Gadis dan Hanna mengganti pakaian tidurnya,bersih-bersih,dan rutinitas sebelum tidur mereka yaitu maskeran terlebih dahulu.
"Hanna,gue boleh nanya sesuatu gak?" Tanya Gadis."Nanya apa nih?" Jawab Hanna.
"Kok lu disekolah nolak terus ajakan Lauren gizel?" Tanya Gadis.
"Oh yang itu ya,gue nolak ada alesannya dis." Kata Hanna.
"Gue tau dari guru sih sebenernya,percaya gak percaya gitu awalnya." Lanjut Hanna.
"Gimana maksud lo?" Kata Gadis penasaran.
"Entah mungkin candaan apa engga,gue tetep percaya sama guru sih,guru bilang 2 cewe itu demen banget bully siswa disekolah ini,ya gue jadi agak waspada aja sih. Eh tapi apa bener dis?" Panjang Hanna.
"Yap bener gue salah satu korban bully mereka." Ketus Gadis.
"Waw sabar yaa,kalau kaya gitu tanda iri dis." Jelas Hanna.
"I know,ngantuk nihh tidur yu,besok sekolah kita." Kata Gadis.
"Okay,good night." Kata Hanna.
"Good night too." Balas Gadis.
Besoknya...
Gadis Dan Hanna berangkat sekolah dengan senyum yang lebar,Gadis sangat senang pagi itu karena Hanna lah yang membuat hari Gadis semakin berwarna. Di taman sana ada Bryan yang seperti biasa menunggu kedatangan Gadis. Tapi kali ini Gadis tidak sendiri karena ada Hanna disampingnya. Bryan mengajak 2 wanita cantik ini masuk ke kelas. Sesampainya dikelas Lauren dan Gizel menatap jijik melihat Gadis sedekat itu dengan Hanna. Hanna mengetahui itu,ia mencari cara agar hati Gizel dan Lauren sakit.
"Dis,nanti pulang sekolah kita ke caffe bareng yuk!" Kata Hanna.
"Hah apa?" Kata Gadis.
Dengan sontak Hanna mengijak kaki Bryan,dan Bryan mengerti tapi juga merasa sakit karena Hanna menginjaknya. Hanna tertawa kecil,lucu melihat Bryan yang menahan sakit sambil berbicara.
"Iya dis,Hanna ngajak kita ke Caffe kamu mau kan?" Kata Bryan."Oh ke caffe,boleh aja." Kata Gadis.
"Okay!" Seru Hanna.
"Minta maaf kek sakit nih gue." Bisik Bryan.
"Heheh sorry ya." Bisik Hanna.
"Yoi it's okay,lain kali kalau mau kasih kode-kode jangan injek kaki gue juga ya." Ketus Bryan.
"Siap." Singkat Hanna.
Jam pelajaran dimulai,tiba-tiba saja Gadis haus ingin minum ia mencari botol minumnya tapi tidak ketemu,kebetulan guru sedang rapat jadi ia mencari botol minumnya dan Gizel mengetahui itu,Lauren diam-diam memberi racun pada minuman itu. Selesai diberi racun Lauren berjalan ke belakang dan memberi minum pada Gadis dengan wajah liciknya, Hanna tau.
"Hai dis,lu haus ya nih gue punya minuman belum gue minum,nih." Kata Lauren.
"Ehh dis,temenin gue ke toilet yuk." Potong Hanna.
"Ehh makasih ya Lau,buat lu aja." Kata Gadis.
"Ihh tapi ini buat lo dis." Ketus Lauren.
"Hei cantik,gue tau maksud baik lu ke gadis." Bentak Hanna.
"Heh lu murid baru gausah sok sokan deh,lu gatau siapa gue?!" Ketus Hanna.
"Gue tau,lu ratu bully disekolah ini." Bentak Hanna.
"Udah Hanna stop." Kata Gadis.
"Sekali lagi lo ganggu Gadis,lo berurusan sama gue,ngerti lo!" Bentak Hanna.
Gadis menarik Hanna keluar dan membawanya ke belakang kesekolah,sesampainya dibelakang sekolah Gadis memeluk Hanna dan menangis sejadi jadinya.
"Hanna,makasih." Kata Gadis.
"Gue gak terima lo ditindas sama mereka dis,gue gak terima." Kata Hanna ikut menangis.
"Iyaa udah." Kata Gadis sambil mengusap air mata Hanna dan tersenyum. Begitu juga Hanna menghapus air mata yang ada di pipi Gadis.
Hanna dan Gadis kembali lagi ke kelas,dan Bryan berlari kecil sambil memeluk Gadis,dan berbisik pada Hanna.
"Makasih." Kata Bryan."Sama-sama." Balas Hanna.
"Don't cry my princess." Kata Bryan.
"Iyaa." Balas Gadis sambil tersenyum.
Guru mempercepat jadwal hari ini karena adanya rapat dadakan. Siswa-siswa serentak pulang ke rumahnya masing-masing. Gadis,Bryan,dan Hanna berada di taman sekolah,sedang berfoto-foto,saat sedang asik,dari arah pinggir taman sekolah ada 1 laki-laki melambaikan tangan pada Hanna.
"Eh itu siapa?" Tanya Hanna.
"Oh itu Gias temen eskul gue Na." Balas Bryan.
"Iya dis,dia manggil lo deh kayanya." Kata Gadis.
"Ias sini." Kata Bryan.
Gias berlari kecil dan sesampainya ditempat mereka ber 3,Gias berjabat tangan dengan Bryan,layaknya seorang lelaki bertemu dengan kawannya. Gias tersenyum lebar pada Gadis dan Hanna.
"Kalian lagi apa?" Tanya Gias."Foto-foto,ikut sini." Kata Gadis.
"Ah engga deh,wait ini murid baru kan?" Tanya Gias.
"Iya bener,gue Hanna,ada apa ya?" Tanya Hanna.
"Lo dipanggil kepala sekolah." Jelas Gias.
"Buat apa?" Tanya Hanna.
"Entah coba aja ke kantor." Kata Gias.
"Okay,guys gue mau ke kantor dulu ya." Kata Hanna.
"Okay!" Seru Gadis.
Hanna dipanggil ke kantor guru,sedangkan Gadis,Bryan dan Gias berbincang bersama di Taman sekolah sembari menunggu Hanna.
Sesampainya di kantor Hanna menemui bapak kepala sekolah,dan bapak sekolah menyuruh Hanna untuk rutin selalu mengisi pengumuman-pengumuman di manding mulai besok. Dan Hanna menyetujuinya.Selesai obrolan itu,Hanna kembali menemui Gadis,Bryan dan Gias. Dan menjalankan janjinya untuk pergi ke Caffe bersama sepulang sekolah. Sesampainya di caffe,Hanna memesan 4 minuman untuknya dan ketiga temannya. Dan setelah menunggu lama minuman pesanan pun datang.
"Makasih mba." Kata Gadis.
"Yuk diminum guys kopi disini enak loh." Kata Hanna.
"Okay,ehh gue ke toilet dulu." Kata Bryan.
Tiba-tiba,bryan bertabrakan dengan Gizel,gizel yang hampir terjatuh Bryan spontan menangkap dan saling bertatap lama. Bryan yang sadar langsung menyuruh Gizel untuk berdiri.
"Lo gapapa?" Tanya Bryan."Eh gapapa ko,tadi gue jalan gak liat dulu sorry." Kata Gizel.
Bryan melirik ke arah Gadis,tak ada basa basi gadis pergi meninggalkan mereka,Hanna mengejar Gadis,Gadis menangis dipelukan Hanna.
"Lo kenapa?" Kata Hanna."Gadis,itu gak sesuai apa yang kamu liat ko." Kata Bryan.
"Maksud kamu apa kaya gitu,apa karena Gizel itu mantan kamu,dan kamu selama itu liat dia." Ketus Gadis.
"Bukan itu dis,please." Kata Bryan.
"Lo berdua pacaran?" Tanya Hanna.
"Iya Na,kita pacaran." Kata Bryan.
"Kita gak pacaran!" Bentak Gadis.
Gadis lari dan pergi menaiki Taksi pulang dengan rasa sakit membentak Bryan,baru kali ini Gadis sesakit ini karena Cinta. Hanna meminta tolong pada Bryan untuk menjemput pulang Hanna ke rumah Gadis. Bryan mengiyakannya.
Sesampainya dirumah,Gadis berlari naik ke atas dan menutup pintu kamarnya,melempar tas kekasur dan membanting badannya ke kasur.
"Hari ini hari buruk bagi gue!" Ketus Gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis
FantasyGadis dilahirkan di Tokyo Jepang,dan tumbuh besar di Jakarta,Gadis tidak disukai sejak SD hingga ia SMA pun tidak ada yang mau berteman dengannya,Gadis dikucilkanpun masih tanda tanya entah apa yang salah darinya.Tapi ada satu teman laki - laki yang...