal dengan Alex yang terkesan memaksa mengantar Gracia.

Ferdi membimbing Gracia berjalan menuju mobilnya meninggalkan Alex. Tapi sebelum benar-benar meninggalkan Alex, mereka sempat mendengar pertanyaan Alex tapi mereka abaikan.

"Kalian ini pacaran atau saudara?" Tanya Alex sebelum Ferdi dan Gracia pergi menjauh darinya. Tapi sayang Alex gak mendapatkan jawaban baik dari Gracia maupun dari Ferdi.

TEGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang