9. One Fine Day

358 67 30
                                    

s t u c k  w i t h  y o u

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

s t u c k  w i t h  y o u.


Seola memejamkan matanya sejenak kala angin bertiup menerpa kulit wajahnya. Kehabisan akal untuk membunuh waktu, gadis itu memilih untuk duduk di ayunan berkarat yang terbengkalai di taman belakang mansion. Sedangkan Hyunjin, pemuda itu izin untuk pergi ke pantai sebentar. Awalnya Hyunjin mengajak Seola untuk turut ikut bersamanya, namun si gadis menolak ajakan pemuda itu dengan alasan masih pusing. Akhirnya Hyunjin pergi sendiri dengan meninggalkan Seola seorang diri.

Seola memang tak asal beralasan lantaran tubuhnya masih terasa tak bertenaga, mungkin efek dari makanan seadanya yang ia konsumsi akhir-akhir ini. Namun tentu hal itu bukan alasan utama. Entah mengapa, Seola hanya ingin menjauh dari Hyunjin sebentar, antara malu akan kejadian tadi siang atau tadi malam.

Jangan salah, Seola 100% sadar akan apa yang Hyunjin lakukan semalam sebelum ia benar-benar terlelap. Berada di dalam dekapan pria itu membuatnya nyaman dan tenang. Suara berat nan merdu pria itu yang terdengar semakin samar ketika rasa kantuk menyerangnya, Seola mengingat semua hal itu. Mungkin ini adalah alasan utama mengapa gadis itu enggan menatap wajah Hyunjin pagi hari ini.

Hanya dengan memikirkan wajah Hyunjin yang sedang tertidur saja mampu membuat kedua pipi Seola kembali bersemu merah. Mengapa hantu bertubuh dingin itu mampu membuatnya berdebar-debar? 

"Sadarlah Lee Seola!" Seola langsung menggeleng-gelengkan kepala untuk menghalau pikirannya yang melalang buana. Maniknya beralih untuk menatap bekas lapangan golf yang penuh dengan ilalang setinggi semeter yang tersaji di hadapan. Kolam yang berada di tengah hamparan rumput itu memantulkan sinar matahari, indah sekali. Tak kalah indahnya dengan pemandangan saat malam. 

Di tengah kegiatannya menikmati suara dedaunan dan rumput yang bergesekan, tiba-tiba Seola memikirkan sosok sang ayah. Bagaimana dengan keadaan di Seoul? Apa Aphrodite Castle telah meluncurkan koleksi musim panas hasil desainnya? Bagaimana dengan reaksi teman-temannya di kampus tentang berita  kehilangannya?

Pikiran Seola beralih ke pria yang ia sukai sejak lama. Bagaimana dengan reaksi Bang Chan? Entah mengapa, Seola malah tidak merindukan pria itu. Ia jauh lebih merindukan sang ayah. Apa mungkin perasaannya kepada Bang Chan hanya sebatas rasa kagum dan suka saja?

"Seola, jangan duduk disitu, ayunannya kotor." 

Seola menoleh dan menatap sang pemilik suara. Rupanya Hyunjin telah kembali sambil menenteng sebuah keranjang bambu yang entah berisi apa. Gadis itu pun turun dari ayunan dengan hati-hati karena takut kerangka besi berkarat itu roboh. Berhasil menginjakkan sepasang kaki di atas rumput, ia segera menyusul Hyunjin yang terlebih dahulu masuk ke rumah melalui pintu belakang dapur.

Hyunjin meletakkan keranjang berisi bahan makanan yang telah ia kumpulkan di sebelah wastafel. Pemuda itu tiba-tiba membalikkan badan dan Seola hampir saja menubruk dada bidang pria itu. Sedari tadi si gadis memang mengekori Hyunjin dan melangkahkan kaki sesuai dengan lantai yang dipijak oleh si pemuda. Tersenyum kikuk, Seola buru-buru berjalan mundur 2 langkah dan mengusap kepalanya yang tak gatal.

Stuck With You • Hwang Hyunjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang