[COMPLETED]
Nyaris memiliki segalanya, Lee Seola kira hidupnya yang bahagia akan berlangsung tenang-tenang saja. Siapa sangka, ia malah dicelakakan oleh sahabatnya sendiri saat sedang menyelam di tengah laut. Akibatnya, Seola berakhir terdampar di...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
s t u c k w i t h y o u.
Mobil yang Bang Chan kendarai membelah jalanan Seoul yang renggang. Minggu hari ini tidak banyak kendaraan yang berlalu lalang, itulah sebabnya Bang Chan melajukan mobilnya sedikit lebih cepat dari biasanya. Tanpa mengurangi fokus, sesekali mulutnya ikut bersenandung bersama lagu yang berputar dari speaker mobil dan tersambung melalui bluetooth ponselnya.
Sore ini, Bang Chan, Jisung dan Felix janjian untuk bertemu di salah satu cafe dalam rangka membahas tugas kelompok mereka. Namun di tengah perjalanan, tiba-tiba Jisung dan Felix mengabari kalau mereka akan datang terlambat. Walau terpaksa tiba lebih cepat, Bang Chan tak mempermasalahkannya. Lagipula ia sedang tidak terburu-buru.
Setelah memarkirkan mobil Porsche hitam miliknya dengan rapi di pelataran parkiran depan cafe, Bang Chan melangkah masuk ke dalam cafe bernuansa retro itu dan memesan segelas caramel macchiato. Kehadirannya di dalam cafe sukses membuat beberapa pasang mata kaum hawa terpaku padanya. Namun seperti biasa, Chan tidak mengindahkan hal itu.
Mendapat pesanannya, pemuda itu kemudian mengedarkan pandangannya ke sekeliling, berusaha mencari tempat duduk yang sesuai. Hingga akhirnya ia memilih tempat duduk di bagian paling ujung cafe yang cukup sepi, sesuai untuk dirinya yang datang sendiri. Setelah ia duduk dan membuka laptopnya, Bang Chan menyesap minumannya sedikit dan mulai tenggelam dalam pekerjaannya.
"Hey Tina! Kau mau pesan apa?"
"Eunbyul! Jangan suruh Tina pesan! Dia harus diet untuk photoshoot besok!"
Konsentrasi Bang Chan yang semula terpaku pada layar laptop buyar setelah mendengar nama dan suara yang familiar. Mendongak dan mencari asal suara, ternyata pendengarannya memang tak salah. Di depan kasir ada Eunbyul—yang setahu Bang Chan adalah teman baik Seola. Gadis dengan rambut sebahu itu datang bersama 3 perempuan yang terlihat seperti model. Karena tempat duduk Chan yang terletak di pojok, Eunbyul sama sekali tidak sadar kalau ia sedang diperhatikan dari jauh.
Setelah selesai membayar dan mengambil minuman, Eunbyul dan ketiga temannya itu pun keluar dari cafe sambil tertawa dan bercanda. Tak ada sedikit pun raut wajah sedih yang biasa ditunjukkan oleh gadis itu. Ekspresinya sungguh bertolak belakang dengan apa yang Bang Chan lihat di kampus setiap hari.
"Ada yang tidak beres."
***
"Seola, ayo bangun!"
Seola menggeliat pelan di atas kasur dan kembali menyembunyikan tubuhnya di dalam balutan selimut tanpa menghiraukan panggilan Hyunjin. Ia baru tidur jam 2 semalam karena terlalu asik berbincang dengan Hyunjin hingga lupa waktu.
