Part 3

290 48 3
                                    

Soojung duduk terpekur sambil sesekali melirik jam ditangannya lalu melihat keluar jendela. Ia duduk disamping jendela sehingga bisa melihat jalanan diluar sana dengan jelas. Dan sudah lebih dari setengah jam ia dibiarkan duduk ditempat itu. Disebuah restoran jepang yang katanya akan dijual oleh pemiliknya.

Soojung menarik nafasnya yang terasa berat. Pria yang ditunggunya itu selalu saja seperti ini. Selalu membuat Soojung terluka.

“Maaf aku terlambat” cepat-cepat Soojung mendongak. Menatap pada pria yang tiba-tiba hadir dan membuatnya terkejut. Akhirnya dia datang.

“aku terpaksa menunda meetingku hari ini.. memangnya ada apa lagi?” Tanya Jongin tepat ketika ia baru saja duduk dikursinya.

Soojung tersenyum tipis kemudian menunduk. Tidak berani menatap Jongin. Tidak berani menatap mata pria itu. Tatapannya sudah berbeda. Ia sudah tidak melihat Kim  Jongin yang dulu selalu memperlakukannya dengan lembut. Sepertinya memang keputusan untuk berakhir dari pria itu adalah satu keputusan yang benar. Sekalipun ia harus menangis melawan luka yang begitu dalam.

Tapi Soojung yakin. Hal itu tidak akan berlangsung lama. Ia percaya Tuhan itu adil. Ia percaya bahwa akan ada saat dimana ia masih bisa tersenyum tanpa pria itu.

“Soojung! Ayolah aku tidak bisa berlama-lama” desak Jongin dan Soojung mengangguk cepat.

“kau minum saja dulu. Aku sudah memesankanmu--”

“aku benar-benar tidak ada waktu Jung Soojung! Jika kau memanggilku hanya untuk berbasi-basi sebaiknya… ah, atau kau ingin membahas kejadian kemarin?” titik fokus Soojung jatuh pada sepasang mata yang kini sudah menatapnya tajam. Kini ia merasa benar-benar tidak diinginkan lagi.

Ia lantas mengangguk pelan.

“Mm” Ia menarik nafas. Mencoba mengeluakan seluruh kalimat yang sudah ia persiapkan.

“A-aku, tidak akan menikah denganmu. Perjodohan kita dibatalkan”

Jongin bergeming. Tidak mengeluarkan suara dan hanya menatap mata indah Soojung. Mencari kebenaran didalam sana. Namun semakin Jongin menatapnya ia jadi semakin tahu. Gadis itu sudah banyak terluka karenanya. Maafkan aku.

“aku sudah bicara dengan appaku dan ia menyerahkan semuanya padaku.” Ucap Soojung lalu mengeluarkan satu kotak kecil dari dalam tasnya. Kotak cincin berwarna merah muda. Dan menyodorkan benda itu dihadapan Jongin.

“aku mengembalikan ini. Sepertinya cincin itu lebih cocok untuk Jennie. Jariku cukup besar, aku bahkan sulit mengeluarkannya semalam” Soojung tertawa kecil. Mencoba mencairkan suasana tegang ketika Jongin hanya diam dan terus menatapnya.

“maafkan aku” gumam jongin, sesaat tatapannya-pun melembut.

“ah?” Sedangkan soojung terkejut. Ia kembali menatap wajah Jongin. Menatap wajah tampan yang masih saja membuat jantungnya bergemuruh tak karuan.

“maafkan aku” ulang Jongin. Soojung perlahan tersenyum. Mencoba telihat baik-baik saja walau matanya sudah terasa panas. Ingin segera menumpahkan air matanya dari dalam sana.

“untuk apa? Kau tidak salah apa-apa oppa. Disini, akulah yang salah. Dari dulu aku selalu saja mengejar cintamu. Tidak peduli sekalipun kau adalah kekasih sahabatku” senyum Soojung memudar saat satu tetes air matanya jatuh begitu saja.

“saat kau dan Jennie bertengkar, aku selalu saja mengambil kesempatan itu untuk merebut hatimu. aku benar-benar wanita yang jahat.” Soojung menunduk sambil terus mengusap air matanya.

“Jennie benar. Aku yang telah merebutmu darinya. Dan aku minta maaf. Aku benar-benar minta maaf oppa” Jongin mengangguk. kemudian membuka kotak cincin dihadapannya. Mengambil cincin didalamnya lalu meraih tangan Soojung yang bergetar.

Show Me Your Love (sestal ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang