Part 12

211 36 0
                                    

Langkah sehun terhenti didepan sebuah restoran yang sudah ditutup oleh pemiliknya. Namun ia justru menemukan sipemilik itu sendiri didalam sana. Ia menemukan Soojung, gadis yang selalu ia rindukan itu tengah duduk didalam sana. Duduk menghadap jendela dengan kedua mata yang terpejam.

Kening sehun berkerut memperhatikan gadis itu. apa yang sedang ia lakukan? Tanyanya dalam hati. Namun satu detik kemudian bibir-bibir kering milik sehun perlahan tersenyum samar saat menyaksikan wajah cantik itu yang juga perlahan tersenyum tipis.

Rasanya ada sesuatu yang bergemuruh didalam dadanya hanya dengan berdiri dan melihat senyum diwajah gadis itu.

Dan kini, seluruh rasa rindunya semakin terasa. Membuatnya tercengang terlebih ketika ia menyadari ada bulir-bulir bening yang perlahan mengalir diwajah gadis itu.

Ia menangis? Ada apa?
Sebelah tangannya terayun. Bergerak menyentuh kaca dihadapannya seolah ia sedang mengusap air mata yang mengalir diwajah gadis itu.

Mengapa kau menangis?

Dalam kepalanya kini ia bertanya-tanya. Apa yang membuat gadis itu menangis? Apa hari-harinya kini semakin terasa berat?

sehun menunduk dengan tangannya yang kembali terayun kebawah. Ingin sekali rasanya ia menghampiri gadis dihadapannya itu dan memeluknya erat namun ia tidak bisa. Tidak setelah ia berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak akan lagi menyakiti gadis itu dengan cintanya.
Ia sadar jika ia hanyalah orang miskin yang tidak pantas untuk seorang gadis yang sempurna seperti Jung Soojung.

Tuhan, mengapa aku selalu mencintai orang yang seharusnya tidak kucintai? Iirihnya dalam hati.

Pelan-pelan sehun mendongak. Kembali menatap gadis dengan air mata diwajahnya itu saat tiba-tiba ia dibuat terkejut.

Sepasang manik yang mengkilat-kilat karena air mata itu kini menatapnya. Dan sehun bertaruh bahwa gadis itu tengah terkejut mendapatinya saat ini. samar-samarpun ia melihat bibir gadis itu seperti tengah menggumamkan namanya.

oOo

“jadi kau kembali meneruskan restoran ini?” Soojung mengangguk dengan sebaris senyumnya. Menatap sehun yang terus saja menatap keluar restoran.

“tentu saja. Aku senang memiliki usaha restoran ini dan pasti akan mengelolanya dengan baik” ucap Soojung lalu kemudian menunduk. Ada satu hal yang ingin ia katakan saat ini dan ia berharap semoga hatinya tidak semakin terluka oleh apa yang akan ia katakan.

“sehun..” panggilnya pelan setelah menarik nafasnya yang terasa berat.

“ya?”

“ada yang ingin kukatakan padamu..” ucap Soojung mantap. Sepasang matanya terus menatap pada wajah sehun sekalipun pria itu sendiri terus saja menoleh kearah jendela restoran.

“katakan saja” Ia menarik nafas pelan kemudian bergumam.

“Mari untuk tidak saling mengenal”

Sehun menoleh. Ia terkejut dan berusaha untuk tidak membulatkan matanya ketika Soojung justru tersenyum padanya.

“apa yang kau katakan?” tanyanya.

“untuk sementara, mari kita bersikap seolah kita tidak saling mengenal” Soojung terdiam. Menggigit bibirnya pelan kemudian menunduk. Entah mengapa tapi mengatakan kalimat itu seolah ia baru saja melukai hatinya sendiri.

Sedangkan sehun. Pria itu terdiam dalam keterkejutannya.
Apa ia sudah mendengar dari appanya tentang apa yang jeon seunghoon katakan? Apa sekarang ia percaya jika aku mendekatinya hanya untuk mengambil keuntungan saja?

Show Me Your Love (sestal ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang