Destiny-Seven Mages

155 11 0
                                    

Disinilah aku sekarang bersama para enam penyihir lainnya dalam perjalanan untuk pergi ke Chaldeas. Setelah menerima berita dari Lord el-meloy kami dibentuk dan diberi tugas mendadak untuk pergi kesana. Kami tidak mengetahui pasti lokasi dari Chaldeas tapi sekarang kami sedang melintasi pegunungan salju menggunakan helikopter yang menjemput kami di titik penjemputan.

Sebenarnya aku ingin berbicara dengan mereka tetapi aku bahkan tidak mengenal baik mereka, aku hanya mengetahui mereka sebatas informasi yang biasanya di bicarakan oleh teman-temanku di kelas. Ini benar-benar canggung bagiku.

   Dua jam penuh kecanggunganku lewati dengan hanya diam dan sesekali tertidur di dalam helikopter. Sampai pria yang duduk di sebelahku dengan perawakan tubuh atletik dan rambut yang panjang, tiba-tiba menepuk pundakku dan mulai bertanya kepadaku.

"Siapa namamu? Apa kau juga diberi perintah oleh Lord el-meloy untuk menyelidiki apa yang terjadi di Chaldeas?" Itu adalah pertama kali kami berbicara namun dia sudah menembakkan dua pertanyaan sekaligus.

"I-iya aku diberi tugas sama seperti kalian dan namaku Andre aku juga berada di kelas yang sama dengan kalian hanya tempat duduk kita saja yang berjauhan." syukurlah pertanyaan yang dia ajukan hanyalah pertanyaan biasa dan mengenai kelas, tempat kami duduk sama halnya dengan anak kuliahan biasa.

"Jadi begitu, perkenalkan aku Charen yang ada di sebelahku bernama Mikko dan kami sedang agak kebingunngan sekarang karena tuan kepala penyihir memberi perintah untuk pergi ke Chaldeas tanpa info detail." benar juga Lord el-meloy sering di sebut sebagai tuan atau pak kepala penyihir di kelas kami.

Memang benar pak kepala penyihir hanya mengatakan bahwa detailnya akan di jelaskan bila kami telah sampai di Chaldeas, jadi ini membuat kami keheranan sendiri. Berbincang sedikit tentang apa yang kira-kira terjadi disana mulai membawa kami kepada topik yang sama dengan orang-orang didepan kami dan tanpa ku sangka kami telah saling berbicara dari tadi.

"Kalau menurutku pasti ada serangan disana karena itu aku dan saudaraku di panggil kesana, karena aku adalah seorang ahli alkemis pengobatan dan saudaraku sebagai ahli alkemis ramuan penguat fisik" yah menurutku benar juga pendapat Izunas itu, namun Rey langsung merespon "Itu gagasan yang mustahil, lagi pula informasi tentang Chaldeas itu rahasia kalian tau itu, benarkan Berly." Berly hanya diam dan sedikit mengangguk

"Jadi apakah menurut kalian bahwa ada kesalahan teknis disana yang membuat kita harus di panggil?" Tanya Charen tentang hal ini, namun aku menjawab bahwa hal itu mustahil karena teknisi disana pasti sangat mengetahui struktur Chaldeas.

"Kalau tentang itu orang disebelahku ini lebih mengetahui tentang struktur Chaldeas." respon Ray setelah mendengar perkataan barusan membuat mata kami semua terarah ke Berly. "Memang benar aku mengenal struktur Chaldeas namun bukan berarti teknisi disana tidak, lagi pula disana ada proffesor Leff dia pasti bisa melakukan sesuatu tentang itu.

"Memang benar yang kau katakan Berly, tapi bagaimana kau mengetahui tentang struktur Chaldeas dan lagi pula kalau tidak salah Prof. Leff itu penyihir yang pernah melakukan seminar tentang konsep ruang waktu di sekolah kita bukan?" jawab dari Mikko yang dari tadi hanya mendengarkan.

"Itu benar dan kenapa aku mengetahui struktur Chaldeas adalah karna prof. Leff yang memberi aku informasi, soalnya bagaimanapun juga Prof. Leff itu adalah mentorku." Setelah perkataannya tersebut kembali semua mata kami terarah kepada Berly, karena bagaimana mungkin juga informasi rahasia seperti itu bisa diketahui oleh Profesor yang bahkan tidak terkenal sama sekali, namun terlepas dari itu semua mentor Berly, itu membuktikan kepada kami seberapa hebatnya Profesor tersebut.

Aku yang terheran akan hal tersebut respon bertanya kepada Berly kenapa bisa mentornya mengetahui seluruh struktur Chaldeas.  
  
"Sebenarnya Mentorku adalah penyihir yang memimpin langsung pengembangan Chaldeas dan yang mengajukan untuk memindahkan Chaldeas ketempat yang aman di tengah Pegunungan es seperti ini." kembali kami terkejut setelah pernyataan Berly itu.

Sekian banyaknya kami berbincang, sampai tak terasa bahwa kami telah tiba di tujuan kami

Fate/DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang