Pada Hari itu juga, Harin dan Yohan setelah pulang dari Rumah sakit diantar oleh Yuqi ke rumah Felix. Mereka bertiga dapat melihat mobil sulver terparkir di halaman rumah Felix, menurut Yuqi itu adalah mobil papanya Felix.
Yuqi menekah bel, dan tak lama Papanya Felix keluar.
"Yuqi? Ada apa?" Tanya papanya Felix sambil melirik Yohan dan Harin.
"Om, boleh gak Yuqi sama temen Felix ini ke kamar Felix? Kita cuma liat-liat aja kok" Ujar Yuqi.
"Liat-liat apa? Gak sopan masuk kamar Felix tampa seijin Felix"
"Bukan gitu Om, kita cuma pengen liat-liat aja. Gak bakal ngambil apa-apa kok, gak bakal berantakin. Cuma sebentar. Boleh ya om"
Papanya Felix tampak berfikir, namun pada akhirnya mengijinkan ketiganya untuk masuk kedalam.
Harin menghela nafasnya, ia bersyukur karena papanya Felix tidak banyak bertanya.
Kini ketiganya sudah berada di kamar Felix. Harin tersenyum kecil melihat foto masa kexil Felix yang terlihat lucu, lalu Harin mendekat pada meja belajar Felix, dimana disana terdapat kotak p3k yang masih terbuka, dan beberapa obat luka yang masih berada di luar kotak.
Harin merapikannya, lalu membuang kapas dan perban yang terdapat bercak darah.
"Bisa dibilang, kotak p3k itu temennya Felix dari dulu. Dia gak akan pernah lupa buat beli perlengkapan kotak itu sebelum isinya benar-benar abis"
"Ini plester yang gue kasih dulu" Ujar Harin saat melihat plester luka bergambar panda.
"Dia sisain satu" Ujar Harin lagi seraya menaruh plester itu ditempatnya.
"Kamarnya rapi" Celetuk Yohan, karena dirinya merasa kamarnya tak serapih ini.
"Felix orangnya rajin" Ujar Yuqi.
"Emang disini gak ada asisten rumah tangga?" Tanya Yohan.
"Ada, si bibi kerja dari jam 8 pagi sampe jemuran kering sih biasanya, sekitar jam 2an. Tapi Felix gak ngijinin si bibi masuk ke kamarnya, jadi yang beresin ini Felix" Sahun Yuqi.
"Kayaknya lo sering kesini ya?" Tanya Harin.
"Jarang, tapi gue cukup tau tentang Felix dan keluarga ini"
Harin meraih ponsel Felix di atas nakas, terlihat ponsel itu retak pada bagian layar, hingga tidak terlihat jelas. Harin kencopot pelindung layar ponsel itu dan akhirnya bisa terlihat jelas, walpaper ponselnya yang menunjukan genting-genting sekolah. Tidak menarik, hanya genting marun saja. Tampaknya foto itu di ambil darinatap sekolah. Karena hanya dari atap sekolah yang bisa melihatkan genting sekolah SMA dan SMP di sampingnya.
"Heran, cinta banget sama sekolah" Gumam Harin seraya menahan senyum.
Harin terkejut saat membuka galeri di ponsel Felix. Terdapat beberapa- oh tidak, banyak foto Harin disana. Bahkan Harin tidak menyadari kapan Felix mengambil fotonya. Rata-rata foto itu di sekolah, karena Harin masih memakai seragam.
"Dia suka sama lo sejak lama" Ujar Yuqi yang sejak tadi berada di samping Harin yang duduk di kasur Felix.
"Tapi gue baru tau saat beberapa menit sebelum Felix jatoh" Gumam Harin, dan Yuqi terdiam.
"Felix suka selfi juga" Ujar Harin seraya tertaw pelan. Yuqi memperhatikan wajah Harin yang terlihat terhibur saat melihat beberapa foto Felix.
"Tapi dia gak pernah ngapload foto fotonya di instagram atau di WhatsApp" Ujar Harin lagi.
"Banyaknya foto pemandangan di instagramnya" Lanjut Harin.
"Cape"
Harin dan Yuqi menoleh pada Yohan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS +Hwang HyunJin ✔
Fanfiction[END] "Entah kenapa Orang-Orang selalu larang gue buat deket sama Hyunjin" "Gue gak tau, kapan waktunya dia tersenyum. Karena setiap harinya gue biasa liat muka dinginnya yang sialnya gak bisa gue lewatin sedikitpun!"