#WCL 10.

11 3 0
                                    

Halo semua:)

Jangan lupa kasih votenya ya:)

Happy Reading baby:)
.
.

"Oh iya Nayfa siapa?"

"Nayfa?"

"Iya Nayfa yang kemaren"

"Nayfa temen gue, dia juga ikut lomba di Malang dan katanya sih mau jalan jalan aja ke Jakarta makanya kemaren dia minta temenin sama gue" Ujar Renkyo panjang lebar.

Gue hanya meng oh riakan.

"Yaudah Ren gue duluan masuk ya"

"Eh bentar Ra," Renkyo menahan gue.

"Kenapa?"

"Ntar lo sibuk gak?"

"Umm, gak kayaknya"

"Temenin gue yaa ntar pulang sekolah"

"Kemana?"

"Liat aja nanti"

"Ok" gue memberi isyarat dan berlalu pergi ke kelas

******

Renkyo sudah berdiri di depan pagar rumah gue. Dan lagi ngobrol sama Branka Entah apa yang mereka bicarakan.

"Oi" ujar gue mengejutkan mereka berdua.

"Lagi ngomongin apa? Serius amat"

"Udah siap Ra?" Renkyo mengalihkan pertanyaan gue.

Gue hanya menganguk dan menaiki motor ninja Renkyo.

"Pada kemana kalian?" tanya Branka.

"Kepo lu" ujar gue.

"Yaudah Ra ayo" ajak Renkyo.

Gue dan Renkyo sampai di sebuah danau ya, danau yang sering kami kunjungi.

Renkyo sudah turun dan duduk di tepi danau.
Gue segera menghampirinya.

"Ren,ngapain kesini lagi?" tanya gue.

"Gue kangen tentang tempat ini dan lo"

Gue bingung, gue ngerasa gak ada yang spesial dengan tempat ini dan gue? Ada apa dengan gue. Batin gue.

"Tadi bicarain apa sama Branka?"tanya gue mengalihkan topik.

Renkyo tanpa berfikir.

"Branka tanya tentang hubungan kita"

"Terus?" tanya gue sedikit khawatir.

"Dia mau kita tunangan"

Deg.

"Kenapa?"

"Dia itu mau minta gue buktiin gue itu beneran serius sama lo apa enggak"

"Terus gimana dong?"

Renkyo berbaring diatas rerumputan tepi danau, gue juga ikut berbaring disebelahnya.

Renkyo tak menjawab pertanyaan gue dia tampak sedang berfikir.

"Apa kita jelasin aja semuanya ke mama lo,kalo kita emang gaada.."

"Jangan!" potong gue.

"Gue gamau tunangan sama Alex, gue gak mau"mata gue mulai berkaca kaca.

Gue berusaha sebisa mungkin untuk tidak menangis namun tak bisa terbendung lagi tangisan gue pecah.

"Rara, jangan nangis plis" Renkyo berusaha menenangkan gue dan mengusap usap bahu gue.

"Gue gak mau Ren,gue gamau tunangan sama dia"Ujar gue disela sela tangisan gue.

"Tenang, lo gak bakalan tunangan kok sama dia"ujarnya lagi menenangkan gue lalu memeluk gue.

"Makasi ya Ren" ujar gue membalas pelukannya.

Tanpa gue sadari ada seseorang yang sedari tadi menguping pembicaraan.

"Gue bakalan dapetin dia duluan"

*********

Author pov

Tampak seorang gadis yang sedang melamun di rooftop sekolah. Wajahnya tampak muram.

"Ra lo kenapa?"tanya temannya Dillya.

"Gapapa kok"

"Ayo kekelas"

"Ayoo" ujarnya meninggalkan rooftop.

Gadis itu berjalan lesu menuju kelasnya.

"Ra lo sakit ya?"

"Gak kok"

"Terus lo kenapa lesu gitu?"

"Hah, gapapa kok" ujarnya sedikit tersenyum.

Author pov end

"hai Rara" ujar Kak Dycko dari belakang gue.

Gue langsung membalikkan badan gue ke kak Dycko.

"Hai kak, ada Apa? "tanya gue.
"Ngantin yuk"

"Yaudah ayo"

"Ra, lo berdua sama kak Dycko aja ya, gue kebelet nih" ujar Dillya.

"Oh yaudah"

Gue berjalan dengan kak Dycko, banyak pasang mata sinis menuju gue.

Ih kenapa sih, risi gue bego. Batin gue.

"Udah biarin aja" ujar kak Dycko peka.

Gue hanya diam dan mempercepat langkah gue menuju kantin.

"Lo mau pesen apa?"

"Somay aja kak"

"Oke"

Tiba tiba seorang cewek menghampiri meja gue.

"Jauhin dia" ujarnya tersenyum miring.

Hallo gaissss!!!!!

Kangen:( perasaan udah lama gak update:)


Makasi udah baca yaa love besar dehh buat kamu:))

Jangan lupa kasih votenya yaa:)

See you next part hehe:)

Seperti KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang