Setelah meninggalnya Audi dan kembalinya Ferdi ke tengah keluarganya sedikit banyak kembali menghidupkan suasana di rumah orang tua Ferdi. Satu yang belum kembali utuh adalah kehadiran Gracia di tengah-tengah mereka kembali.
Sudah setahun lebih Ferdi kembali ke rumah keluarganya dan melakukan aktifitas seperti biasa tanpa kehadiran Gracia.
***
"Bang, aku mau ke rumah kak Cia. Abang mau ikutan gak?" Tanya Nania yang sudah mengunakan terusan selutut yang pewarna pastel.
"Ada acara apa? Ada Cia gak?" Tanya Ferdi balik, bukannya menjawab pertanyaan Nania.
Nania memutar bola matanya jengkel dengan Ferdi. "Please deh bang, kan abang tau kak Cia baru di wisuda beberapa bulan lagi, pasti baru pulang setelah di wisuda. Hari ini acara ulang tahun ke satu anak kak Devi, abang mau ikut gak?"
"Gak akh, abang satu jam lagi ada pemotretan untuk prewed. Salam aja yah sama keluarga Cia yang lain." Kata Ferdi lalu menuju ke kamarnya akan mempersiapkan apa yang dibutuhkan untuk sesi foto nanti.
***
"Aduh sayangnya mama, kalau gak di telfon gak akan datang yah ke sini. Kapan coba kamu terakhir kesini." Kata Yeni sambil memeluk Nania. Nania sudah dekat dengan keluarga Gracia dari ia SMP dan ikut memanggil mama dan papa ke orang tua Gracia.
"Pas tunangannya bang Ferdi dan kak Cia. Nia sibuk ma, kuliah bikin pusing." Jawab Nania sambil memonyongkan bibirnya.
"Yah sudah, udah cantik gak boleh cemberut nanti cantiknya hilang. Kedalam sana sama kak Devi, kangen kan?" Kata Yeni tertawa bahagia melihat Nania.
Nania langsung masuk ke dalam rumah mencari Devi.
"Kak Devi, kangen." Kata Nania langsung memeluk Devi beserta anaknya yang berumur satu tahun yang sedang di gendong Devi. Devi hanya tersenyum melihat tingkah Nania yang lucu dan manja.
"Eleh eleh heronya aunty ulang tahun yah hari ini. Ini kado dari aunty buat si handsome." Kata Nania kepada anak lelaki Devi yang hari ini berulang tahun lalu menyerahkan sebuah kado yang tadi ia bawa.
"Maacih aunty manja. Baru ini aku liat aunty manja, biaca aunty cuma video call." Kata Devi menirukan suara anak kecil yang membuat mereka tergelak.
"Kak." Suara lelaki menginterupsi Devi dan Nania. "Hallo junior happy birthday yah. Ini buat yang ultah." Lelaki itu berbicara kepada Devan anak Devi lalu memberikan kado yang ia bawa.
"Thanks uncle Alex." Kata Devi menirukan suara anak kecil lagi.
"Nia kenalin ini junior aku di rumah sakit Alex. Lex, kenalin ini Nania." Kata Devi mengenalkan Alex dan Nania.
"Alex." "Nania." Mereka saling bersalaman mengenalkan diri lalu setelah itu Alex pamit untuk menyapa beberapa rekan dokter yang ia kenal yang ada di sana.
Acara ulang tahun Devan sudah dimulai sejak tadi di taman belakang, Nania memilih di ruang keluarga dan melihat-lihat foto yang terpajang di sana. Ia terus memandangi foto pertunangan Ferdi dan Gracia.
"Cantik dan ganteng yah mereka." Tiba-tiba sebuah suara mengagetkan lamunan Nania.
"Iya seharusnya mereka sudah menikah beberapa bulan lalu. Tapi karena sebuah kejadian luar biasa akhirnya semua tersakiti." Kata Nania masih terus menatap foto itu.
"Maksudnya?"
Nania menatap lelaki disebelahnya. Ia lalu tersenyum sekilas, ia menunjuk sebuah kursi dan mereka duduk di sana.
"Abang Ferdi sama kak Cia itu pacaran udah dari SMP sampe kemarin, bahkan udah lamaran tahun kemarin. Tanggal pernikahan udah diputusin juga, semua lancar. Sampe tiba-tiba ada perempuan yang masuk ke hubungan mereka dan bang Ferdi nikahin perempuan itu. Aku sendiri gak tau apa alasan yang buat bang Ferdi nikahin tuh perempuan, yang pasti dia udah meninggal sekarang. Sakit kanker." Entah mengapa kali ini Nania menceritakan hal ini kepada orang yang baru dikenalnya.
"Sebentar-sebentar, Ferdi? Cia?" Kata lelaki itu sambil mengamati ke foto pertunangan Ferdi dan Gracia. Lalu menepuk kepalanya.
"Astaga, dunia ini sempit amat yah." Kata lelaki itu membuat Nania menggerutkan keningnya.
"Ferdi dan Cia pernah sekolah di SMA Persada kan? Yang kamu maksud Cia itu Gracia?"
"Iya bener. Kok kakak tau?"
"Hahaha Ferdi satu angkatan sama aku cuma aku jurusan IPA dan Ferdi IPS. Dulu aku kenal Gracia juga karena aku gak sengaja nabrak dia sampe kakinya di perban dan pake kruk."
"Pantes aja dulu walau aku gak tau status mereka tapi Ferdi selalu ngelindungin Gracia dan juga Gracia jaga jarak dari lelaki lain yang berusaha deketin dia. Udah dari SMP toh." Kata Alex sambil menganggukkan kepalanya.
"Iya, mereka tuh udah dari SMP dan udah di dukung banget sama orang tua. Sekarang walaupun gak jadi nikah tapi di rumah aku dan disini masih dipasang semua foto mereka berdua. Kami berharap mereka masih bisa meneruskan pernikahan mereka."
"Kamu adiknya siapa?" Tanya Alex menatap Nania.
"Bang Ferdi. Kalau kak Cia itu adiknya kak Devi."
"Apa kabar Ferdi, sekarang dia dimana dan kerja apa?"
"Kabar baik, bang Ferdi masih di Jakarta. Sekarang abang kerja jadi fotografer majalah gitu juga punya usaha studio foto prewed dan lain-lain yang berkaitan sama foto aja."
"Kalau Gracia?"
"Kak Cia, udah mau dua tahun berangkat ke luar negri buat kuliah lagi. Katanya beberapa bulan lagi kak Cia wisuda S2 dan nanti pulang ke Indonesia. Mungkin ngajar lagi di sekolahnya yang lama." Kata Nania sambil tersenyum, kalau ingat Gracia akan pulang sebentar lagi membuat ia senang.
"Sudah pada berhasil yah."
"Kakak juga berhasil jadi dokter muda kan? Sama sukses juga lah." Kata Nania tersenyum. "Abang sm kak Cia yang gak sukses urusan hati mereka. Padahal udah berjuang sepuluh tahun, tapi gara-gara orang ketiga jadi rusak semuanya. Ck."
"Kalau jodoh gak akan kemana Nania. Mau sekuat apa menggenggam kalau gak jodoh yah lepas. Tapi sebebas gimana kita kalau jodoh pasti bersama."
"Aku gak yakin abang sm kak Cia bakal sama-sama setelah kejadian kemarin. Walaupun abang dan kak Cia sampai sekarang belum memulai hubungan sama orang lain lagi, tapi aku gak yakin."
"Suatu hubungan gak mungkin berjalan mulus apa adanya, pasti ada masalah-masalah kecil yang datang. Kalau yang dialami Ferdi dan Gracia kemarin adalah tantangan terbesar dalam hubungan mereka, kita hanya mampu berdoa semoga kedepan gak akan ada lagi masalah seperti itu dan mereka bisa bersama terus." Nasehat Alex yang melihat Nania bersedih.
"Iya semoga kedepan masih ada jalan buat mereka bersatu. Kami kedua keluarga masih mengharapkan mereka bersama."
"Semoga. Kamu jangan pernah putus harapan dan berdoa. Karena kekuatan doa adalah sesuatu yang luar biasa."
Perkataan Alex amat meneduhkan Nania, membuat hati Nania sedikit ringan.
Tangerang, 12 Agustus 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
TEGA
RomanceTAMAT ~Novel 4~ Tega... Aku tahu dirimu kini telah ada yang memiliki Tapi bagaimanakah dengan diriku Tak mungkin ku sanggup untuk kehilangan dirimu Aku tahu bukan saatnya Tuk mengharap cintamu lagi Tapi bagaimanakah dengan hatiku Tak mungkin ku sang...