"Hei, bangun,"- tutur Azka lembut sambil menepuk nepuk bahu Roora. Roora yang merasa bahunya menambah berat, langsung duduk dan melepaskan earphonenya. Menatap datar ke arah sosok cowok yang berada di depannya itu.
"Apa"-ucap Roora ketus. Raut wajah Azka tiba-tiba berubah menjadi terkejut, lebih terkejut dari apapun. Sungguh.
"Dap! Woi dap! Ini anaknya pakde Alex woi asu! Woii!! Dappaaakkk!!"-pekik Azka sambil menunjuk nunjukan jarinya ke arah Roora. Roora cuma diem, diemnya Roora diemnnya orang linglung, ya wajar, Roora gak kenal sama dua orang itu.
Daffa yang dipanggil panggil kaya gitu langsung melotot gak percaya, mulutnya menganga heboh sampe keluar ilernya, astagfirullah ukhty. :'v
"Serius?! Ini anaknya pakde Alex sama budhe Cacak?!!" tanya Daffa ke Azka, Azka ngangguk mantep, dan ngeluarin handphonenya.
"Percaya?"- tanya Azka ke Daffa. Daffa ngangguk
Roora dari tadi cuma diem, melongo, tutup kuping. Dia bingung, kok mereka bisa kenal Roora, padahal Roora gak kenal mereka. Apa sepemes itu Roora? Xixixi.
Anak anak yang lain juga pada cengo, otaknya pada ga berfungsi. Heran mereka sama dua cowok baru yang udah ngerusuh pagi pagi. Sebenernya mereka tuh siapa sih?! Bikin emosi terus!
"Lu Shaletta 'kan? Anaknya pakde Alex sama bude Caca?" tanya Azka to the point ke Roora. Roora cuma ngangguk, dia masih bingung. Apalagi orang tuanya di panggil pakde sama bude. Kampung banget ya allah.
"Lu ga kenal kita orang?" tanya Azka lagi. Roora ngegeleng sebagai jawaban
"ANJIRRR! DEMI APA?! LETA GAK KENAL KITA?!" pekik Daffa di sebelahnya Azka, mulut Daffa langsung di tabok sama Azka gegara bacotnya ketinggian. Ketabrak sejuta kerinduan tuh mulut baru mampus.
"Biasa aja dong anjg!" sarkas Azka, Daffa langsung diem. Ga berani bacot lagi. Paling cuma ngebatin ngebacotin Azka.
"Gua Muhammad Azka Iskandar, lu pasti gak kenal gua 'kan?" tanya Azka ke Roora. Roora cuma ngegeleng lagi, gak ngeluarin sepatah kata pun.
"Dia Daffa, lebih tepatnya Daffa Aditya Starvey. Lu pasti gak kenal dia juga 'kan?"-tanya Azka lagi. Dan lagi lagi, Roora cuma geleng geleng kepala doang.
Azka menghembuskan napasnya pelan.
"Kenalin, gua anaknya ayah Mamat, dia sahabatnya bude Caca, yang artinya bestie nyokap lu. Dan dia, Daffa, dia anaknya papi Leri, bestie nyokap lu juga." jelas Azka pada Roora.
"Terus, kalian ngapain?" tanya Roora angkat bicara
"YA KITA DISINI MAU KAYA ORANG TUA KITA LAH, JADI CE'ES GITU, JADI BESTI YARRAK?! YADONG! HUEHEHEH," pekik Daffa dan langsung dihadiahi tempelengan maut dari Azka.
Daffa cuma nyengir-nyengir doang sambil ngusap kepalanya yang abis ditempeleng. Soalnya baru aja Daffa mau ngebacot lagi, tiba-tiba ada guru ganteng yang masuk.
Grusak grusuk anak anak kelasan langsung pada duduk, dan dua bocah anyaran itu langsung ambil bangku disebelah Roora, Azka sebangku sama Roora, dan Daffa diseberangnya.
"Assalamualaikum," salam guru yang baru masuk tadi. Anak-anak di kelas yang tadinya sibuk sendiri langsung ngalihin pandangannya ke depan begitu ngeliat ada guru ganteng yang baru aja ngucapin salam.
"WALAIKUMSALAAAAM!" jawab anak sekelas serentak dengan semangat.
Pak guru ganteng tadi ngeletakin buku absen di meja guru dan ngelangkah ke tengah-tengah barisan depan papan tulis.
"Oke, perkenalkan nama saya Ahmad Wijiyanto, mulai hari ini saya yang akan jadi wali kelas kalian selama satu tahun ke depan, jadi saya harap kalian bisa bekerja sama dengan baik. Dan juga, saya ini guru BK, jadi kalo ada murid yang berbuat macam-macam saya tidak akan segan untuk mengeluarkannya dari sekolah. Paham?" jelas Pak Ahmad
"PAHAM PAAAAK!"
"Sekarang saya akan mengadakan pemilihan pengurus kelas. Sebelumnya saya mau tanya, apa disini ada yang pernah jadi Ketua Kelas, Wakil, Sekretaris atau Bendahara?" tanya Pak Ahmad yang diselingin sama senyuman gantengnya.
Masha Allah ini anak sekelas bisa ambyar semua atuh Pak :"
Beberapa murid langsung pada ngacungin tangannya. Termasuk Daffa & Azka.
"Ya mulai dari yang belakang, nama kamu siapa, dan pernah menjabat jadi apa?" tanya Pak Ahmad ke murid yang duduk paling belakang.
"Nama saya Genta aprianto, Pak. Saya pernah menjabat jadi sekretaris waktu kelas 7," jawabnya lantang.
"Eum, okeー" Pak Ahmad manggut-manggut dan beralih ngelirik anak muridnya satu persatu.
"Kalo kamu?" tunjuk Pak Ahmad ke murid yang duduk dibarisan ketiga dipojok.
"Nama saya Genta juga, Pakー"
"Loh, nama kalian sama?"
"Tau Pak, dia ngikut-ngikut aja emang dasar followers!" saut Genta dari belakang.
"Lah, bapak lu noh yang ngikutin, ngapain ngasi nama anaknya sama kek gua?!" saut Genta yang satunya lagi gak terima.
"Ya suka-suka babeh gua lah."
"Sudah, sudah! Nama panjang kamu Genta apa emangnya?" lerai Pak Ahmad.
"Genta gledek, Pak."
"Serius?! Nama kok gledek, sih?!" kaget Pak Ahmad
"Nama saya aslinya Genta Halilintar, tapi karna saya bukan salah satu anak dari Gen Halilintar, bapak saya ganti nama saya jadi Genta gledek, pak!"
"Nah yaudah, toh marga kalian kan beda gausa pake ribut bisa 'kan?"
"Oiya juga ya," kata Genta Aprianto sambil garuk-garuk kupingnya.
"Engーanu Pak, jadi saya pernah menjabat jadi ketua erteーmaksud saya, ketua kelas waktu saya kelas 7 dulu Pak,"
Pak Ahmad manggut-manggut lagi, "rata-rata pada waktu kelas 7 ya.. Oke deh, berikutnya kamu," Pak Ahmad nunjuk Daffa.
"Saya ya Pak?" Daffa nunjuk dirinya sendiri yang dibales angangguk pelan dari wali kelasnya itu.
"Nama saya Daffa, Pak. Nama panjang saya, Daffaanyaaaaaa Iskandarrr mudaaakkkkkk. Dah panjang belom, Pak?"
Krik.
"I-iya iya, udah," jawab Pak Ahmad canggung. Gatau dia tuh mau ngerespon gimana.
"Kamu pernah nyalonin jadi apa?"
"Saya pernah jadi ketua kelas Pak,"
"ANJAAAAAAAY" saut anak sekelasan. Mereka rada gak percaya sebenernya bentukan kek Daffa gini pernah nyalonin jadi Ketua kelas.
"Kapan?"
"Waktu SD Pak." dan anak sekelasan langsung pada ketawa denger jawaban Daffa.
Padahal Daffa ngomong jujur. Dia emang pernah menjabat jadi ketua kelas tapi dulu. Waktu kelas 2 SD. Jaman Daffa masih suka makan mie jablay sambil maenin balang sandal bareng Azka.
Azka ngelirik sebentar ke arah Roora, Roora mengeluarkan senyumannya, ya, walaupun hanya senyum, setidaknya Roora bisa keluar dari belenggu nolepnya.
-kita bakalan jagain lu, sesuai perintah bonyok lu, dan juga bonyok kita.
###
Next!!! Ke 'rata'
Panjang aw aw aw panjangggg hwhwh.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Perfect[Slow Update]
RandomH I A T U S. #Warning! *Part cerita ini ngacak dengan sendirinya. Saya sudah berusaha untuk kembalikan kembali susunan part-nya, tetapi selalu gagal. Dimohon untuk semua pembaca untuk mengikuti intruksi yang saya berikan di akhir part. Terima kasih...