Destiny-Penolong misterius

52 2 4
                                    

"Semuanya hati-hati Makhluk hitam itu adalah Servant!”.

Servant?

Izuna mengangkatku menjauh dari Servant hitam itu. Sementara yang lain melindungi Master.

Servant hitam itu menggunakan zirah di sekebujur tubuhnya. Ditambah lagi sama seperti Servant Saber yang di lawan Mashu di Fuyuki. Servant ini memiliki kabut hitam yang menutupi dirinya.

Bersenjatakan sebuah benda tumpul seperti sebuah tongkat. Benda itu benar-benar keras. Hanya dengan satu hantaman dari benda itu, tubuhku berhasil dijatuhkan saat melayang. Efeknya juga sangat menyakitkan.

Servant itu berteriak lagi. Langsung menerjang kedepan.

Di balas oleh Charen. Dia langsung maju dan menghadang Servant hitam itu.

Pertarungan mereka sangat sengit. Charen berkali-kali menebas dengan pedangnya. Namun tak ada satupun serangannya yang berhasil menebas tubuh Servant hitam itu.

Bagai sudah tau kemana arah serangan Charen. Servant itu terus berkali-kali menangkis tebasan Charen. Bahkan saat Mikko mencoba membantu dengan memanah Servant itu. Dia tetap bisa menghindari panah milik Mikko, sambil menahan serangan Charen.

"Master, bila begini terus Charen akan kehabisan stamina." Teriak Mikko.

"Master! Izinkan aku ikut maju." Izuna menambahkan.

"Tunggu semua kita butuh rencana." Jawab Fujimaru

Sial, aku ingin membantu. Tapi tubuhku tidak bisa digerakkan. Satu Servant saja sudah sekuat ini.

"Tenang semua!" Teriak Fujimaru
"Tak perlu panik, Charen aku ingin kau terus menahannya begitu, Izunas cobalah serang dari sisi satunya apabila dia menangkis Rey, Mikko segeralah serang setelah dia tertahan."

"Laksanakan"
"Oke"
"Jadi begitu"
"Ide bagus"

Servant itu mundur dengan cepat,tapi Charen menerjang dan menghunuskan pedangnya dengan tangkas. (CRANK) Servant itu berhasil menahan serangan Charen. Dengan cepat Izunas maju dan menyerang Servant itu dengan cepat. (CRINK)

Seperti yang telah direncanakan servant itu berhasil menahan kedua serangan dari Charen dan Izunas. Sekarang adalah saat yang tepat untuk Mikko dan Rey untuk menyerang.

Setidaknya itulah yang kami pikirkan....

Sekilas ia tampak berhasil di pojok kan. Sepersekian detik sebelum panah dan bola cahaya itu mengenainya. Kabut hitam di sekelujur tubuhnya meledak bagai tornado. Meninggalkan Charen dan Izunas yang tumbang di sebelah makhluk hitam dengan mata merah menyala.

Meski begitu serangan tersebut tidaklah sepenuhnya gagal. Kabut mana pekat yang melindunginya menghilang setelah badai mana tersebut lenyap.

Tapi Servant tetaplah Servant. Setelah kabut itu hilang muncul sebuah pedang besar di tangganya. Kelihatannya pertarungan ini akan sangat sulit.

("Ini gawat, Charen dan Izunas telah tumbang. Izuna sedang mengobatiku dari tadi. Artinya hanya tinggal Mikko dan Rey, mereka juga bukanlah tipe petarung jarak dekat.")

"Izuna-

"Hm?"

"Tak perlu menungguku, kau majulah duluan."

"Tak apakah?"

"Ya, lagipula aku sekarang adalah Demi-Servant, kalah sekali hantam benar-benar membuatku malu. Jadi setidaknya maukah kau meninggalkanku sendiri, juga lihatlah Master dia pasti sedang butuh bantuan."

"Dasar Egois, kalau kau tambah parah jangan salahkan aku ya!"

Baguslah aku berhasil membuatnya pergi, sejujurnya ini lebih baik. Wajahnya selama melihat pertarungan tadi seperti seekor singa yang matanya membara karena melihat buruan.

Fate/DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang