Destiny-Singularty F(3)

49 2 0
                                    

Raja Arthur Pendragon, seorang Raja hebat nan bijaksana yang memerintah kerajaan Britania. Sejarahnya bersama Kesatria meja bundar lainnya benar-benar terkenal.

Namun sosok yang ku lihat di layar monitor tidak lah seperti sosok raja bijaksana yang kami semua bayangkan.

Sejujurnya memikirkan Raja Arthur sebagai Servant milik orang aneh ini...entah apa saja hal gila yang akan dia lakukan.

"Jangan gentar! Kalian semua sudah dilatih untuk mengatasi keadaan yang lebih parah dari ini, yakinlah kepada latihan dan usaha kalian." Direktur dia mencoba meningkatkan moral para Staf.

"Benar juga, kalau begini percuma aku menakut-takuti mereka dengan adanya dirimu. Marie, aku selalu merasa jijik dengan sisimu itu. Ambisimu untuk menyelamatkan semua sampah itu, akan aku akhiri sekarang."

Sosok berpakaian hijau itu mengeluarkan sebuah perangkat hologram dan melakukan beberapa hal. Tanpa kami sadari tiba-tiba ruang sistem Chaldea dan posisi mereka sekarang telah terhubung seperti sebuah lubang raksasa di dinding.

"Aku sudah muak dengan semua ocehanmu itu Marie. seperti yang aku katakan sebelumnya kau tau benar apa yang akan terjadi padamu bila dekat dengan sistem Chaldea bukan."

"Jadi kau berencana untuk menghilangkan ragaku, secepat mungkin Leff."

"Tidak...lebih dari itu."

Kami semua bahkan para Staf tak dapat merespon kejadian di depan kami. Tubuh Direktur melayang dengan cepat ditarik oleh sistem Chaldea, bagaikan dua magnet yang saling bertarikan. Sebelum kami sempat menyadari apa yang terjadi sejak tadi tubuh Direktur telah menempel pada bola api raksasa itu.

"Akh,KHAAAAAAAAAAAA!" kami bisa mendengar dengan jelas teriakan Direktur yang sedang kesakitan.

"TIDAAAAAAAAAAAAAKH!" Direktur merontah dan mencoba melepaskan dirinya dari bola itu, namun bola itu tetap menelan Direktur bagai sebuah lumpur hisap.

"Seseorang tolonglah Dia!" Izuna berteriak dan memandang Staf, meminta pertolongan.

Walau begitu para Staf hanya terdiam dengan wajah pucat, bahkan Berly yang dari tadi mencoba melakukan sesuatu berbalik memandang Izuna dan menggelengkan kepala.

Izuna terduduk menutupi mulutnya sambil menangis dan dipegangi oleh saudaranya.

"Rom...ani, selesaikanlah misi ini."

"Akan saya pastikan misi ini berhasil, Direktur."

(Leff padahal aku itu-)

Direktur dia tertelan habis oleh bola raksasa itu.

"Baiklah, sampai dimana kita tadi? Master terakhir Chaldeas, oh ya pertarungan antara Servant kita, ayo kita lanjutkan."

"LEFF LAINUR!" Fujimaru berteriak marah

"Tak akan kubiarkan kau membunuh lebih banyak orang lagi!"

"Ahhh, sekarang kau yang banyak oceh, bisakah kalian tenang dan hadapi saja kematian kalian."

"Mashu! bersiaplah akan pertarungan."

"Baiklah Master, memulai persiapan pertaruangan melawan Servant."

"Akan ku ladeni bilah kalian memang ingin mati. Saber! Bunuh mereka."

Pertarungan itu dimulai dengan sosok hitam yang maju dengan bersiap menghunuskan pedangnya. Terjangan pedangnya membuat Mashu terdorong kebelakang. Tapi tidak sampai situ saja, berulang kali ia mencoba menembus pertahanan Mashu.

Walau bagitu sosok hitam itu tidak bisa bergerak secepat Mashu. Mashu mencoba menangkis dan menghindari pedang, lalu sesekali mencoba balik menyerang untuk membuka celah. Kabut hitam di sekitarnya juga tidak dapat menahan serangan dari perisai Mashu.

Sosok itu menjaga jarak dari Mashu, lalu menghilangkan kabut hitam di sekitar tubuhnya dan mengumpulkannya ke dalam pedangnya. Kabut-kabut itu berubah menjadi sebuah tenaga sihir yang menyelubungi pedangnya seakan sebuah api membakar pedang itu.

Sesaat setelahnya Mashu maju dan mencoba menyerang Saber hitam itu dari atas, namun Saber itu berhasil mendorong balik Mashu dengan gelombang tenaga sihir yang berasal dari pedangnya.

Tenaga sihir yang dikeluarkan Saber hitam itu, selalu dapat mendorong mundur Mashu. Itu berarti ini adalah pertarungan Daya tahan, antara stamina serta pertahanan Mashu dengan kekuatan dan tenaga sihir Saber hitam.

Para Staf berhasil menganalisa sisa tenaga sihir milik Saber, walau teridentifikasi sisa tenaga sihirnya tidak banyak lagi, namun ia tetap tidak menurunkan jumlah kekuatan sihir pada pedangnya, sebaliknya dilihat dari manapun Mashu sudah kelelahan. Saber itu tiba-tiba menjauh dari Mashu.

(Teridentifikasi jumlah mana yang sangat besar terfokuskan di harta mulia Saber class Servant.)

Saber itu mengangkatkan pedangnya keatas kepalanya dan pada saat yang bersamaan pedangnya mengeluarkan tenaga sihir yang kuat.

"Menghindarlah dia akan mengeluarkan Gelombang tenaga sihir yang sangat kuat!" Aku berteriak karena tau betul yang dilakukan Saber itu, sama seperti kejadian lima tahun lalu.

"Aku sarankan kau tidak melakukannya Mashu sayang, karena bilah kau menghindar maka Saber akan membunuh Master yang ada di belakangmu." Orang aneh itu, mencoba untuk memojokkan Mashu dan Fujimaru.

(Jumlah tenaga sihir yang teridentifikasi semakin membesar.)

"Tenang Mashu, ingat yang dikatakan oleh Direktur 'jangan gentar' benar begitu bukan. Mashu kau harus menggunakan harta mulia mu, yakinlah pada dirimu Mashu!"

"Baik Senior! Memulai prosedur penyebutan nama harta mulia psuedo(tiruan)"

Harta mulia tiruan? Apa hal itu mungkin?

"Itu hal yang tidak Mustahil Nak Andre, kami memang tidak dapat mengetahui nama asli, maupun harta mulia milik Mashu, tapi dengan memberi nama tiruan kepada harta mulianya, setidaknya Mashu dapat menggunakan kekuatan dari harta mulianya walaupun tidak sekuat aslinya."

Hebat informasi yang mereka miliki jauh lebih banyak, dibandingkan penelitianku akan perang cawan suci selama lima tahun ini.

"Percuma saja! Master dan Servant terakhir Chaldeas, harta mulia tiruanmu tidak akan bisa mengalahkan harta mulia milik Saber."

"Kita tidak akan tau hasilnya sebelum mencoba, Leff Lainur!"

"Tck, habisi mereka SABER!"

"Telanlah seluruh cahaya, Excalibur Morgan!"

"Melaksanakan harta mulia tiruan, Lord Chaldeas!"

Bagai sebuah gelombang besar, tenaga sihir yang dikeluarkan oleh pedang itu menerjang kedepan dan mengancurkan permukaan yang dilewatinya. Sementara Mashu menciptakan sebuah dinding cahaya raksasa untuk menahan gejolak kekuatan pedang tersebut.

"Kh, Senior aku...tidak dapat-"

"Jangan gentar Mashu, aku akan membantumu."

Fujimaru ia berdiri tepat di belakang Mashu sambil tangannya memegangi pundak dan tangan yang satunya lagi menggenggam erat tangan Mashu yang sedang menahan perisainya.

"Kuperintahkan engkau dan perisaimu dengan kekuatan mantra perintah, berilah Chaldeas sebuah kemenangan yang gagah gemilang Mashu!"

"GHAAAAAAAAAAA."

Mashu dan Fujimaru berteriak kencang mendorong perisainya. Perisai itu mengikuti semangat mereka berdua serta berubah menjadi semakin besar.

Pada saat yang bersamaan dinding cahaya raksasa berhasil mendorong mundur tenaga sihir dari pedang Excalibur, lalu memantulkannya kembali. Kekuatan dari pedang itu berbalik mengenai Saber, sesaat setelahnya terjadi sebuah ledakan besar.

Dari empulan asap itu tidak ada yang tersisa bahkan Servant musuh musnah bagaikan dijatuhi sebuah meteor, wilayah itu porak poranda. Syukurlah perisai Mashu berhasil menahan dampak dari ledakan yang terjadi.

Apakah ini kemenangan bagi Servant Chaldeas

Fate/DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang