Destiny-Class Servant

47 0 0
                                    


“Hebaaat, aku benar-benar merasakannya!” Begitulah perkataan pertama yang keluar dari mulut Mikko

“Berly, ini bahkan lebih menakjubkan dari yang aku duga. Kekuatan ini mengalir di dalam sirkuit sihir kami.” Rey bersorak kepada Berly.

Kekuatan ini memang sangatlah membanjiri kami, selain itu pakaian kami juga ikut berubah.

Lihatlah pakaian mereka. Charen dengan pakaian petualang seperti yang ada di cerita fantasi dan Zirahnya yang terlihat cocok dengan badan tingginya. Dia memegang sebuah pedang yang memiliki pegangan pendek, walau pedang itu sendiri tergolong longsword.

Mikko dengan pakaian yang terbuat dari kain yang putih bersinar bagai terbuat dari bahan dari surga. Itu terlihat seperti pakaian Bangsawan pada mitologi Yunani. Dan busur ditangannya memiliki hasil pahatan yang sangat indah. Karena tubuh Mikko tidak terlalu tinggi, pakaian itu membuatnya anggun, walau dia laki-laki.

Rey, apa-apaan pakaian itu, dia dengan pakaian bangsawan Eropa abad pertengahan, serta wajah dan rambutnya yang pirang benar-benar mencerminkan seorang Bangsawan.

Izunas, dia memakai pakaian tradisional Jepang, berwarna putih dan biru dengan lengan panjang, terlebih lagi katana dipunggungnya, dilihat dari sini pun sangat panjang dari ujung kepala sampai tumit.

Izuna, terlihat sangat gagah, dengan pakaian militer berwarna merah, tapi kefiminisannya tidak berkurang karena rok hitam dengan garis merah di bagian bawahnya, lengkap pula dengan sarung tangan, sepatu boots dan stocking putih, apa begitu bentuk seragam suster German pada perang dunia kedua dulu?

Sial! Mereka sangat keren dengan pakaian baru mereka.

“Uh, tunggu dimana si Andre?” tanya Rey kepada yang lain.

Memalukan, aku sembunyi di bagian atas, ujung samping ruangan ritual, syukurlah ruangannya mempunyai langit-langit yang tinggi dan pencahayaannya juga sedikit redup karena kepentingan Ritual.

Kenapa aku diatas sini? Tentu karena pakaian aneh ini, roh pahlawan yang aku temui terlihat sangat kuat, tapi kalau dipikir-pikir lagi

pakaiannya ini agak terlalu. Tubuh di sekelubungi oleh serat tipis warna hitam gelap, lalu bagian kemaluanku hanya tertutup oleh pelindung berwarna emas yang tersambung dengan serat ini langsung, aku akui zirah emas ber bentuk matahari di dadaku memang keren, tapi kenapa harus ada semacam kalung di leherku? memangnya aku seekor anjing.

Ow, ternyata begitu seluruh zirah ini terhubung dengan kalung di leherku melalui sebuah rantai emas. Syukurlah bagian tangan dan kaki juga ditutupi oleh zirah, walau banyak bagian yang terbuka.

(“Kalau kalian mencari Nak Andre dia tapi melompat dengan cepat kebagian atas ruangan loh”)

Apa? Dasar Dokter, dia malah memberitahukannya ke yang lain, tidak dia mengumumkannya.

“Benar, lihat di atas sana!” Izuna bersorak sambil menunjuk kearahku

Bagaimana ini, aku ketahuan, bagaimana ini? Bagaimana ini? mereka semua akan segera melihat kesini. Aku tau akan ku buat diriku di sekelubungi oleh api seperti aku pertama bertemu Ia.

Tapi ada hal yang tidak aku perkirakan waktu itu.

“Akh! Silaunya.”
“Apa itu Matahari?”
“Kenapa ada Matahari di dalam sini?”
“Bukan bodoh itu Andre.”
“Andre kau mau pamer ya!”

Sial, ternyata saking gelapnya ruangan ini aku terlihat terlalu terang. Dari pada itu api ini ter lalu panas, dinding yang jadi tempat ku menempelkan tangan dan kaki meleleh. Kelihatannya aku akan jatuh.

Aku melompat tidak kira-kira, ini kalau aku jatuh bisa patah kakiku, tidak bukankah kalau begini aku tidak bisa turun!

Dindingnya sudah sempurna meleleh, aku tergelincir dan jatuh. Tapi, aku tidak jatuh dengan normal. Apa aku melayang?

Tidak, ini karena bagian bawah ku. Lebih tepatnya pelindung di kakiku mengeluarkan tekanan dari udara panas, yang mendorongku sedikit ke atas. Sehingga aku tidak jatuh dengan cepat. Ini pasti salah satu harta mulianya.

Walau lambat, aku tetap turun ke bawah. Aku menghela nafas, mau bagaimana lagi cepat atau lambat juga aku akan ketahuan.

Setidaknya aku tidak mengalami cidera karena ini. Setelahnya aku sampai di lantai, aku memandang yang lain sejenak, begitu pula mereka.

“Andre...” Rey duluan mendekatiku dan memegang pundakku.

“Dasar, kau mau pamer ya!”
Uh?
“Apa-apaan Hero landing gitu!”

Aku tidak terlalu mengerti tapi yang lainnya juga...

“Oho, apa itu untuk perempuan Andre?”
“Sial, aku akui itu tadi keren.”
“Memikirkan kedatangan yang sangat dramatis begitu dengan waktu yang singkat, ternyata kau genius juga ya.”

Syukurlah mereka tidak menganggapku aneh, tapi bagaimana dengan pendapat dokter dan para staf lainnya.

Sekejapnya pintu ruangan terbuka dan Mashu masuk ke dalam. “Semua selamat atas keberhasilannya, Dokter ingin kalian semua berkumpul ke ruangan staf, Senior juga.”

Sesampainya kami di dalam ruangan staf dan duduk di kursi masing-masing.

“Selamat atas keberhasilan Ritualnya dan kami minta maaf karena kerusakan yang di sebabkan oleh Leff Lainur. roh pahlawan di dalam diri kalian tidak bisa di ketahui beserta harta mulianya.”

Tiba-tiba pintu ruangan sekali lagi terbuka dan dari pintu itu Berly masuk lalu berkata “Setidaknya sekarang kita bisa mendeteksi class milik mereka Dokter.”

“Benarkah, kalau begitu Nak Berly sudah berhasil memperbaiki pendeteksinya?”

(Ada yang menyentuh kakiku)

“Bukan seperti itu Dokter, aku hanya berhasil memperbaiki satu bagian saja, karena pendeteksinya rusak parah akibat ledakan sebelumnya.”

(Ada yang menyentuh kakiku lagi...)

“Tak perlu khawatir Nak Berly dan jangan memaksakan dirimu. Kalau begitu bagaimana kita coba sekarang alatnya.”

Saat Dokter sedang berbicara Izunas yang sedang duduk di sebelahku, menyikutku. “Andre apa kau merasa ada yang menyentuh kaki kita dari tadi?”

Ternyata ada yang merasakannya selain aku. “Iya aku juga merasa begitu dari tadi.”

“KUCING!” Tiba-tiba Izuna melompat dari kursinya dan menjauh dari bawah meja.

“Ada apa, kenapa kau berteriak Izuna?” refleks si Izunas bertanya

“Itu loh Har, ada kucing di bawah meja.” Jawab Izun

Kucing? Di bawah meja. Seketika aku melihat ke bawah meja, tiba-tiba ada semacam makhluk putih yang melompat ke kepalaku.

Awalnya kami sangat terkejut, terutama si Izuna. Makhluk itu diam beberapa saat di kepalaku lalu melompat lagi.

“Ah, Fou!” terdengar suara perempuan yang berteriak memanggil.

Makhluk putih itu berlari di atas meja lalu turun dan berjalan ke arah Mashu.

“Maaf, sepertinya Fou membuat kalian terganggu, biasanya dia hanya mendekat kepadaku dan Senior.” Mashu meminta maaf sambil memegangi makhluk putih itu.

“Wah! kucing di tanganmu itu lucu sekali, siapa nama nya Mashu.” Mikko langsung mendekat ke Mashu, tidak lebih tepatnya ke binatang kecil itu.

“Na-namanya Fou dan dia bukanlah kucing, Fou sudah ada di Chaldeas sejak lama, mungkin dia adalah objek percobaan dulu yang masih tersisa. Biasanya dia hanya mendekatiku dan Senior, tapi kelihatannya dia menyukai kalian.”

Fou, binatang kecil berbulu putih yang baru kami sadari keberadaannya. Sejak dari tadi Mikko sudah menanyakan kepada Mashu apakah dia boleh mengelus bulu Fou dan Mashu bilang bukan dia yang menentukan tapi Fou sendiri, walau begitu kelihatannya Fou menikmati elusan yang dilakukan Mikko, sementara itu kebalikan dari Mikko yang dari tadi mengelus Fou, Izuna kelihatan menjauhinya.

Ya, bagaimana juga mempelihara binatang seperti kucing atau anjing hanya akan membebani dan membawa kesedihan bagi penyihir seperti kami. Akan repot kalau mereka sudah jadi dewasa, karena hewan peliharaan penyihir hanya akan bertemu takdir yang sama.

“Oya, apa kalian sudah selesai dengan mengenalkan diri ke Fou, bisa kita mulai pendeteksian class para Nak sekalian?” Tanya Dokter

Benar juga kami tadi sedang mendiskusikan alat pendeteksi class servant yang telah di perbaiki oleh Berly.

Semua setuju untuk melakukannya sekarang. Kami di perintahkan untuk berkumpul di area yang cukup besar.

Ruangan ini terhubung langsung dengan ruang kendali, hanya dibatasi oleh kaca dan ruangan kendali berada di tempat yang agak lebih tinggi dari sini.

Pendeteksian ini dilakukan oleh Berly sendiri, karena dia yang memperbaiki alatnya. Ia memaksa untuk melakukannya karena Berly bilang dia mengubah sedikit pengaturan pada pendeteksinya.

“Baiklah, semua ayo kita coba apa perbaikan ku akan berhasil atau tidak.” Seru Berly

Bisa kami lihat dari ruangan ini ke balik kaca besar itu, Berly sedang sibuk melihati layar monitor dan mengetik dengan serius.

-Pendeteksian dimulai-

(“Memulai pendeteksian class Demi-Servant”)

(“Terdeteksi satu, dua, lima, tu-enam Servant.”)

(“Baiklah, pendeteksian telah selesai akan aku umumkan hasilnya.”)

(“Demi-Servant Charen dengan class Saber terdeteksi.”)

(“Demi-Servant Mikko dengan class Archer terdeteksi.”)

(“Demi-Servant Andre dengan class Lancer terdeteksi.”)

(“Demi-Servant Rey dengan class Rider terdeteksi.”)

(“Demi-Servant Izunas dengan class Assasin telah terdeteksi.”)

(“Demi-Servant Izuna dengan class Berserker terdeteksi.”)

(“Baiklah dengan ini semua Demi-Servant Chaldeas telah berhasil di deteksi classnya.”)



Fate/DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang