Shua dan Sherren mematung saat melihat Hyunjin memukuli Felix, dan bodohnya teman-teman Hyunjin hanya menyaksikan, namun terlihat jelas raut cemas di wajah mereka.
Shua mengeluarkan ponselnya, berniat menelpon siapa pun untuk menolong Felix, namun ia tidak tahu harus menelpon siapa, sampai akhirnya ia melihat Hyunjin dan teman-temannya meninggalkan Felix yang tergeletak lemah disana.
"Gila gila" Gumam Sherren, lalu ia lebih dulu menghampiri Felix.
"Lix.. Felix!"
"Bangun Felix" Sherren menggoyangkan bahu Felix, dan langsung mendapat ringisan dari Felix.
"Lo sadar?" Tanya Shua, dan Felix bergumam. Keduanya membantu Felix beranjak dari posisinya.
"Kenapa lo bisa begini?" Tanya Sherren, dan Felix hanya mengibaskan tangannya, menolak untuk menjelaskan.
"Kita anter lo pulang, gue. Bawa mobil" Ujar Sherren, namun Felix mengabaikannya, Felix malah pergi dengan terpincang-pincang. Wajahnya pun banyak luka lebam dan darah.
"Shu, Hyunjin gila apa?" Tanya Sherren.
"Sumpah, gue juga gak nyangka kalo dia bakal lakuin hal itu" Sahut Shua masih memandang Felix yang mulai menjauh.
"Jadi ini maksud lo, kalo Hyunjin bakal bawa Felix kesini?"
"Kayaknya iya, tapi gue gak tau masalahnya apa"
**
Hyunjin sudah berada dirumahnya, ia memandang langit-langit kamar. Sudah pukul 3 dini hari, namun matanya tak kunjung terpejam. Bayang-bayang Felix berteriak kesakitan membuatnya tak bisa tidur.
Hyunjin mengusak kasar surainya, lalu mengambil ponselnya di atas nakas. Ia membuka ruang Chat yang memperlihatkan Harin masih Online saat ini.
Hyunjin : Harin.
Harin : iyap?
Hyunjin : kok belum tidur?
Harin : gak tau. Gak bisa tidur. Lo kenapa belum tidur?
ReadHyunjin hanya membaca pesan dari Harin, tanpa membalasnya lagi.
Hyunjin mengubah posisinya menjadi duduk, ia memejamkan matanya dan menunduk dalam cukup lama. Sampai ponselnya kembali bergetar membuat fokus kembali pada ponselnya.
Harin : lo marah sama gue? Gara-gara gue plang sama Felix?
Hyunjin : ngapain marah?
ReadHyunjin : ya lo pikir aja sendiri, cowok mana yang gak marah saat ceweknya lebih milih cowok lain buat pulang bareng?
Harin : maaf, kan duluan janji sama Felix.
Hyunjin : yaudah tidur sana, besok kesiangan tau rasa
Harin : okay okay
Read**
Keesokan harinya, Harin sudah keluar dari pagar rumahnya, namun tak ada tanda-tanda Hyunjin akan datang, membuat Harin mendengus sebal. Chan sudah pergi kesekolah terlebih dahulu.
"Harin Harin..."
Harin menoleh saat namanya di panggil. Terlihat Ara yang baru saja keluar dari pagar rumahnya, lalu menghampiri Harin. Harin hanya bisa terdiam, menyadari bahwa rumah super besar itu milik Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS +Hwang HyunJin ✔
Fanfiction[END] "Entah kenapa Orang-Orang selalu larang gue buat deket sama Hyunjin" "Gue gak tau, kapan waktunya dia tersenyum. Karena setiap harinya gue biasa liat muka dinginnya yang sialnya gak bisa gue lewatin sedikitpun!"