"Uwaaa, gaes followers gue nambah nih, gila gila." Yoyo heboh sendiri samapai membuat teman-temannya pada ilfeel.
"Lo yang gila, anyink!" Ejek Bobby.
"Malu-maluin gue lo, dasar!" Sarkas June.
"Tau nih, Yoyo norak banget sih." Sambung Chanu.
"Yaelah gak usah sirik dong. Gak suka banget liat temen seneng." Yoyo menggembungkan pipinya kesal.
Mereka bertujuh sedang kumpul di kantin. Dan membuat kebisingan di kantin dengan tingkah gesrek mereka. Untung saja ganteng-ganteng semua, dan mereka masih memakai seragam olahraga karena habis praktek basket. Dasar emang, murid-murid bandel.
"Hallooo gaes." Ucap Yoyo di depan layar ponselnya untuk menyapa followersnya, karena ia sedang melakukan siaran langsung di instagram.
"Gila lo, udah banyak aja yang ngeliat." Ucap Jinan takjub.
"Yayadong Yoyo gituloh, nak hits." Yoyo menepuk-nepuk dadanya bangga.
"Najisun." Ucap ke enam dari mereka dengan kompak, lalu memukul kepala Yoyo secara bergantian.
"Woy woy dasar lo pada. Mainnya keroyokan, kan jadi ilang image gue." Yoyo membenarkan penampilannya.
Tapi, seketika mereka bertujuh menjadi hening karena mendengar kegaduhan dan bisik-bisik dari semua penghuni kantin. Terutama kaum hawa. Mereka menatap ke arah pintu masuk kantin, dimana ada seorang cowok yang masuk dengan seragam yang berbeda dari anak Waiji Internasional.
June mendengus kesal "Dasar tukang tebar pesona."
"Woah dia anak baru ya, saingan kita tuh gaes." Celetuk Yoyo.
"Shit!" Umpat Hanbin agak pelan, agar tak didengar oleh teman-temannya. Rahangnya mengeras ketika melihat orang itu. Hanbin mengawasi gerak-gerik orang itu. And What? Seenak jidatnya dia duduk diantara Baekhyun, Karina dan Mikaila membuat Hanbin ingin memakinya namun diurungkan niat itu karena tak ingin memancing perhatian penghuni kantin.
Tanpa berpikir panjang, Hanbin berdiri dari duduknya dan menghampiri Mikaila. Lalu,ia juga duduk di antara teman-teman Mikaila. Sedangkan, ke enam sosialnya menatap ia dengan penuh tanda tanya. Begitu juga dengan June, yang masih tidak bisa mencerna keadaaan.
####
Sedari pagi, Mikaila hanya menaruh kepalanya ke atas meja dengan menggunakan tangannya sebagai bantalan.
"Sih eneng teh naon? Diam-diam bae." Tanya Baekhyun.
"Lo sakit Mik, gue anterin ke uks yuk." Karina menatap Mikaila khawatir.
"Gak, gue cuma badmood."
"Yaudah ke kantin yok." Ajak Baekhyun.
"Gak, males!"
Baekhyun memberikan kode ke Karina melalui matanya. Karina seakan peka, ia menarik tangan Mikaila untuk bangkit.
"Neng, mau jalan apa abang gendong nih?" Baekhyun mengedipkan sebelah matanya.
"Mcek, rese' lo pada." Dengan kesal Mikaila bangkit lalu jalan mendahului kedua temannya. Baekhyun dan Karina bertos ria. Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang terus menatap mereka dari bangku pojok kanan kelas.
Benar dugaannya, kantin sangat ramai dan itu membuat Mikaila risih. Apalagi sejak kejadian di koridor dengan June, ia menjadi semakin malas. Karena banyak sekali nyinyiran dari para netijen yang membuatnya semakin muak. Mungkin ia bersyukur karena ada Baekhyun dan Karina yang dengan senang hati menerimanya saat pertama kali pindah sampai sekarang ini, dan tetap sabar menghadapi sikap Mikaila yang cuek dan judes.
Mereka bertiga sudah menempati salah satu tempat duduk yang tersedia di kantin. Mikaila mengedarkan pandangannya ke penjuru kantin. Ada yang menarik perhatian penglihatannya. Segerumbulan cogan yang duduk di pojok kantin.
"Itu Hanbin bukan sih?" Mikaila menyipitkan matanya, untuk memastikan. Dan ia terbelalak karena malah seseorang yang bukan ia harapkan, tersenyum ke arahnya "Kok malah dia sih. Eh tapi kok dia sama Hanbin sih." Mikaila bergulat dengan pikirannya sendiri.
"Neng mau makan apa? Biar aa' yang mesenin?" Tanya Baekhyun yang membuat lamunan Mikaila buyar.
"Fix jijik gue Baek." Cibir Karina.
"Oh gue Jus Alpukat aja." Jawab Mikaila singkat.
"Gue mie ayam sama es teh ya Baek ganteng." Karina menepuk-nepuk bahu Baekhyun.
"Dih gue nanya si eneng buka lo." Baekhyun bangkit dari tempat duduknya lalu memesan pesanan kedua temannya.
Karina mengerucutkan bibirnya kesal "Dasar Baek. Nyebelin." Dumelnya.
"Wajah lo jadi jelek Kar."
"Mikaila ih." Karina menghentakkan kakinya. Lalu tidak berapa lama, Baekhyun datang sambil membawa nampan yang berisi makanan mereka.
Mereka makan dengan hening, dan sesekali Baekhyun melontarkan candaan. Sedangkan, Mikaila menyeruput jusnya dengan wajah yang datar.
"Baek itu yang dipojokan siapa sih? Berisik banget." Ujar Mikaila.
"Oh mereka teh anak Ips neng, geng The Mania. Mereka mah hits dikalangan ciwi-ciwi. Liat aja tuh ganteng-ganteng semua. Tapi Baek juga gak kalah ganteng sih." Tutur Baekhyun.
"Appan sih Baek, lo itu malahan cantik bukan ganteng." Ejek Karina.
"Karina!" Baekhyun menatap tajam Karina.
"Apa lo? Gue gak takut wlee." Karina menjulurkan lidahnya "Tuh kan, lo kalo gitu malah jadinya cute gak nyeremin hahahaha."
"Sia teh nyebelin ya!" Baekhyun memukul lengan Karina.
"Udah-udah" Tanpa sadar Mikaila tersenyum melihat tingkah mereka.
"Aduh si eneng kalo senyum ternyata manis pisan atuh. Baek pingin jadi semut aja."
Seketika Mikaila mengubah ekspresinya "Apaan sih." Lalu Mikaila kembali menyeruput jusnya.
Tanpa kata permisi tiba-tiba seseorang datang dan duduk di samping Baekhyun. Mikaila terkejut meilhat orang itu.
"Eh Yeol." Sapa Baekhyun.
Ingin rasanya Mikaila menumpahkan jusnya yang masih tersisa ke arah orang itu, tapi diurungkan karena lagi-lagi ia males mendengar nyinyiran teman-temannya. Tuh kan, baru juga dibicarain, Mikaila sudah mendengar desas-desus yang mengarah ke tempat duduknya.
Mikaila hendak berdiri, tapi tiba-tiba seseorang duduk di sampingnya. Mikaila menoleh "Hanbin" Bisik Mikaila. Lalu Hanbin tersenyum ke arahnya.
"Huuffttt selama ada Hanbin gue jadi tenang."
"Gue gak akan biarin. Siapapun nyakitin Mikaila."
KAMU SEDANG MEMBACA
Symphony [Koo Junhoe]
FanfictionSudah lama aku tidak merasakan jatuh cinta. Tidak ada cinta yang benar-benar tulus di dunia ini. Bagiku cinta itu seperti sayur pare. Aku tidak mau munafik, aku memang takut untuk memeluk mawar yang indah tapi juga memiliki batang yang berduri. Aku...