8. Missing Home: Day 8

368 67 30
                                    

s t u c k  w i t h  y o u

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

s t u c k  w i t h  y o u.

🎵Can't Help Falling In Love-Elvis Presley


Satu persatu lilin yang menyala mulai meredup dan mati kala sumbunya habis. Yang tanya tersisa hanyalah beberapa batang lilin yang telah meleleh dan tersisa setengah bagian, menyala tegak di kandil-kandil perak yang tersebar di setiap sudut ruangan. Jam baru menunjukkan pukul 3 dini hari dan seisi pulau tertutup oleh kabut remang yang dingin.

Suara gesekan selimut terdengar berulang-ulang. Seola menggerak-gerakkan tubuhnya gelisah dengan kedua mata yang masih terpejam erat. Tubuhnya berkeringat dan kepalanya terasa berdenyut dan berputar-putar di satu titik yang sama. Seola berusaha memanggil nama Hyunjin berkali-kali, tapi suaranya terlampau kecil, dan bahkan untuk bangkit duduk saja ia tak sanggup.

Hyunjin yang tengah berdiri di bibir pantai merasa ada suara yang tengah menggumamkan namanya samar-samar. Berkat pendengaran tajamnya, bahkan untuk mendengar suara di ujung pulau pun bukan masalah baginya. Namun kali ini, pikiran Hyunjin langsung tertuju pada gadis yang ia tinggalkan sendirian di mansion. Tak butuh waktu lama, pria itu segera berpindah tempat dari pantai menuju ke depan pintu rumahnya.

Dengan langkah yang tergesa-gesa, si pemuda segera membuka pintu kayu putih tempat dimana Seola berada. Di atas kasur, Seola tengah meringkuk dan membungkus tubuhnya dengan selimut tebal milik Hyunjin. Mendaratkan punggung tangan di dahi Seola, si pemuda sadar bahwa gadis itu tengah mengigil dan suhu tubuhnya cukup panas.

"Seo-Seola, bangun Seola. Di mana yang sakit?" ucap Hyunjin dengan nada yang bergetar karena panik.

"Hyunjin, dingin."

Mendengar lirihan dua patah kata singkat dari bibir Seola, pria itu langsung berlari ke dapur untuk mengambil sebaskom air dan juga secarik sapu tangan bersih. Dengan telaten, ia mengelap peluh Seola dan mengompres dahinya. Sejujurnya, Hyunjin tidak pernah merawat orang sakit, jadi ia sendiri tidak tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak. Namun, berdasarkan pengetahuannya yang pas-pasan, seharusnya kompresan bisa membantu.

Upaya kedua yang Hyunjin lakukan adalah dengan merebus air agar Seola dapat minum air hangat. Tak hanya itu, ia juga membuat sup dengan bahan seadanya yang ia dapat di kebun belakang seperti beberapa butir kentang dan sedikit kerang yang ia pungut tadi. Tak butuh waktu lama, setelah sup mendidih, ia segera bertolak kembali ke kamar dengan nampan yang berisi semangkuk sup dan juga air hangat.

"Seola, ayo makan dulu. Kau belum makan dari tadi." Meletakkan bawaannya di atas nakas, Hyunjin menepuk singkat lengan si gadis, berusaha membangunkan Seola yang masih membungkus diri dalam balutan selimut. Si pemuda pun menarik kursi kayu dari depan meja belajar ke sebelah ranjang. Dengan perlahan, Hyunjin membantu Seola bangun dan bersandar di headboard dengan punggung yang diberi sandaran bantal.

Stuck With You • Hwang Hyunjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang