part 9

335 16 0
                                    

Beberapa hari kemudian

Eko, dan Yulia kini telah sampai di rumahnya beberapa jam yang lalu. Sepasang suami istri itu tiba bersama seorang laki-laki. Syifa yang kini masih di dapur nampak bingung, kenapa orang tuanya membawa lelaki itu. Kini Syifa tengah membuat kopi, dan teh. Melihat kopi, Syifa jadi teringat dengan Andrian. Andrian sangat suka dengan kopi buatan Syifa.

"Baru beberapa hari gak ketemu Mas Andri, tapi udah kangen aja," gumamnya.

"Nanti aku ajak ketemuan, deh," lanjutnya.

Kini Syifa telah selesai membuat minuman. Ia mengambil cemilan di dalam kulkas.

"Nduk, kok sue banget loh," teriak Yulia.

(Sue : lama)

"Njeh, Buk. Niki sampun wisan kok," jawab Syifa, dan ia mengambil nampan, sebagai alas agar mudah membawa gelas yang berisi minuman itu.

(Njeh : iya)
(Niki sampun wisan : ini sudah selesai)

"Nah, monggo," ucap Syifa Sambil menaruh minuman di atas meja.

Syifa risih, ketika lelaki itu mengamatinya.

Haduh, itu Mas-mas kenapa liatin aku sih? Pake senyum-senyum segala lagi, batin Syifa.

"Nduk, sini duduk!" Perintah Eko.

"Iya, Pak. Wonten nopo geh?"

(Wonten nopo geh : ada apa ya?)

"Nduk, perkenalkan ini Nak Riyan. Dia Anak rencange Bapak. Dan, nak Riyan ini Syifa putri bapak, yang bapak ceritakan tempo hari," kata Eko.

"Oh, nggeh Pak." Riyan menjabat tangan Syifa sebagai tanda bukti perkenalan antara mereka. Riyan tersenyum, menunjukkan gigi gingsul yang dimiliki oleh Riyan. Meskipun Riyan Manis, dan ganteng, bagi Syifa Andrian lebih dari Riyan.

"Jadi gini, nduk. Ada yang mau bapak sampaikan." Syifa tambah penasaran.

"Bapak mau ngomong apa?" tanya Syifa tidak sabaran.

Kini Syifa yang duduk di samping ibunya nampak penasaran. Apa yang sebenarnya akan di sampaikan bapaknya ini. Dan entah kenapa perasaannya jadi tidak enak.

"Nduk, kamu pasti bingung kan? Kenapa bapak membawa nak Riyan kesini? Nah, sekarang adalah waktu yang tepat untuk bapak bicara tentang masalah perjodohan ini."

What???

Kali ini Syifa benar-benar kaget. Siapa yang akan dijodohkan? Apa Syifa tidak salah mendengar?

"Maksud bapak apa?" Syifa mulai ngenggas. Yulia mengelus bahu Syifa, kode untuk memperingati putri semata wayangnya agar lebih tenang.

"Kami sepakat untuk menjodohkan kamu dengan nak Riyan ini," tutur Eko.

"Apa Pak? Maksud bapak apa sih? Syifa gak mau dijodoh-jodohin! Syifa emoh titik."

"Mau tidak mau kamu harus mau, ini kesepakatan yang sudah bapak buat sejak dulu, dengan bapak Nak Riyan. Dan, setelah kamu selesai kuliah, kami akan menikahkan kalian."

Syifa bangkit dari duduknya ia ingin pergi, otaknya seakan ingin meledak mendengar pernyataan Bapaknya. Ia tidak mau dijodohkan. Ia sudah dewasa dan sudah bisa memilih pasangan sesuai pilihannya. Lagipula ia sudah memiliki Andrian, dan Andrian sudah berjanji akan menikahinya, terlebih lagi Andrian lah yang merebut keperawanannya.
Kini Syifa yang ingin pergi menjadi terhenti, karena Yulia menarik tangannya.

"Sabar, nduk. Dengar dulu penjelasan Bapak," kata Yulia.

"Apapun penjelasannya, Syifa tetep gak mau dijodohkan. Lagi pula, Syifa udah punya pacar."

"Siapa pacarmu? Tukang kurir itu? Nduk ... Kamu mikir gak sih? Dia itu gak sepadan dengan kita. Gak sederajat sama keluarga kita."

"Kalian itu kenapa sih? Syifa gak mau! Meskipun tukang kurir Syifa sayang banget sama dia. Dan bapak sama ibu, mboten usah repot-repot mencarikan jodoh buat Syifa." Syifa lebih memilih pergi. Dan masuk kamar. Eko, dan Yulia merasa tidak enak terhadap Riyan.

"Maafkan Syifa! ya, nak?"
"Iya, gak papa Pak. Mungkin Syifa butuh waktu," jawab Riyan.

Songong amat jadi cewek, awas ae bakal ane bikin klepek-klepek sama inyong, batin Riyan.

Syifa benar-benar tidak habis pikir dengan kedua orangtuanya, ini bukan jaman Siti Nurbayan, yang seenaknya jodoh-jodohin orang. Ia ingin menangis, namun ia urungkan niatnya untuk menangis. Ia mengambil ponselnya, membuka aplikasi yang berwarna hijau, dengan logo yang bertuliskan whatsApp. Ia mencari nama kontak my lovely. Dan, segera mengirimkan pesan.

Syifa : mas, nanti malem aku pingin ketemu, ada yang mau aku omongin.

Andrian: ngomongin opo dek? Kayaknya masalah yang serius?

Syifa : nanti aja Syifa jelasin,Mas gausah jemput.

Andrian : siap dek Syifa cantik.

*****

Malam harinya,

Kini mereka telah sampai di tempat biasa. Syifa nampak gelisah, ia tidak tega memberi tahu masalahnya kepada Andrian.

"Dek, kamu dari tadi diem bae? Mau ngomong opo to?" tanya Andrian.

"Mas, gak bakalan marah kan?"

"Masalah opo dulu? Jangan bikin penasaran."

Syifa ragu sekaligus takut jika Andrian marah. Namun, demi kebaikan ia akan berusaha untuk berbicara kepada Andri.

"Mas, tadi bapak sama ibu pulang." Syifa menjeda ucapanya. Andrian mengangkat Alisnya sebelah, dan nampak antusias untuk mendengarkan ucapan gadisnya.

"Mereka pulang bawa cowok, namanya Riyan. Dan, mereka ... Mereka mau jodohin Syifa, tapi Syifa nolak. Bapak tetep maksa. Aku kudu pie mas? Aku mumet." Andrian masih tidak mengerti.

"Maksudnya pie toh Yank? Kamu mau dijodohin?" tanya Andrian.

"I ... Iya mas. Sumpah demi Allah, Syifa nolak."

Andrian sama bingungnya dengan Syifa. Namun, Andrian tidak mau jika Syifa membangkang permintaan kedua orang tuannya.

"Jadi gimana, mas? Apa kita kawin lari aja?"

"Hus, ngawur! Jangan gitu, Dek."

"Loh, kok mas gitu sih? Mas kan janji mau nikahin aku?"

"Iya ... Mas janji bakal nikahin kamu. Tapi tidak dengan cara seperti ini. Yang mas mau, kita nikah dengan restu kedua orang tua kita."

"Tapi, nyatanya aku mau di jodohin mas! Gak mungkin dapat restu."

"Kamu jangan pesimis dulu! Ini mas lagi mikir solusinya. Peresmian perjodohannya kapan?"

"Gak tau, bapak bilang selesai kuliah Syifa bakal dinikahkan sama Riyan Riyan itu."

"Yasudah, masih ada waktu."

"Kok yasudah sih mas? Mas Andri ini sebenernya sayang gak sih sama aku?"

"Yo sayang Dek. Maksudnya masih ada waktu buat pertahanin hubungan kita. Kamu yang sabar ya?"

"Iyo, mas. Janji yo, ojo ninggalke aku," kata Syifa. Andrian mengangguk dan memeluk tubuh mungil gadisnya itu.
Kepalanya berdenyut memikirkan nasib hubungannya dengan Syifa. Semoga saja ada jalan keluar, Sehingga ia dapat mempertahankan hubungannya dengan gadis pujaannya sampai ke pelaminan.

Cerita ini adalah hasil kolaborasi saya dengan Nazilah__

Dan cerita ini kami publikasikan di akun kami dengan judul yang sama, jadi jangan berpikir jika cerita ini hasil jiplakan ya
Hahahaii

Cinta Mas Kurir(Sebagian Part Dihapus)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang