Daddy

3.1K 285 129
                                    

Disclaimer © Masashi Kishimoto √ Naruto vs BTS
Pairing : Sakura cent
Warning : typo, gaje, berantakan, OOC, DLL.
Rated : T semi M
Ganre : romance, hurt/comfort, angst, fantasi.

Happy reading ..... ^Δ^










Fugaku menggendong Sakura menuju istananya diikuti Mikoto sedangkan para pelayan di suruh berjaga agak jauh. Jika di lihat mereka seperti keluarga yang harmonis.

Ayah yang menggendong putri nya dan sang istri setia melihat interaksi mereka. Tetapi kenyataannya sangat berbeda.

Mikoto sadar jika Raja Fugaku sangat sulit di jangkau maka hanya berada di sampingnya saja sudah membuat nya cukup bahagia. Di tambah dengan hadir nya malaikat cantik di tengah-tengah keluarga yang dingin ini.

"Dimana mainan yang selalu dia pegang?" tanya Fugaku saat menyadari empeng putrinya telah hilang.

"Mungkin terjatuh saat pangeran Sasuke menggendonya tadi, tuan." jawab Mikoto saat melihat jika empeng kesayangan putri Sakura telah lepas dari tangan mungilnya.

"Hamba akan mengambilkannya." Mikoto berniat akan mengambilkannya tapi di cegah oleh Fugaku.

"Suruh pelayan lain yang ambilkan. Kau tetap di sini!" perintahnya.

Sedangkan Mikoto hanya tersenyum lembut saat mendapat perhatian kecil seperti ini. Mikoto sangat bahagia bisa melihat Fugaku setiap saat. Tak peduli larangan keluarga nya yang mengatakan Fugaku tiran yang sangat kejam.

Di matanya Fugaku adalah raja yang sangat bertanggung jawab dan ayah yang menyayangi putra dan putri nya walaupun dengan cara yang berbeda.

'Wahh empeng baru. Pas banget gigi ku rasanya gatal ingin gigit sesuatu.' riang Sakura saat empeng nya yang jatuh telah di ganti dengan empeng yang lebih cantik.

"Kalau ku perhatikan kau tambah besar saja!" ucap Fugaku saat melihat beberapa perubahan pada baby Sakura.

"Karena putri Sakura dalam masa pertumbuhan." jawab Mikoto saat melihat betapa takjub nya Fugaku pada makhluk kecil yang berada di gendongannya.

"Cepat sekali padahal baru seminggu aku tak bertemu dengannya!" Fugaku masih memandang lekat wajah Sakura.

'Seminggu? Ku kira satu bulan. Padahal rasanya seperti tak bertemu satu bulan. Sangat lama menurutku.' tanpa sadar Sakura mulai terbiasa dengan keberadaan Fugaku sampai- sampai seminggu tak bertemu berasa lama sekali.

"Biar begitu menakjubkan juga. Makhluk kecil yang dengan mudah ku bunuh bisa tumbuh sebesar ini." kali ini Fugaku mengangkat Sakura tepat di depan wajahnya seolah takjub dengan makhluk kecil ini.

'Sudah ku duga. Kau memang terobsesi untuk membunuhku, ayah!' pasrah Sakura memiliki seorang ayah yang gila seperti Fugaku.

"Kau terlalu kecil seperti, ulat?" tanya Fugaku tak yakin.

'Apa ulat? Apa aku harus sabar di hina seperti ini!'

"Baginda panggilan ulat terlalu kasar untuk tuan putri." dengan berani Mikoto memberi tau Fugaku.

"Kenapa? Dia lemah seperti ulat! Bahkan sangat mudah mati hanya dengan sentilan tanganku!" ucap Fugaku dengan wajah datarnya.

"Panggilan itu kurang cocok dengan putri. Bagaimana dengan, Bunga? Bukankah sangat pas dengan namanya?" usul Mikoto mencoba meyakinkan Fugaku jika bunga lebih cocok daripada ulat.

"Kau membuat ku jijik!"

"Maafkan hamba." dengan kalem Mikoto meminta maaf bukan karena takut di hukum tapi merasa tak bisa membuat Fugaku puas akan usulannya.

Daddy's girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang