Part 5

294 50 3
                                    

Soojung tersenyum ketika Irene mendorong sepiring panekuk hangat kepadanya.

“Jadi.. bagaimana keseruan semalam? Bagaimana reaksi Kim Jongin? Appamu? Teman-temanmu?” Tanya Irene sambil meletakkan kedua sikunya diatas meja. Memandang Soojung penasaran.

“tidak seru kok.. reaksi mereka biasa-biasa saja” gumam Soojung pelan. Kemudian menyesap secangkir macchiato hangat dihadapannya.

Irene yang memandanginya kemudian mengedarkan pandangan dan menatap pada seorang pria yang duduk melamun disudut restoran.

“kau yakin tidak ada hal-hal aneh yang terjadi semalam?”
Soojung hampir saja memuntahkan macchiato yang memenuhi mulutnya. Namun cepat-cepat ia menelannya sebelum kembali dibuat terkejut.

“apa?”

“melihat dari gerak-gerik kalian berdua.. mengapa aku merasa seperti ada sesuatu yang terjadi ya?” ucap Irene dengan tatapan menerawang, sebelum pada akhirnya ia mendesah.

“tapi sepertinya itu hanya perasaanku saja” ucapnya lagi yang kemudian membuat Soojung merosotkan bahunya.

“iya. Itu hanya perasaanmu saja. Tidak ada yang terjadi kok. Semua berjalan dengan lancar“

“berjalan dengan lancar?” Soojung mengangguk

“ya. Berjalan dengan lancar”

Irene tersenyum kecil kemudian bangkit dari kursinya.
“baiklah. Ini sudah pukul 8. Dan sepertinya para pelanggan kita sudah mulai berdatangan. Aku harus bekerja keras didapur, Jung” Soojung mengangguk.

“kalau kau merasa lelah, bilang saja padaku. Mungkin aku bisa membantumu”

Irene tertawa kemudian berjalan menuju dapur “sebaiknya kau dikasir saja. Aku tidak ingin kau mengerecoki masakanku!”

Sambil tertawa, Soojung balas menyahut “Oh, astaga. Aku bisa memasak, kau tahu?”

“Dan aku tidak percaya itu!” teriak Irene dari dalam dapur.

oOo

Soojung Ingat betul semalam ketika Sehun menciumnya. Ketika ia diberi ciuman yang rupanya teramat manis. Sungguh, pada saat itu seluruh tubuhnya terasa membeku. Matanya melebar tak percaya. Ia ingin bergerak mendorong pria  itu namun gerakannya terasa sulit. terlebih  ketika tiba-tiba ia melirik dan menyaksikan Jongin sudah berada tidak jauh dari tempatnya. Ia menatap Soojung dengan tangan terkepal.

Maka sejak detik itu Soojung berharap Jongin cemburu padanya. Sehingga rencana awalnya bisa dikatakan berhasil.

Namun, berhasil sih berhasil. Tapi seharusnya mereka berdua tidak perlu melakukan ciuman terlarang itu. Hingga kini Soojung terus saja merasa dihantui. Jantungnya bahkan selalu berdegup kencang sejak saat itu.

“Noona..?” Soojung menoleh kearah pemuda yang sudah menatapnya bingung.

“noona memikirkan apa? Aku sudah memanggilmu dari tadi” ucap Jungkook disampingnya.

“ah, benarkah? Maaf aku tidak mendengarnya” Jungkook mendesah pelan kemudian menarik belanjaan dari tangan Soojung.

“sini, biar aku yang membawanya. Bahaya jika belanjaan seberat ini dibawa oleh gadis cantik yang suka melamun” Soojung tertawa kecil kemudian kembali menarik kantung penuh belanjaan dari tangan Jungkook.

“tidak. aku juga harus membawa belanjaan ini. Tidak adil jika hanya kau yang membawanya” ucap Soojung kemudian kembali berjalan.

“baiklah. Tapi jangan melamun lagi noona. Jangan sampai belanjaan kita berhamburan ditengah jalan.” Ucap Jungkook kemudian berjalan mengikuti Soojung.

Show Me Your Love (sestal ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang