Part 11

190 39 3
                                    

Jungkook mendongak menatap langit yang terlihat begitu cerah. Namun udara yang masuk kedalam tubuhnya melalui celah-celah jacket yang tidak ia rapatkan terasa sangat dingin. Ia bahkan mengeluarkan asap disetiap helaan nafasnya.

Lama terus mendongak, perlahan iapun menunduk. Tatapannya jatuh pada garis-garis putih zebra cross, pada setiap langkah orang-orang yang berlalu dihadapannya.
Ia ingat ketika tadi ia berpapasan dengan sehun dijalan namun ia memilih untuk pergi dan tidak memperdulikan pria itu yang memanggilnya dan mulai bertanya-tanya tentang keadaan Irene. Bagi Jungkook itu hanyalah omong kosong dan ia benci untuk berbasa-basi pada pria yang tidak tahu terima kasih itu.

Dan kini, setelah sepuluh menit berlalu sejak kejadian itu. Jungkook terus berdiri disana. Didepan zebra cross. Mematung dan tenggelam dalam fikirannya yang terus melayang memikirkan kisah cintanya, persahabatannya dan keluarganya.

Apa aku mulai tersiksa karena merindukannya?
Ia bertanya dalam hati. namun senyum kecil yang tergambar secara samar diujung bibirnya menandakan bahwa ia mengakui itu. mengakui satu rasa baru yang ia rasakan saat ini.

Namun disadari atau tidak itu percuma saja. Jungkook tidak bisa berbuat apa-apa karena bahkan Soojung tidak mengaktifkan ponselnya. Ia tidak tahu caranya untuk bisa bertemu dengan Soojung. ia tidak tahu letak apartemen gadis itu. dan bertanya pada sehun? Ia bersumpah untuk tidak akan pernah melakukan itu.

-

Didetik selanjutnya, Jungkook berjalan. Menyeberangi jalan bersama beberapa pejalan kaki lainnya. Kedua tangannya ia jejalkan kedalam saku celananya sambil terus fokus menatap kedepan. Entah mengapa tapi tiba-tiba saja manik hitamnya terus mengekor pada dua gadis cantik yang berdiri diujung sana. Tepat didepan sebuah restoran yang tentu saja tidak asing baginya.

“unni kau yakin ingin bekerja disini? Restoran ini sangat kuno.. aku tidak yakin bisa betah disini” ucap salah satu gadis bermantel hijau, ketika Jungkook kini tiba disana. Dahinya berkerut samar kemudian melirik pada pintu restoran itu. disana ada sebuah kertas besar yang tertempel dengan tulisan..

“hai.. apa kalian ingin melamar kerja disini?”

Belum sempat Jungkook membaca tulisan itu ketika pintu restoran itu tiba-tiba saja dibuka oleh seorang gadis yang begitu ia kenali.

“noona..” Jungkook terperangah.
Senyum yang terus mengembang diwajah Soojung kini menguap ketika menyadari salah satu dari orang yang berdiri dihadapannya adalah orang yang ternyata sangat ia kenali.

“Jungkook-ah.. kau..”
Bergeming. Soojung tidak tahu harus mengatakan apa pada pria dengan mantel coklat dihadapannya ini. Jujur saja seluruh rasa kini bercampur aduk memenuhi dirinya. Ini kali pertama ia melihat Jungkook setelah kejadian malam itu.

“emm.. permisi. Apa anda pemilik restoran ini?” pelan-pelan Soojung menoleh dan mendapati dua gadis cantik dihadapannya. ia tersenyum kemudian mengangguk.

“aku ingin bekerja disini.. aku bisa melakukan apa saja. Menjadi pelayan, menjaga kasir bahkan untuk bertugas didapurpun aku bisa.” Ucap gadis bermantel biru dengan senyum cerianya.

“ah baiklah, kalau begitu ikut aku.” Ucap Soojung kemudian berjalan memasuki restorannya dengan perasaan yang berbeda. Senyum yang terus mengembang diwajahnya kini hanya terlihat seperti sebuah kamuflase.

“tunggu!”
Soojung berhenti ketika mendengar suara baritone itu. ia menoleh diikuti kedua gadis yang kini berdiri disisinya.

“aku juga ingin bekerja disini nona, apa boleh? Kulihat restoran ini baru dibuka lagi setelah seminggu ditutup” Ucap Jungkook dengan senyum diwajahnya. Dan mendengar itu membuat Soojung justru membeku. Ia tidak mengerti mengapa Jungkook berbicara seformal itu padanya.

Show Me Your Love (sestal ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang