"ASSALAMUALAIKUM!!!" ucap salam mereka berempat serentak dan langsung memasuki rumah Roora.
Mereka disambut dengan pemandangan yang luar biasa subhanallah-nya. Baru masuk ke ruang tamu, karpet, sofa, kulit kacang, ada dimana-mana.
Roora, Angkasa, Daffa, bahkan Azka pun, langsung melongo kebingungan saat mereka berjalan ke arah ruang keluarga.
Caca
Alex
Cici
Mamat
Lala
Leri
Yura
JoKedelapan orang tua itu lagi asik-asikkan molor, mana tv masih nyala. ORANG TUA MACAM APA INIIII.
Roora rasanya mau pingsan pas ngeliat seluruh ruangan di rumah papahnya itu. Gak ada yang gak berantakan, kecuali kamar Roora.
Roora memijat pangkal hidungnya.
"Bentar, gua cek dapur dulu, Ra," ucap Angkasa.
Daffa dan Azka keliling ngeliatin bagian kolam renang dan halaman belakang. Sungguh, teman yang sangat pengertian.
"Hadeuh ..., gak ngerti lagi gua sama kelakuan orang tua jaman sekarang." Roora berjalan menuju sofa ruang tamu, menyandarkan tubuhnya yang lelah itu. Menghembuskan napasnya, dan sejenak memejamkan matanya.
"Rara," panggil Angkasa sembari mendudukan tubuhnya di sebelah Roora.
Roora membuka kelopak matanya, dan duduk menegak menghadap Angkasa, "apa, Kak?" tanya Roora.
"Duh, gimana, ya. Ugh ..., anu, apa namanya, emh, dapurー"
"LETA! KOLAM RENANG AIRNYA BANYAK SAMPAH CIKI!!!"
"HALAMAN BELAKANG BEKAS BERBEKYUAN, DAGINGNYA GAK ADA, SAMPAHNYA BANYAK BANGET MASA!!!"
Daffa dan Azka duduk di sofa ruang tamu dengan kondisi napas yang masih ngos-ngosan. Roora sendiri udah nahan diri buat gak emosi.
"Kak, jangan bilang kalo dapur berantakan juga," selidik Roora ke Angkasa. Sedangkan yang di tanya cengar-cengir dan akhirnya mengangguk mengiyakan perkataan Roora.
Dan di detik itu juga, Roora menjatuhkan dirinya ke tubuh Angkasa dengan mata tertutup.
"Woi, Ra. Bangun, njir. Lu gak pingsan, 'kan?" Angkasa menepuk-nepuk pipi Roora berulang kali. Hingga menarik perhatian Daffa dan Azka yang lagi tepar.
"Napa?" tanya Daffa sambil ngeliat ke arah Roora.
"Rara mati."
"PINGSAN GOBLOK!!"
"YAUDAH BURUAN ANGKAT BAWA KE KAMARNYA ANJENG!"
"YA BANTUIN KEK BABI!"
"YA KAN LETA DI PANGKUAN LU, GIMANA SIH DUGONG!"
"YA LU SINI DONG KAMBING! BANTUIN ANGKAT!"
"LU BAGIAN KAKI, TERUS LU BAGIAN PUNGGUNG, GUA BAGIAN LEHER!"
"YA ILAH, KAYA MAU KURBANIN KAMBING MASA,"
"BACOT SEMPAK!"
"SATU DUA, ANGKAT MANGGG!"
"ANJING ANJING BERAT ANJING!"
"ASTAGFIRULLAH MAKAN APA SI NI BOCAH!"
"MAKAN TEMEN!"
"ENAK DONG!!"
"BACOT NGONTOL LU PADA, BURUAN INI BERAT ANJENK!"
"HNGGHHH!"
"LU NGAPAIN DESAH SIH KEMBARANNYA AHHA!"
"YA, 'KAN LETA BERAT, JADI KUDU NGEHENGG!"
"ZEEBERRRR SEKALIIIHHH!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Perfect[Slow Update]
RandomH I A T U S. #Warning! *Part cerita ini ngacak dengan sendirinya. Saya sudah berusaha untuk kembalikan kembali susunan part-nya, tetapi selalu gagal. Dimohon untuk semua pembaca untuk mengikuti intruksi yang saya berikan di akhir part. Terima kasih...