"Perasaan gue gak pernah liat tuh cewek. Tapi, menarik sih tuh cewek." June menerka-nerka sambil menengadah ke langit. "Gue harus tau kelas dia. Mana cuma kelihatan tulisan Mi lagi tadi di bednya. "Miyabi? Mihun? Mingyu? Haassh pokoknya gue harus cari tau tentang cewek itu."
"Woy, ngapain lo masang wajah gitu. Pengen nampol tapi takut dosa." Bobby terkekeh dan duduk di samping June.
Kini June sedang berkumpul dengan gengnya, mereka ada 7 orang termasuk June didalamnya dan satu kelas semua. Dimana ada mereka, pasti kehebohan akan menyerang. Mereka terdiri dari Hanbin, Bobby, Jinan, Deka, Yoyo, Chanu. Mereka semua kumpulan cowok-cowok ganteng, tapi gesreknya gak ketulungan.
Satu baris di sebelah kiri dikuasai oleh mereka. June sama Bobby duduk di bangku belakang paling pojok, di depannya ada Hanbin yang duduk sendirian, depannya lagi Deka sama Jinan, diurutan kedua Chanu sama Yoyo, dan yang paling depan di tempati cewek.
"Eh Jun lo tadi duduk sama siapa?" Tanya Jinan karena kepo.
"Bukan siapa-siapa." Jawab June cuek.
"Hallah bukan siapa-siapa tapi akrab banget." Sahut Hanbin
"Ceweknya cantik tau." Sahut Chanu.
"Udah ngapain sih bahas dia. Pengganggu yang gak penting." June pergi keluar dari kelas meninggalkan gengnya.
"Wah June aneh gak sih, baru kali ini dia gitu sama cewek. Perasaan dia biasanya suka modusin cewek." Ucap Yoyo sambil mengetukkan jari telunjuknya ke dagunya.
"Nah bener tuh." Sahut Deka.
"Pantau terus gaes." Ucap Hanbin. "Gue harus interograsi dia secara empat mata"
####
June menyusuri koridor sekolah yang rame. Banyak pasang mata yang menatapnya terang-terangan. Seharusnya jam sepuluh semua siswa masih mengikuti pelajaran, tapi karena semua guru ada rapat mendadak jadi free. Sesekali ia melempar senyum kepada ciwi-ciwi yang menyapanya. Dasar modus kamu Jun hehehe.
Sambil sesekali menggerakkan tangannya seperti sedang dance. June tipikal orang yang hyperactive, tapi susah ditebak. Ia memasuki koridor anak Bahasa yang berada di seberang koridor kelasnya, yaitu Ips. Dengan tampang songongnya, dan senyum genitnya. Dan benar dugaannya, tanpa sengaja matanya mendapati sosok yang membuatnya penasaran. Sosok itu terlihat sedang duduk di pojok kelas sambil memainkan ponselnya.
"Woy Jun ngapain lo ngintip-ngintip?"
June merasa ada tepukan di bahunya ia menoleh "Eh Baek hehehe" June menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Tumben lo kesini? Pake ngintip-ngintip lagi. Ngintip apaan sih?" Selidik Baekhyun.
"Eh Baek, lo tau cewek itu gak?" June menunjuk sosok yang ia cari untuk memberitahu ke Baekhyun.
"Oh cewek itu, kenal gue. Dia baru pindah kesini satu minggu yang lalu, namanya Mikaila."
"Nah sip Baek. Makasih neng." June tersenyum jail.
"Lo kira gue cewek apa? Neng- neng" Baekhyun berkacak pinggang.
"Hehehe lo mirip cewek" Ejek June lalu lari sebelum gendangnya pecah mendengar teriakan Baekhyun.
Dan benar saja baru lima langkah ia sudah mendengar teriakan Baekhyun yang menggema di koridor "Heh June! Sia teh sialan. Awas maneh teh!"
Sambil cengengesan June lari tanpa menoleh ke Baekhyun. Dan berhasil keluar dari koridor anak Bahasa.
"Misi berhasil." Masih tetap dengan senyum bahagianya ia berjalan menuju kelasnya. "Wait for me Mikaila" June mengeja nama cewek itu. "Nama yang cantik" Gumamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Symphony [Koo Junhoe]
FanfictionSudah lama aku tidak merasakan jatuh cinta. Tidak ada cinta yang benar-benar tulus di dunia ini. Bagiku cinta itu seperti sayur pare. Aku tidak mau munafik, aku memang takut untuk memeluk mawar yang indah tapi juga memiliki batang yang berduri. Aku...