naek kelas uwuw

170 15 11
                                    

1 tahun kemudian ...


"Hai, Roora,"

"Roora"

"Ra', "

"Hai, temenan sama gua, yuk, Ra!"

"Roora cantik deh,"

Bullshit! Bullshit! Bullshit! Ya. Roora mengucapkan kalimat itu berkali kali didalam hatinya ketika semua orang yang berada di koridor sekolah menyapanya, memuji nya, bahkan, ada yang terang terangan mengajak berteman.








Heyy!!!






























Yang diatas yang dibawah yang di genteng yang di pohon semuanyaaa bergoyaangggg


















Heyyyy













Goyang goyang bang Jaliiii semuanya ikut bernyanyiiiiii















Heyyyy!!! Wassalam. :'v





Roora eneg sama bacod palsunya mereka yang hanya mau berteman sama orang orang tajir, lah, dikiranya Roora bank berjalan apa anjg.

Sekarang Roora lebih cuek, lebih tertutup, dia gak mau bicara sama murid sini, paling paling bicara kalo kepepet, itu pun pake ekspresi datar, sedatar datarnya.

Sekarang Roora sudah naik ke kelas sembilan, semuanya berjalan lancar, tanpa teman, pun. Roora masih bisa hidup. Yang terpenting, selalu ada Angkasa  yang menemaninya.

Roora kini sudah sampai dikelas barunya, kelas sembilan tiga. Roora berjalan menuju bangku belakang pojok kanan, karena apapun yang dimulai dari kanan, insyaallah HALAL.

Roora menaruh tasnya, mengeluarkan handphone nya dari saku, mengambil earphone nya, dan menelungkupkan kepalanya ke atas meja. Setidaknya, Roora bisa bebas dari bacot para fake friends fake friends yang lagi naik pamor sekarang.

"HEH!!!"-teriakan cowok yang menggelegar dikelas sembilan tiga, membuat Roora hampir terjungkal, padahal 'kan Roora pake earphone, Daebak!1!1!

Roora melepas earphone nya dan menatap anak cowok itu, ternyata dua cowok yang berteriak, pantas saja bisa menembus earphone mahal Roora yang belinya di Canada. Ga sombong.

"Gua anak baru nihh! Gak ada yang mau ngucapin apa kek?!"-ujar cowok yang sebelah kiri, dengan rambut klimisnya, tapi tetap tampan, matanya hitam pekat, hidung mancungya seperti prosotan bocil, kulit sawo mateng. Disebelah nya, ada satu lagi, matanya bewarna hazel, rambutnya kecoklatan, kulit putih, sepertinya anak bule kesasar.

"APA KEK!!!"-jawab anak anak dikelas Roora serentak, sepertinya mereka juga kesal, bukan hanya Roora saja.  Roora gak peduli, dia balik pasang earphonenya, dan balik nelengkupin kepalanya.

"Heh! Cewe yang dipojokan! Kok lu ga nyapa gua sih!" teriak cowok itu lagi, tapi percuma aja, Roora lagi mode budek.

"Woi! Heh ciwi! Lu budeg apa gimana si anjing!"-pekik cowok berkulit putih itu sambil mendekati Roora.

"Goblok lu, Daf! Ni cewek pake earphone, pantes aja ga denger bacotan setan lu peak!"-teriak Cowo berkulit putih itu pada temannya, Daffa.

"lu nape gak bilang dari tadi anaknya bapak Iskandar mudaaakkkk!"-gemes Daffa ke Azka, yaitu, cowok berkulit putih itu.

"Ya gua baru liat setann!"- greget Azka ke Daffa

"Ya santai si bancet! Buru bangunin ni cewek!"-suruh Daffa sambil ngibas ngibasin tangannya menyuruh. Azka memutar bola matanya jengah, selalu saja begini.

"Eh! Mau ngapain kalian?!"-pekik salah satu murid yang sedari tadi menonton perbacotan dua anak setan yang ngakunya anak baru.

"Ya mau bangunin ni cewek, lah! Lu kira mau ngocok, heh?!"-jawab Daffa enteng, ga ngotak dulu emang. :(

"Buru bangunin dia, Ndar!"-suruh Daffa lagi pada Azka

"Ndar, Ndar, lu kira gua Kendar apa!"-balas Azka tak terima.

"Udynn buruan bangunin, penasaran sungguh aku jadi penasarannn an ann"-bacot Daffa lagi sambil dangdutan. Azka nambah jengah sama sifat lebay nya Daffa, jadi Azka mulai ngulurin tangannya ke pundak Roora berniat membangunkan Roora.









Tapi ...











"JA-NGANNNNN JANGANNNNN!!!"-pekikan dari anak anak kelas membuat Daffa dan Azka tutup kuping seerat eratnya, memang ada apa sih?!

"KALIAN APA APAAN SIH! BACOD BANGET DAH!"-teriak Daffa gak kalah cempreng

Semuanya langsung pada kicep, gak ada yang berani ngomong sama sekali. Daffa sama Azka dibuat bingung daritadi sama kelas ini. Azka




'Puk!'




"Hei, bangun."-




























###

Next!!! Ke 'oala'

I'm not Perfect[Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang