II - Dua

25 3 0
                                    

"Eh neng lo tau gak?" Baekhyun menolehkan kepalanya ke belakang, berniat mengajak berbicara teman sekelasnya itu.

"Hhhmmm gak."

"Tadi ada yang nanyain nama lo."

"Terus? Penting gitu bagi gue."

"Huuffttt" Baekhyun menghela nafas lalu memutar tubuhnya untuk menghadap ke cewek yang duduk di belakangnya ini. Benar-benar cewek yang jutek banget. "Neng, yang nanyain nama lo tadi si June."

"What serius?" Pekik Karina teman sebangku Mikaila.

"Berisik!" Sarkas Mikaila

"Untung kuping gue masih aman." Gumam Baekhyun sambil mengusap-usap telinganya

"Hehehe sorry gaes. Mik lo tau gak June itu siapa?" Tanya Karina dengan antusias

Mikaila menggedikkan bahunya.

"June anak ips. Lo tau gak gengnya ganteng-ganteng semua. Terus pada gesrek, lucu lagi."

"Lo beruntung ih June ngepoin lo" Ucap Karina sedikit envy

"Mik tapi lo kudu ati-ati sama dia, karena dia tukang modus." Baekhyun sedikit berbisik ke arah Mikaila.

"Heh Baek bilang aja lo iri kan? Karena June banyak yang ngefans hahaha." Ejek Karina.

"Sia teh kalo ngomong ya, belum tau rasanya dicabein tuh mulut!" Baekhyun kalau marah logat sundanya keluar. Kiyodh hehehe

Mikaila hanya menatap kedua temannya yang malah asik berdebat.

"Dia bukan suka modus, tapi bagi-bagi puisi. Dia kalo beneran suka cewek, bakal diperjuangin cewek itu."

"Sok tau lo Kar." Baekhyun menunjuk Karina.

Mikaila mendecih "Semua cowok sama. Cuma berjuang diawal. Basi!" Mendengar penuturan Mikaila, membuat Baekhyun dan Karina diam seribu bahasa. Lalu mereka kembali melanjutkan kegiatan masing-masing, dan sengaja tidak melanjutkan perdebatan. Takut membangunkan macan yang tertidur.

####

Suasana sekolah sudah mulai lenggang, karena semua siswa telah berhamburan pulang. Di kelas XI – IPS 1 tinggal tersisa June dan Hanbin, mereka belum pulang karena akan mengikuti ekstra seni.

"Jun, gue mau ngomong sama lo!" Ucap Hanbin.

"Apaan?" Sahut June, sambil mengunyah permen karet. Mereka berjalan bersama menuju aula yang berada di lantai dua.

"Lo kali ini beneran serius kan?"

June mengernyitkan dahinya "Maksud lo?"

"Gue tau lo lagi suka sama cewek."

June berusaha menyembunyikan keterkejutannya "Sok tau lo!" June melangkah mendahului Hanbin, tapi langkahnya terhenti karena Hanbin menarik pergelangan tangannya.

"Gue mohon kali ini lo serius. Jangan mainin cewek yang lo suka." Hanbin tersenyum lalu melepaskan tangan June. Ia menepuk bahu June "Gue percaya sama lo." Lalu Hanbin melangkah meninggalkan June.

June masih berdiri di tempatnya, mencerna ucapan Hanbin. "Shit!" Umpat June, lalu kembali melanjutkan langkahnya.

June masuk ke dalam aula, ia dapat melihat banyak anak ekskul yang sedang berkumpul. June selaku ketua, memberikan salam pembuka dan memimpin doa. Lalu ia mengambil map absen yang di berikan oleh sang sekretaris, dan melihat map absen tersebut, dan membaca dalam hati siapa saja yang hadir.

Namun matanya tidak sengaja mendapati nama yang telah membuatnya penasaran. Ia mengedarkan pandangannya, bibirnya langsung terbit kala mendapati Mikaila yang asik berbicara dengan Baekhyun. Setelah itu, June memerintahkan yang hadir untuk bergabung dengan kelompoknya masing-masing. Dan menuju ke ruangan masing-masing.

Jadi, ekskul seni dibagi menjadi empat kelompok. Seni musik, seni tari, seni teater, dan seni lukis. June sama Hanbin masuk ke seni musik, begitu juga dengan Baekhyun. Dan Mikaila masuk ke seni lukis.

"Mikaila!"


Symphony [Koo Junhoe]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang