،، 〄⟆ׇࣱ ─035 - Penyelesaian masalah⇉Buly

85 13 4
                                    

|BAGIAN TIGA PULUH LIMA|

I,i know where to lay.
I know what to say.
It's all the same.
And I, i know how to play
I know this game
It's all the same.

[Eyes closed]

***

"MAKSUD LU APA BILANG KELAS KITA YANG BUNUH ALIN?! LU BOSEN IDUP?!" Bile kembali menjambak-jambak rambut Wendy, tak peduli dengan korbannya yang semakin lama semakin melemah.

"Arghh! Sakit!"

"KALO GUA NANYA,JAWAB!"

Air mata Wendy semakin deras untuk keluar,masih butuh waktu untuk mencerna hal yang terjadi sekarang. Wendy berfikir untuk menarik kata-kata tadi yang menyatakan bahwa 'tak semua anak kelas unggulan ini jahat'.

"SEBELUM KITA SEMUA BIKIN LU MATI,KELUAR DARI SEKOLAH INI!"

||Flashback on.||

"Bagaimana dengan rencana kita?"

"Siap"

"Tapi serius lu denger semua?"

"Iyalah. Orang tu anak ngomong didepan mata gua"

"Tapi siapa kalo beneran dikelas kita?"

"Udah lupain,target dah muncul"

Wendy baru saja keluar dari area sekolah dan mendapati kakak kelasnya yang tengah berdiri disana diiringi senyuman ramah." Hai! Wendy kan?" Sapa salah seorang dari mereka.

"Eh iya kak, ehmm ini ada apa ya?" Wendy memang dibuat bingung oleh kakak kelasnya ini. Apakah mereka menunggunya? Apa tidak salah? Wendy dan kelima kakak kelasnya itu tak memiliki hubungan 'kedekatan' yang cukup spesifiks.

Apalagi saat Wendy memutuskan untuk membenci semua murid kelas unggulan itu.

"Ada yang bilang lu suka Sheila on 7, bener?" Kali ini Wendy tau siapa yang berbicara. Enpe.

"Ohh iya kak" Dengan senyuman terpaksa Wendy membalas perkataan Enpe ogah-ogahan.

"Kalo gitu lu mau ikut nonton konsernya gak? Kita beli tiket kelebihan satu" Lanjut Enpe sembari menunjukan keenam tiketnya.

Kedua mata Wendy terbelalak sempurna. Apakah ini mimpi?. Ya jika dikaitkan dengan Sheila on 7--band favoritnya itu ia akan lupa semuanya dan melakukan hal yang ceroboh seperti saat ini.

"Beneran kak? Mau!"

Ternyata kaga semua kelas unggulan jahat-;Wendy

Tanpa merasa curiga,Wendy langsung menyetujui ajakan dari mereka. Kadang segampang ini menipu seseorang yang terlihat sangat polos.

Polos juga ni anak-;Enpe

"Yaudah masuk mobil ya"Wendy pun mengangguk dan ia tak henti-hentinya mengucapkan terimakasih pada kakak kelasnya itu.


Sepanjang perjalanan, mereka terus menyanyikan salah satu lagu Sheila on 7. Bahkan hingga tak sadar mereka langsung sedekat ini. Wendy juga tak masalah jika ia dikelilingi kakak kelas yang biasanya menindas adik kelas.

"Loh kak? Ini keluar jalur kota" Ucap Wendy agak sedikit panik. Ketika arah laju mobil ini tak sesuai ekspetasinya.

"Lu kaga tau? Konsernya di Bekasi"

NOT SUPERIOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang