4. First Day at The Hwang's

399 64 10
                                    

s t u c k  w i t h  y o u

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

s t u c k  w i t h  y o u .


Sinar matahari perlahan-lahan menembus jendela kamar Hyunjin dan menerangi seisi ruangan bernuansa putih itu, membuat gadis yang tengah tertidur pulas di atas ranjang mulai terganggu dan akhirnya terbangun dari tidur nyenyaknya. Setengah sadar, Seola mulai meregangkan badannya yang pegal-pegal akibat terlalu lama berenang kemarin. Hidungnya juga terasa sedikit gatal, mungkin karena ruangan ini sedikit berdebu.

Suara kicauan burung terdengar sangat jelas diiringi dengan gesekan dedaunan di atas pohon yang berbunyi akibat angin yang berhembus cukup kencang. Aroma udara lembab dan hutan menyapa indera penciuman Seola yang masuk melalui jendela yang ia buka. Ia pun melirik sekilas jam yang melingkar di pergelangan tangannya, pukul 7 pagi. 

Puas menikmati suasana pagi yang tampak asing, Seola lantas teringat akan hal yang terjadi padanya kemarin. Apakah sang ayah tahu kalau ia hilang? Apa yang akan Eunbyul katakan kepada Charles nanti? Apakah ia dinyatakan sebagai orang hilang? Lalu, bagaimana reaksi sang ayah jika tahu kalau putri satu-satunya itu menghilang? Mendadak Seola jadi sangat rindu dengan Charles.

Tanpa berlama-lama, Seola segera beranjak dari tempat tidurnya dan keluar untuk mencari Hyunjin. Tak boleh menunda waktu, ia harus segera mencari cara untuk kembali ke pulau Harudo dan pulang. Tungkainya melangkah menuju ruang tamu dengan terburu-buru, berharap kalau pria yang ia cari ada di sana.

"Mencariku?" Tepat di koridor yang terhubung langsung ke dapur, tiba-tiba Hyunjin muncul dari belakang Seola. Akibatnya, gadis itu terperanjat dan reflek mundur satu langkah menjauh dari Hyunjin. Ya, kadang Seola masih tak percaya kalau pria yang ada di hadapannya kini bukanlah manusia.

"Ayo." Hyunjin berjalan duluan dan Seola terus mengekori ke mana pria itu pergi. Ternyata, si pemuda membawa Seola ke dapur yang terletak di bagian belakang mansion.

Lagi-lagi Seola dibuat kagum dengan desain rumah yang tampak sangat mewah dari ujung ke ujung. Sentuhan desain ala Portugal dengan warna dominan putih memenuhi seisi dapur. Meja makannya terbuat dari marble putih yang sedikit menguning dan kursi kayunya dilapisi oleh kain velvet berwarna maroon. Sebuah chandelier mewah dengan aksen emas juga tergantung dengan kokohnya di atas langit-langit.

Di atas meja makan tertata beberapa macam buah yang masih segar, sepertinya baru dipetik. Ada stoberi, blueberry, dan juga pisang yang disusun seadanya di atas piring keramik. Di sebelahnya terdapat buah mangga yang telah dipotong kubus dan diletakkan di atas mangkuk kecil. Apa Hyunjin yang membuat semua ini?

"Di rumah ini tidak ada apapun yang bisa dimakan, jadi aku hanya bisa memetik buah untukmu. Makanlah dulu, aku akan mencarikanmu baju ganti," ucap Hyunjin sebelum pergi melangkahkan kaki keluar dari area dapur menuju ke sisi kiri rumah. Setelah siluet pria itu menghilang dari balik tembok, barulah Seola mendudukan diri di salah satu kursi. 

Stuck With You • Hwang Hyunjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang