Chapter 27

1.3K 32 2
                                    

"Na,gue dapet pesan chat nih dari Gizel." Ujar Gadis.

"Isinya apa? Ga salah denger nih gue?" Tanya Hanna.

"Engga kok bener,isi chatnya itu mereka pengen ketemuan sama kita nanti malem di Ancol." Jelas Gadis.

"Hah?! Ancol ? Ngapain pake ketemuan kesana segala sih." Kesal Hanna.

"Udahlah kita ikutin aja keinginan mereka Na,siapa tau ada sesuatu yang mau mereka omongin ke kita." Jelas Gadis.

"Yaudah deh... " Pasrah Hanna.

Malamnya...
Gadis dan Hanna menunggu di salah satu Caffe dekat Ancol,beberapa jam kemudian Gizel dan Lauren datang dan menyapa mereka,keduanya saling menatap bingung tak ada hujan tak ada petir Gizel dan Lauren menyapa mereka dengan sangat ramah.
"Hai Dis,Hai Na kita minta kalian kesini mau ngomong sesuatu penting banget." Jelas Gizel.

"Mau ngomong apa?" Tanya Gadis,penasaran.

"Kita mau minta maaf yang sebesar-besarnya kekalian berdua,gue nyesel dan gue sadar bahwa perbuatan gue itu jahat banget ke kalian terutama lo,dis." Balas Gizel,menyesal.

"Dis,gue juga mau minta maaf ke lo,dulu gue manfaatin lo karena gue gaada temen,terus gue juga rebut Galih dari lo,gue nyesel dis." Jelas Lauren,menangis dan sontak memeluk Gadis,diikuti oleh Gizel yang juga ikut memeluk Gadis.

"Yakin lo berdua nyesel sama perbuatan itu?" Tanya Hanna,masih belum percaya.

"Iya Na kita berdua nyesel,percaya sama kita Na." Mohon Gizel.

"Udah,gue udah maafin kalian berdua ko,dan gue percaya sama kalian." Jelas Gadis,tersenyum.

"Nah iya gue juga percaya sebenernya sama kalian,asal perbuatan itu jangan terulang lagi ya,kasian Gadis." Ujar Hanna.

"Iya..kita berdua janji gaakan bully Gadis lagi." Janji Lauren.

"Nah gitu dong.." Seru Hanna.

"Kita tetep temenan kan?" Tanya Gizel.

"Iya dong kita tetep temenan." Seru Gadis.

"Berpelukan?" Tanya Lauren,sontak mereka tertawa dan berpelukan bersama. Rasanya sangat nyaman sekali kalau seperti ini,Gadis pun sampai terharu malam itu.

Bryan dan Gias juga memaafkan perbuatan mereka tak lain Lauren dan Gizel. Kini mereka semua menghabiskan waktunya bersama-sama setiap sepulang sekolah,beban hidup pada Gadis pun kini sudah hilang sedikit demi sedikit karena adanya mereka yang selalu ada dan selalu support Gadis ketika sedang ada sedikit masalah.

Pesan Grup
____________________________________
Barbar check!

Woy-ry ari

Apasii pagi gini ganggu
bet dah ah-Gigi ias

Ribut nih-Nana Banana

Nyimak ae dah-Zel izel

2in ae dah-Lalauren

Yaampun..ada apa nih
(Gadis)

Sabtu besok caw ke Dufan kita-Ry ari

Lo kan yang bayarin?-Lalauren

Idihh kagak enak aja-Ry ari

Sabtu besok?-Gigi ias

Sabtu tahun depan:v-Zel izel

Kelamaan sayang-Nana Banana

Lamanyaaa
(

Gadis)

Habisnya aneh,ry kan udah
bilang sabtu besok,masih
aja nanya-zel izel

Eh iyaa wkwk-Gigi ias

Sabar say sabar
(Gadis)

Iya dah gue yang bayarin,lo pada tinggal bawa badan aja-Ry ari

Always sabar dis
asikk dibayarin-Zel izel

Dah ah gue sarapan dulu
mo berangkat sekul-Ry ari

Gue jugaa, byee cemua
(Gadis)

Bye-Nana Banana

Buabay honey-Lalauren

Byebye-Gigi ias

Bye-Ry ari
____________________________________

"Seneng deh bisa serame ini,terima kasih yang Allah engkau telah mengabulkan do'aku." Ujar Gadis,senang.

Gadis kebawah menemui keluarganya untuk sarapan bersama,seperti biasa pak supir memanaskan mobilnya sembari menunggu. Selesai sarapan Ayah, bunda, dan Gadis bersamaan menaiki mobil dan sampai dengan selamat. Gadis menghirup udara segar dipagi hari ini ketika menatap kearah taman,Hanna melambaikan tangan dari kejauhan,dan dibalas lambaiannya oleh Gadis.

"Pagiii cantikk!" Sapa Hanna.

"Pagii,lah Bryan sama Gias mana?" Tanya Gadis.

"Tadi mau ke perpus dulu ngembaliin buku yang kemarin mereka pinjem." Jelas Hanna.

"Yaudah kalau gitu kita kekelas duluan aja." Ujar Gadis.

"Ayo!" Balas Hanna.

Dikelas...
Gadis dan Hanna sedang asik mengobrol bersama dikelas,beberapa menit kemudian Bryan datang menyapa mereka berdua,dan tiba-tiba Gadis dikejutkan oleh Galih yang berapa di depan pintu kelas menatap ke arahnya,dengan penuh keberaniannya Galih menghampiri Gadis.

"Dis." Panggil Galih.

"Siapa dia?" Bisik Hanna.

"Mantan gue." Balas Gadis,berbisik.

"Hah?! Sejak kapan lo punya mantan?" Tanya Hanna,masih berbisik.

"Sejak dulu." Balas Gadis.

"Dis,besok lo sibuk gak?" Tanya Galih.

"Kenapa lih?" Tanya Gadis.

"Gue mau ajak lo jalan." Ujar Galih.

"Sorry banget,bukannya nolak,gue udah ada janji sama temen-temen gue besok." Jelas Gadis.

"Oh gitu ya." Singkat Galih,seketika menatap tajam pada Bryan.

"Iyaa,sorry ya." Kata Gadis.

"Iyaa,gapapa gue mau ke kelas dulu ya." Pamit Galih.

"Iya silahkan." Ujar Gadis.

"Mampus ditolak kan lo haha." Ejek Bryan,bicara sendiri.

"Bryan?" Panggil Gadis.

"Eh heheh,apa?" Tanya Bryan,malu.

"Lo ngomong apa tadi?" Tanya Gadis.

"Ga kok cuma tadi perut gue agak melilit." Balas Bryan,berbohong pada Gadis.

"Udah kek cewe aja,menstruasi lo hahaha." Jahil Hanna.

"Kagak anjir." Ujar Bryan.

"Wii santai bos." Jelas Hanna.

GadisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang