Destiny-Take the Risk

39 1 0
                                    

Staf-
“Mari kita beri selamat kepada Master dan Servant terakhir Chaldea!”
“Kerja bagus.”
“Kalian tadi sangat hebat.”
“Neng Mashu mantep dah.”

Yah begitulah yang terjadi sekarang. Setelah Servantnya si orang aneh itu berhasil dikalahkan, ia melarikan diri menggunakan Rayshifting, kata Dokter dan Berly ia menciptakan alat yang dapat meretas beberapa sistem Chaldea dan saat ini Berly sedang berjuang menemukan cara agar alat itu tidak dapat meretas kembali Chaldea.

“Selamat kembali Nak Fujimaru, Nak Mashu, tapi semua ini belum selesai, masih ada tujuh Singularty lainnya yang masih harus kita perbaiki.”

“Tak apa Dokter, Aku dan Mashu pasti dapat menyelesaikan Singularty lainnya.”

Itu adalah perbincangan pendek mereka, setelahnya Dokter menyuruh Fujimaru dan Mashu untuk beristirahat.

Setelah itu Mikko, mengumpulkan kami yang di kirim kesini, untuk membincangkan beberapa hal.

“Aku mengumpulkan semuanya disini karena merasa, bagaimana ya...apa kita dikirim hanya untuk melihat-lihat saja, maksudku Berly dan Izuna memang memiliki peran yang baik sebagai  bantuan teknis dan medis, itu juga karena mereka ahli dalam bidangnya, tapi kita yang tidak memiliki keahlian dalam bidang seperti ini, contohnya saja aku sihir senjata ku tidak mungkin dipakai sebagai bantuan.”

“Jadi maksudnya tak ada yang bisa kita lakukan sekarang selain melihat, Mik.” jawab si Charen.

Benar juga sihir Api ku juga mustahil kugunakan demi kepentingan disini, bahkan pemanas ruangannya saja masih berfungsi, kalau-kalau ternyata aku dikirim kesini hanya untuk memanaskan udara.

Tiba-tiba saja Dokter datang membuka ruangan yang disediakan untuk kami beristirahat.

“Maaf membuat kalian menunggu, ada hal yang ingin aku minta tolongi dari kalian. Aku ingin kalian....”

Tak ada dari kami yang menyangka akan hal itu, pada saat itu kami tidak tau harus mengatakan apa. Setelahnya Dokter menjelaskan lebih rinci tentang situasinya.

Dan disinilah kami bersama dengan Dokter, Master Fujimaru, Mashu dan para Staf lainnya. Berkumpul untuk memulai sebuah rapat.

Rapat tentang kami, yang dikirim kesini oleh assosiasi menara jam, dengan maksud bukan untuk menjadi bantuan eksternal melainkan internal. Atau bisa  dibilang pengganti para Master yang terluka.

Walau begitu sistem pemanggilan Servant masih belum dapat di perbaiki bahkan Berly sendiri yang bilang, butuh beberapa waktu untuk memperbaikinya.

“Karena itulah Nak sekalian, kami membutuhkan kekuatan kalian, aku minta tolong dengan sangat karena aku tau assosiasi menara jam, mengirimkan para siswa berbakat mereka. Tolong jadilah para Demi-Servant seperi Nak Mashu dan bantulah kami untuk memperbaiki sisa era lainnya.”

Walau bagaimana juga ini berarti kami akan bertarung dan mempertaruhkan nyawa kami di garis depan. Awalnya kami agak bingung dengan pilihan yang diberikan kepada kami. Tapi setelahnya kami meminta Berly untuk memutuskan karena ia yang paling jenius diantara kami.

“Baiklah Dok, kami ber tujuh akan membantu.”

“Tidak Berly kau tinggal saja disini, kau lebih dibutuhkan disini dari pada ikut berperang.” kata Rey.

“Apa? Tidak mungkin aku yang menentukan malah tidak ikut.” Jawab spontan Berly

“Tenang saja, semuanya sudah sepakat kok, untuk tidak mengikutkanmu dalam misi ini, benarkan semua?”

“Ya.”
“It’s ok.”
“Lagi pula harus ada yang memperhatikan radar bukan.”

“Tunggu semua kalau boleh, aku ingin agar Izuna tidak ikut saja-“

“Hey! Tunggu dulu, apa maksudmu itu walau aku perempuan aku bisa menjaga diriku.” Jawab spontan Izuna menolak usulan si Izunas

“Apa kau lupa tentang janjiku kepada Ibu untuk tidak melibatkanmu dalam bahaya. Lagi pula keahlianmu dalam bidang medis akan berguna disini.”

“Tidak! Aku menolaknya bagaimana juga dari pada disini tenaga Medisku ini juga bisa digunakan disana tau!”

Wow bagaimana ya melihat pertengkaran saudara itu agak, mengiangatkanku kepada kakak dan adik perempuanku. Namun  bagaimana ya melihat si Izuna itu, dia memang agak tempramental, bahkan gelas yang ia genggam dari tadi sudah retak dipengangnya.

Kami seruangan tau kalau ini dilanjutkan gelas itu pasti akan hancur, jadi Dokter menenangkan mereka berdua lalu meyakinkan Izunas untuk membiarkan kakaknya itu untuk ikut.

Rapat itu akhirnya selesai, kami diperintahkan untuk beristirahat karena besok kami akan menjalankan beberapa prosedur dan ritual agar dapat dijadikan Demi-Servant.

Fate/DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang