BONCHAPT : UNTOLD STORIES

387 62 52
                                    

s t u c k  w i t h  y o u

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

s t u c k  w i t h  y o u.




It's just two of them, with some untold stories in between

Their story may not have the best ending, but the memories do.





"Cepat Hyunjin! Nanti pelanginya hilang!!"

Seola berlari tergopoh-gopoh sambil menarik ujung roknya agar lebih mudah berlari. Di belakang, Hyunjin berusaha menyusul gadis aktif itu sambil merapikan syal bulu domba yang Seola lempar asal di ruang tamu. Cuaca di luar sangat dingin dan bagaimana bisa Seola berani keluar hanya dengan mengenakan dress musim panas bermotif bunga yang tipis itu?

Gadis itu benar-benar gila, pikir Hyunjin.

"Seola! Jangan lari! Nanti kau bisa ter—"





BRUK!!

"—jatuh..."

Pemandangan tak mengenakkan baru saja disaksikan oleh Hyunjin melalui dua pasang matanya. Sambil meringis pelan, Hyunjin segera menyusul si gadis yang tersandung oleh kakinya sendiri dan berakhir jatuh ke dalam kubangan lumpur dangkal di sebelah kandang kuda.

"Sudah kubilang, jangan lari-lari."

Seola buru-buru merapikan roknya yang tersingkap sambil berbalik menahan malu. Hyunjin tidak boleh melihat wajahnya yang kini merah padam! Terjatuh dengan cara yang tak etis di hadapan orang yang kau suka? Memalukan sekali! Terlebih lagi ke dalam kubangan lumpur yang lengket dan keruh sehabis terkena hujan.

"Sakit ya?" tanya Hyunjin sambil menahan tawa. Kentara sekali bahwa gadis cantik itu tengah menahan rasa sakit dan malu secara bersamaan.

Tak membiarkan gadisnya terlalu lama bertahan dalam posisi itu, Hyunjin lantas jongkok dan mensejajarkan tingginya dengan Seola. Syal bulu domba tebal tadi ia sampirkan di sekitar bahu si gadis hingga tertutup sempurna. Jemari Seola Hyunjin genggam dalam telapak tangan lebarnya. Dengan perlahan, tangannya mengangkat tubuh si gadis keluar dari dalam lumpur.

"Ceroboh sekali," ucap Hyunjin sambil tertawa, memperlihatkan lesung pipinya yang manis.

"Aih, jangan katakan apapun. Aku malu!" 

"Masih mau lihat pelangi?"

Tak membiarkan senyum Seola mengambang lebih lama, netranya meredup kecewa ketika pandangannya tak lagi melihat susunan warna indah itu di atas langit. Padahal bau petrichor masih melekat di sekitarnya, tapi si pelangi tak lagi menampakkan wujud sempurnanya. Yang tersisa hanyalah sekelebat cahaya merah yang hampir hilang ditelan mendung.

Stuck With You • Hwang Hyunjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang