Destiny-Ritual

60 1 1
                                    

Malam itu aku sulit untuk tidur bagaimana juga, berpikir besok kami akan melakukan Ritual, lalu setelahnya dikirim ke zaman entah beranta. Biasanya untuk mengatasi permasalahan seperti ini, assosiasi penyihir akan mengirim penyihir tingkat 1, tapi malah kami yang masih siswa, ini agak aneh.

Setelah aku bangun ada seorang Staf yang memberitahuku bahwa Dokter menyuruh kami untuk berkumpul di ruang rapat kemarin. Kelihatanya Chaldeas kehilangan banyak Stafnya bahkan yang membangunkanku tadi pagi saja adalah Staf yang sama yang kani temui di koridor kemarin.

Uwah lihat lah si Izunas itu matanya seperti panda, aku yakin dia tidak bisa tidur semalam. Sebaliknya saudarinya benar-benar semangat seperti akan pergi ke taman atau sebagainya.

"Izunas apa kau tidak bisa tidur semalam?" karena aku dan Izunas hanya pernah sebentar saling berbicara jadi aku mencoba untuk mengajaknya ngobrol.

"Kalau tidak salah namamu Andre bukan? Yah begitulah, memikirkan kau akan bertarung di sebuah perang dan melindungi adikmu sekaligus itu membuatku terjaga semalaman." Jawabnya

"Apa Adikmu itu tidak bisa menjaga dirinya sendiri? Padahal dia kelihatan kuat."

"Dia itu kuat, dia telah berlati banyak tentang bela diri, agar aku tidak perlu lagi menjaganya dia bahkan memutuskan untuk melakukan penelitian diluar negeri demi bisa mandiri. Walau begitu Andre dia itu tidak bisa merasakan bahaya, jadi bagiku perjalanan ini berbahaya untuknya, terlebih lagi dia itu perempuan tentu saja aku khawatir."

"Kalau itu sih aku agak mengerti, aku memiliki dua saudari, namun aku tau mereka bisa menjaga diri mereka."

"Bagaimana kau bisa yakin?"

"Entahlah, mungkin firasatku saja, lagi pula kau juga harus mulai mempercayai saudarimu, atau dirimu nanti hanya akan terbebani akan hal itu."

Saat ini semua orang telah berkumpul di ruang rapat. Dokter mulai menjelaskan tentang ritual yang akan kami lakukan.

Untuk menjadi Demi-Servant kami harus melakukan pemanggilan kepada Servant dan Fujimaru harus mengikat kontrak pada kami disaat bersamaan.

"Baiklah Nak sekalian, apa kalian semua sudah siap dengan ritual yang akan dilakukan?" Dokter menanyakan kepada kami.

"Tentu Dokter."
"Aku sudah siap dari semalam."
"Bagaimana juga kita sudah sepakat."
"Semoga tidak ada efek sampingnya."

"Tak perlu takut Rey, tak akan ada efek samping yang akan terjadi, malahan kalian akan merasa lebih baik dari yang sekarang, kalau tidak percaya lihat saja Mashu, belahan badanya yang hancur bahkan langsung sembuh." Jawabnya si Berly.

"Hancur!?"

"Ya, dia telah menyelamatkan nyawaku, Senior juga."

Hebatnya aku tidak mengira kekuatan dari roh pahlawan bisa melakukan hal semacam itu. Hanya mendengar itu mata Izuna sudah bersinar dan bergejolak.

Bagaimanapun juga kami para penyihir sangat suka melakukan penelitian terlebih lagi bila itu bisa meningkatkan esensi dan pengengetahuan kami tentang bidang sihir kami masing-masing.

"Baiklah karena semua sudah setuju, saya akan membahas tentang katalis yang akan kalian gunakan-"

"Aku akan menggunakan katalis yang aku punya sendiri." tiba-tiba Rey memotong perkataan Dokter

"Wah jadi Nak Rey memiliki katalis sendiri, kalau boleh tau apa dan siapa yang akan dipanggil oleh Nak Rey?"

"Yang akan kupanggil adalah Ratu France Marie Antoinette, aku akan memanggil beliau dengan rambut putih yang dulu diambil oleh keluargaku sebelum menjadi keluarga suhir." Jawabnya Rey dengan sangat percaya diri

"Tunggu dulu Rey beliau itu Ratu, dia mungkin saja tidak menjadi roh pahlawan." Aku juga ingin berkata hal yang sama seperti yang dikatakan oleh Mikko, soalnya agak mustahil bukan untuk seorang Ratu untuk menjadi roh pahlawan.

"Jadi begini semua, roh pahlawan itu semakin terkenal namanya maka semakin hebat pula dia, benar bukan Dok, dan jika kalian ragu akan kekuatanya, aku sebagai orang Perancis menjamin kehebatanya."

"Memang betul itu Nak Rey." Jawab singkat Dokter.

Dan tak kusangka angin yang dibawa oleh Rey membuat yang lainnya juga...

"Bila benar maka biarkan aku menggunakan Batu sihir ini sebagai katalis, keluargaku dulu sekali berasal dari Netherlands dan batu sihir ini menurut cerita yang turun temurun di keluargaku adalah milik seorang Kesatria pengembara. Ia pernah membantu keluargaku jadi mungkin ia mau membantuku." Jelas si Charen

"Wah Charen ternyata keluargamu memiliki suatu seperti itu ya. Kalau begitu aku akan menggunakan ini."

Mikko menunjukan kami sebuah tali yang ia gelangkan di lengannya. setelah penjelasanya dia mengatakan itu adalah sebuah tali busur yang ia ambil dari sebuah reruntuhan saat sedang melakukan penelitian tentang senjata di Yunani.

"Kalau begitu aku dan saudara ku juga akan menggunakan milik kami. Lihatlah semuanya benda ini adalah hadiah spesial yang diberikan kepadaku karena aku berhasil menciptakan sebuah obat sihir baru saat bersekolah di Jerman dulu. Ini adalah sebuah sarung tangan milik Suster yang terkenal di perang dunia satu, namanya adalah Florance Nightingale. Lalu yang saudaraku punya...gak penting kok, cuman Katana rusak yang di dapatkannya saat memenangkan lomba adu pedang."

Nightingale? Suster? Semua sepakat saja karena dia terlalu semangat, tapi kasihan juga melihat Izunas saat Izuna hanya menjelaskan sedikit tentang katalis yang dia miliki, Izunas hanya dapat menghela nafas.

"Jadi bagaimana denganmu Andre?" si Rey bertanya kepadaku, seingatku baik aku dan keluargaku tidak memiliki hal seperti itu.

"Kalau aku, aku kurang tau..."

"Coba kau ingat lagi, pasti keluarga sihirmu memiliki sesuatu." Sorak si Rey

"Bagaimana dengan kalung permatamu itu?" Tanya Izuna kepadaku

Karena ditanyakan hal itu aku teringat akan hal yang pernah dikatakan oleh Kakek ku sebelum dia memberikan kalung ini kepadaku.

("Andre, bila ada hal buruk yang terjadi padamu, ingatlah Kakek dan kalung itu akan melindungimu.")

"Akan kugunakan Kalung ku, aku memang tidak tau banyak tentang kalung ini, yang kutahu hanyalah kalung retak ini telah melindungi keluargaku sejak dulu."

Kami semua setuju hanya menggunakan katalis miliki sendiri. Sekarang kami telah berada di ruang ritual. Kami semua sudah diberi tahukan tentang mantra pemanggilan serta prosedur yang harus dilakukan.

Semuanya diawali dengan penempatan kami semua. Fujimaru sebagai Master berdiri didepan kami semua, sedangkan kami berdiri menghadap ke Fujimaru, sambil memegang katalis

Ritual itu pun dimulai.

"Kuperintahkan...Bersumpahlah setia padaku, dan jadikan nyawaku sebagai pedangmu.
Jika kau terpanggil oleh Cawan Suci, dan bersedia mengikuti aturan, jawablah Panggilanku!"

Fujimaru telah menyelesaikan bagian pertama dari mantra pengikat, sekarang adalah saatnya kami untuk memulai ritual secara bersama-sama namun bergantian.

"Biarkan perak dan baja menjadi inti."
"Biarkan batu dan pengikat perjanjian menjadi dasar."
"Warna yang kami persembahkan adalah Merah!"

-Lingkaran sihir mulai menyala-
"Biarkan dinding menjadi penghalang amukan angin."
"Biarkan gerbang kardinal tersegel."
"Tiga jalan dari mahkota."
"Mencapai sebuah kerajaan!."

-Sekarang bagian yang harus kami katakan bersama-
"Dengan ini kubersumpah."
"Yang kulakukan adalah demi kebaikan dunia ini."
"Aku akan mengusir semua kejahatan di dunia ini."

-Sekarang Fujimaru yang akan membacakan mantra terakhir-
"Dari Surga ketujuh dan memakai tiga pedang kekuatan, datanglah dari cincin kendali, wahai penjaga timbangan Surga!"

Lingkaran sihir tempat kami berdiri bersinar sangat terang sampai menelan keseluruhan tubuh.

Ritual itu telah selesai dengan sempurna.

"Panggilan anda telah terjawab."

"Kami adalah para Demi-Servant, dan takdir kami ada pada Chaldeas."

"Pedang kami adalah pedang Anda!."

Fate/DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang