Update!!!
Jangan lupa Vote Dan Komen ya❤❤❤❤❤❤
Terimakasih❤❤
.
.
.
.
.
.
.Praangg....
Gelas kaca itu berakhir pecah dilantai, Felix sempat menahan nafas saat serpihan gelas kaca tersebut menancap di kakinya.
"Jangan besar-besarin hal kecil, papa cuma mau taruh foto itu di gudang" Ujar papanya Felix dengan wajah kesal.
"Aku cuma mau kenangan mama gak disingkirin" Sahut Felix dengan mata memerah.
"Kenapa kamu jadi kayak gini hah?! Biasanya kamu gak peduli sama barang-barang peninggalan mama kamu. Kamu marah papa nikah lagi? Kamu gak berhak marah Felix!-
"Aku gak masalah papa mau nikah lagi, sama siapapun, sama berapa wanita pun-
Plak
Felix tertoleh saat papanya menampar pipi kanannya. Sangat kencang, hingga menimbulkan bercak merah.
"Jaga bicara kamu" Desis papanya Felix.
"Silahkan papa mau nikah, asal jangan singkirin semua barang-barang mama. Papa sendiri yang bilang gak bakal ngegeser sedikit pun barang yang pernah mama taro dulu" Ujar Felix seraya menatap papanya dengan keberanian yang ia kumpulkan.
"Kamu kok kayak nantangin papa? sejak kapan kamu bisa nyautin perkataan papa kayak gitu hah?!!" Bentak papanyanyang tambah emosi.
"Aku cape pah-
Plak!
Kali ini papanya memukul bahu Felix dengan keras, berulang kali, bahkan sampai Felix terdorong.
"Cape kenapa? Cape berantem terus disekolah??"
"Cape sama semua teriakan papa, cape sama semua pukulan papa. Sakit pah" Lirih Felix yang tak kuat lagi untuk menahan tangisnya.
"Cape sama semua omongan papa yang nyakitin hati aku. Seburuk itukah aku? Sampai-sampai papa perlakuin aku layaknya bukan anak papa"
Papanya memandang Felix dengan sengit. Tak pernah sekali pun papanya merasa iba pada Felix.
"Aku gak minta dilahirkan di keluarga ini. Kalo aku bisa pilih, aku akan pilih lahir di keluarga yang harmonis, gak perlu kaya raya" Ujar Felix seraya mengusap air matanya yang sudah menetes.
"Justru lebih baik kalo kamu gak lahir di keluarga ini, lebih baik gak punya anak dari pada harus kehilangan istri papa" Ujar papanya Felix yang mampu membuat Felix menahan isakannya. Begitu menyakitkan kata-kata yang keluar dari mulut papanya. Sungguh, Felix Cape hati juga.
"Y-ya, terserah papa mau lakuin apa. Aku udah cape" Lirih Felix, lalu berjalan gontai menuju kamarnya. Felix bahkan tak merasakan jika kaki tengah mengeluarkan darah karena serpihan gelas kaca itu semakin dalam merobek kulitnya.
Baginya, yang paling menyakitkan adalah kata-kata kasar ayahnya. Seolah kata-kata ayahnya itu mampu merobek seluruh tubuhnya, benar-benar menyakitkan.
Felix lelah menahan tangis, Felix lelah berusaha tegar, dan sekarang Felix menangis di kamarnya seorang diri. Kenapa sulit sekali mendapatkan kebahagiaan dari keluarganya, karena bahagia Felix selama ini berasal dari Harin, gadis yang ia sukai selama ini, yang tak lain adalah sahabatnya sendiri.
**
.
.
..**
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS +Hwang HyunJin ✔
Fiksi Penggemar[END] "Entah kenapa Orang-Orang selalu larang gue buat deket sama Hyunjin" "Gue gak tau, kapan waktunya dia tersenyum. Karena setiap harinya gue biasa liat muka dinginnya yang sialnya gak bisa gue lewatin sedikitpun!"