1. Holiday?

550 67 13
                                    

s t u c k  w i t h  y o u

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

s t u c k  w i t h  y o u .






Before it all happened


***

Beberapa lembar kertas berisi sketsa pakaian terletak berserakan di atas meja coklat yang memanjang ke samping. Beberapa alat tulis dan cup berisi minuman dingin juga turut memenuhi permukaan meja. Di tengah ruangan bernuansa modern dominan putih itu, sekelompok orang yang berkecimpung dalam bidang yang sama tampak sibuk berdiskusi mengenai desain-desain yang sedang mereka rampungkan. Suara arsiran pensil serta helaian kertas tak pernah absen sepanjang diskusi, begitu juga dengan helaan napas frustasi.

Lee Seola berdiri di depan untuk memimpin meeting berskala kecil itu. Hasil sketsa kasarnya ia tempel di papan tulis, begitu juga dengan potongan kain yang sekiranya akan digunakan. Sejak awal rapat dimulai, bibir mungilnya tak lelah menyuarakan ide untuk koleksi terbaru musim panas mendatang. Sambil mendengar dengan seksama, keempat desainer lain yang hadir juga mencatat poin-poin penting sambil sesekali memberikan ide tambahan.

"Aphrodite Castle mencapai sale tertinggi saat koleksi spesial Valentine, aku harap-"

Suara pintu yang dibuka oleh seseorang menginterupsi rapat yang telah berjalan selama 1 jam itu. Pandangan keempat desainer yang semula memerhatikan penjelasan Seola teralihkan ke sosok pria berjas abu-abu yang ada depan pintu. Si pemimpin rapat yang semula kesal karena rapatnya terganggu pun mengalihkan pandangannya ke kanan. Dalam sesaat, senyumnya langsung merekah dan niatnya untuk marah ia urungkan.

"Dad!"

Seola melangkah menuju pintu, merentangkan tangannya untuk memeluk sang ayah yang baru tiba di Seoul beberapa saat yang lalu. Charles lantas membalas pelukan singkat putri tunggalnya dan mengusap surai coklat Seola pelan. Dengan senyum yang tak luntur, si presdir juga menyapa keempat desainer yang tengah membungkuk hormat padanya.

Pria beranak satu itu kemudian melangkahkan kaki masuk ke ruang rapat, diikuti dengan seorang pria berkacamata berusia pertengahan 30-an yang bertugas sebagai sekretaris. Dengan jeli, Charles mengamati beberapa pilihan desain yang akan dipilih untuk lineup koleksi musim panas. Sesuai harapannya, pilihan sang anak memang tidak pernah mengecewakan.

"Kerja bagus. Ayo, Dad akan mengantarmu ke kampus. Kamu ada kelas siang hari ini kan?"

***

Stuck With You • Hwang Hyunjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang