Destiny-First Singularty Orleans

58 0 0
                                    


Selesai dengan pendeteksian class, kami sekali lagi diperintahkan untuk berkumpul di ruangan staf. Sesampainya di ruangan staf kami mendiskusikan tentang class yang kami miliki.

Diskusi ini berjalan mulus, namun sangat lama. Karena terdapat beberapa konflik yang terjadi, akibat kami tidak mengetahui nama harta mulia kami. Contohnya saja si Rey, dari tadi dia kebingungan karena hasil deteksi menyatakan dia memiliki class Rider sedangkan dia tidak tau apa yang di tungganginya.

Lalu, masalah yang dihadapi Izunas. Dia memiliki class Assasin, namun senjatanya adalah sebuah katana yang sangat panjang. “Memangnya aku bisa membunuh orang secara diam-diam menggunakan katana ini.” Cetus Izunas sejak tadi.

Walau begitu, class yang dimiliki oleh aku, Charen dan Mikko tepat seperti yang di deteksi dengan yang kami duga.

Dan yang terakhir si Izuna, walau classnya Berserker, namun dia tidak menunjukan sifat layaknya seorang pengamuk seperti artinya. Selain pakaian, dia juga memiliki dua buah pistol yang digunakan saat perang dunia pertama. Lalu, sebuah tas pinggang penuh dengan keperluan medis.

Dari tadi dia mencoba untuk memeriksa apa saja isi di dalam tas itu. “Wah, isinya lebih banyak dari pada ukuran tas nya.” Sorak Izuna.

“Apa, maksudnya Izuna?” Tanya Izunas.

“Ini, biar aku tunjukan Wan...Sebotol penuh antiseptik, kain untuk membalut luka, obat-obatan seperti pereda rasa sakit dan sebagainya, terus ada juga gunting untuk operasi, jarum dan benang untuk menjahit luka, wow lihatlah bahkan di dalamnya ada sebuah gergaji untuk memotong tulang, kelihatannya aku siap untuk sebuah operasi.

Kami semua menelan ludah pada waktu bersamaan. Tak salah lagi tas itu pasti salah satu harta mulianya.

Mungkin karena roh pahlawan di dalam diriku dulu adalah raja, jadi harta mulianya terbuat dari emas semua. Bahkan tombak yang kumiliki terbuat dari emas. Bentuknya memiliki satu ujung lancip, dengan panjang sekitar 150 cm, dan memiliki rongga berbentuk matahari dengan ujung mataharinya sangat lancip terdapat di bagian atas sebelum ujungnya.

Tak banyak yang bisa kami diskusikan lagi, jadi kami sepakat untuk meneruskan ke rapat persiapan. Rapat itu dilakukan di ruangan yang sama ruangan staf, dihadiri oleh seluruh staf, Master, dan para Demi-Servant.

“Baiklah mari kita mulai rapat persiapan nya.”

Dokter memulai rapat tersebut, ia menjelaskan bahwa dalam perjalanan pertama ini kami semua akan dikirim ke Orleans atau Perancis dahulu.

Rey yang paling tertarik dengan itu, ke era dimana Perancis masih disebut Orleans benar-benar membuatnya bersemangat.

Dokter menjelaskan bahwa Singularty yang terjadi kali ini disebabkan oleh pecahan cawan suci pada Singularty F. Meski hanya pecahan kemungkinan kekuatan yang dimilikinya sebesar yang asli.

Sama seperti yang terjadi pada Singularty F, akan ada beberapa Servant yang dipanggil oleh cawan suci secara acak dan kemungkinan kebanyakan dari mereka dikendalikan oleh Leff Lainur.

Selama rapat beberapa dari kami bertanya kepada Dokter tentang situasi yang mungkin akan kami hadapi. Rey, bertanya apa mungkin ada Servant yang memihak kepada Chaldeas dan Dokter menjawab bahwa hal itu berkemungkinan besar tidak mustahil.

Dokter menjelaskan lagi bahwa perjalanan ini akan sangat berbahaya, terutama karena kami semua belum mengetahui nama dari harta mulia masing-masing.

Tujuan dari misi ini adalah untuk merebut pecahan cawan suci dan mengamankannya. Tapi, ada tugas penting lainnya, yaitu menghentikan persimpangan waktu apabila ada Servant yang terpanggil dan Servant tersebut mencoba untuk mengubah sejarah.

Tak lama rapat itu berjalan dengan mulus dan berakhir. Kami diperintahkan untuk istirahat di kamar masing-masing.

Setibanya di kamar aku mencoba untuk melepaskan pakaian aneh ini, tapi aku tidak mengetahui caranya. Berulang kali aku mencoba melepaskan kalung di leherku tetapi tetap tidak bisa.

Beberapa saat melamun dan berfikir aku memutuskan untuk pergi ke kamar Mashu, dia pasti tau cara melepaskan pakaian ini. Sesampainya di ruangan Mashu ternyata bukan aku orang pertama yang datang kesana.

Yang lain, kelihatannya memiliki permasalahan yang sama. Mashu menjelaskan kepada kami bahwa yang dapat dihilangkan hanya Zirah dan pelindung badan, sedangkan pakaian yang lainnya harus dilepaskan sendiri.

Dengan membayangkannya menghilangkan zirahnya akan menghilang sendiri. Bahkan Mashu memperagakannya, kami semua takjup saat melihat pakaian dan zirah itu muncul langsung terpasang ke tubuh Mashu menggantikan pakaian barusan yang ia pakai.

Cahaya yang bersinar dari bagian tubuh Mashu, seketika berubah menjadi pakaian dan Zirah, lalu dengan cara yang sama Zirahnya menghilang.

Mata kami tidak bisa lepas dari adegan magis yang belum pernah kami lihat. Memasang mantra pada pakaian sudah biasa pada kalangan penyihir seperti kami. Tetapi melihat pakaian itu sendiri yang menjadi sihir tanpa merapal mantra, benar-benar hebat.

Zirah yang dikenakan oleh Mashu menghilang dan karena terlalu takjup akan hal itu, kami tidak mengira bahwa sinar itu telah menghilang, meninggalkan Mashu dengan pakaian yang terlihat sepeti pakaian renang sekolah berwarna hitam, namun bagian dadanya agak longgar, jadi kami bisa melihat  belahan dari dua buah dada.

Terdiam karena kejadian canggung ini agak aneh, kami bergegas membuang mata ke arah lain, kecuali Mikko yang dari tadi masih tak berkedip melihati.

Refleks Mashu duduk dan menutupi bagian badannya, lalu dibantu oleh Izuna yang menutupi Mashu memakai tubuhnya.

“HEY! Apa yang kalian lihat cepat keluar dulu sana!” Teriak Izuna kepada kami.

Kami bergegas keluar dari kamar Mashu. Diluar kamarnya kami semua berdiam saling tatap dan kemudian tertawa bersama.

“Wah, tak ku sangka ada wanita semuda Mashu yang memiliki gunung sebesar itu.” Kata Mikko

Kami kembali tertawa lagi.

“Iya, benar katamu Mik, enaknya jadi Master Fujimaru, bisa memikat hati si Mashu itu.” Sebut Charen sambil tersenyum.

Memikat?

“Hm? Jadi Master Fujimaru menyukai Mashu ya.” Tanyaku.

“Apa Dre, kamu sama sekali tidak menyadarinya?” Tanya Charen dengan nada bingung

Aku hanya mengangguk

“Dasar kau ini Andre, benar-benar tidak peka ya dengan sekitar, dilihat dari mana pun perasaan mereka itu lebih dari sekedar Junior dan Senior atau Master dan Servant.”

“Aku tidak terlalu mengerti dunia percintaan begitu.” jelasku pada mereka

Mereka semua tertawa, aku tidak terlalu memikirkan apa yang mereka katakan barusan, karena di dalam pikiranku dari tadi terpikir cahaya dan cara Mashu memunculkan dan membuat Zirah nya menghilang.

Tak lama kemudian secara tak sadar Zirah yang kukenakan Membara menjadi api dan masuk kedalam permata merah di dadaku. Meninggalkan diriku hanya di tutupi oleh serat hitam yang kelihatan menempel pada tubuhku, syukurnya pelindung yang menyatu dengan serat itu masih menutupi bagian kemaluanku.

Semua terkejut dengan yang barusan kulakukan. Mereka semua sepontan bertanya bagaimana cara melakukan hal itu. Aku menjelaskan bahwa yang kulakukan hanya membayangkannya saja.

Setelah beberapa saat mereka semua berhasil melakukan hal yang sama. Sekali lagi karena terlalu takjup kami tidak ingat bahwa lokasi kami saat ini sedang berada di sebuah lorong.
Terlebih lagi kami semua mengenakan pakaian yang agak terbuka, kecuali Charen pakaian petualang nya tidak menghilang tetapi Zirah dan pelindung pada pundaknya menghilang, disaat yang bersamaan zirah itu menghilang bisa terlihat bahwa bagian dada Charen menunjukan kami sebuah tanda besar yang bersinar di dadanya.

Tak lama setelahnya Izuna dan Mashu keluar dari ruangan dan melihat kami semua.

“A-APA yang kalian lakukan dasar para laki-laki mesum, cepat pergi ke kamar kalian masing-masing!” Izuna berteriak kepada kami lagi dengan wajah merah.

Malam itu pun berakhir aku berhasil tidur dengan nyenyak, sejujurnya pakaian yang seperti serat ini terasa sangat nyaman dikenakan, bagai tidak menggunakan pakaian.

Pagi yang telah kami tunggu tiba. Setelah melakukan cek terakhir, Dokter langsung memerintahkan kami untuk pergi ke ruangan Rayshift.

(“Baiklah semua aku ulangi kalian akan dikirim ke era dimana Perancis masih disebut Orleans. Selain Fujimaru dan Mashu ini akan jadi pertama kalinya untuk kalian di Rayshift, tapi tenang baik mesin atau sistem untuk Rayshift tidak mengalami kerusakan, jadi pengiriman kalian akan baik-baik saja.”)

Setelah berkumpul di ruangan kami mulai memunculkan pakaian dan zirah Servant kami. Kelihatannya semua sudah menguasai caranya.

Sebelum berangkat Dokter meminta Fujimaru untuk menyampaikan pidato sebelum keberangkatan.

“Ehem, iya sebelumnya aku meminta mohon bantuannya, karena aku bukanlah Master terbaik yang dimiliki oleh Chaldeas jadi pasti banyak kekuranganku dalam memberi perintah, walau begitu aku sudah meneguhkan hati untuk memperbaiki ketujuh era lainnya. Perjalanan yang kita tempuh akan menjadi semakin sulit setiap saatnya, entah berapa Servant yang akan menjadi musuh kita, karena itu pula mari kita semua bertarung dengan segenap kekuatan kita, lalu kembali ke Chaldeas dengan selamat.”

Bertahan hidup, itu adalah kata-kata yang paling ingin kami raih. Fujimaru mungkin adalah Master yang masih muda, namun hanya dengan melihatnya di layar waktu itu, kami semua bisa merasakannya, tekatnya dalam bertarung dan bertahan hidup. Hanya dengan melihatnya waktu itu saja, sudah cukup untuk kami.

Master Fujimaru, Master terakhir umat manusia dan harapan terakhir umat manusia. Mulai sekarang dia akan menjadi pemimpin kami, tidak Master kami.

Semua persiapan untuk melakukan Rayshift telah selesai, namun tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan masuklah seorang perempuan.

Perempuan paru baya dengan wajah tidak asing, dia adalah perempuan yang sama yang kami temui pertama di Chaldeas.

Ia menghampiri ku dan memberikan sebuah gelang merah, dia menyebutkan itu adalah jimat dari kampung halaman nya yang dipercayai dapat memberikan perlindungan.

Sejujurnya aku tidak terlalu percaya dengan jimat keberuntungan atau semacamnya, namun rasanya buruk bila aku menolak harapanya agar kami semua dapat pulang dengan selamat.

Aku menerimanya dan memasangkan gelang itu ditanganku. Gadis itu tersenyum keluar dari ruangan dan melambaikan tangan kepada kami.

Inilah saatnya...

(Pengumuman Rayshift pada 3...2...1, melakukan loncatan waktu!)

Cahaya biru yang menyerap kami pada satu tujuan, inilah cahaya yang akan mengantar kami pada pertualangan di zaman lampau.

Cahaya itu meredup. Bisa kulihat yang lain berada di sekitarku. Kami berada di sebuah padang rumput yang luas.

Keadaan bentang alam disini persis seperti yang Dokter telah jelaskan. Namun dengan satu perbedaan besar.

Sebuah fenomena alam yang dipandang sangat luar biasa, namun juga sangat mengerikan.

Fate/DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang