Chapter 20

1.3K 37 1
                                    

   Pagi tadi,Hanna mengurungkan niatnya untuk pergi ke taman sekolah,karena jam masuk kelas masih 15 menit lagi. Disepanjang pikirannya itu,selalu saja tentang gadis,hingga Hanna tak menyadari kedatangan Gias yang berada tepat disebelahnya.
" Na." Sapa Gias menatap Hanna.

" Lo lagi apa?" Katanya lagi.

"lagi mikirin..." Ucapan Hanna terhenti lalu Gias kembali betanya.

"mikirin apaan?" Kata Gias.

" Itu mikirin...tugas,iya,mikirin tugas." Gugup Hanna.

"Ohh..,kekantin yu!" Seru Gias.

"Gak deh makasih lo aja,gue mau ke kelas." Tolak hanna.

Dikelas...
   Dikelas, Hanna termenung terus memikirkan Gadis sambil mencoret kertas yang tadi dia sobek,sedangkan Bryan terus menerus memperhatikan foto-fotonya saat bersama gadis.

"Dis..kapan lo sadar..!" Teriak Hanna sontak membuat semua murid termasuk Bryan terkejut karenanya.

"Bryan,pulang sekolah nanti kita jenguk Gadis." Kata Hanna,dan Bryan menjawab Iya dengan anggukannya.

Kring...kring...kring...

   Bel istirahat berbunyi,dikelas hanya ada Hanna dan Gias. Dengan keberanian diri seorang Gias,ia mengusahakan diri untuk menemui Hanna yang duduk tepat diseberangnya.
"Boleh ikut duduk?" Tanya Gias.

"Boleh,duduk aja." Jawab Hanna.

"Gue liat dari tadi lo ngelamun terus,ngelamunin apa na?" Tanya Gias.

"Ga ngelamunin apa-apa kok." Jawab Hanna,berusaha menutupi lamunannya tentang Gadis.

"Gue tau kok,lo lagi ngelamunin Gadis kan dari tadi?" Jawab Gias santai.

"Lo tau dari mana gue ngelamunin Gadis?" Tanya Hanna terkejut.

"Ya gue nebak,tebakan gue benerkan?" Tanya Gias penasaran.

"Iya lo bener." Kata Hanna cemberut,Gias yang melihatnya gemas dan ingin rasanya mencubit pipi nanis Hanna.

" Gini deh gue bisa bikin lo ga sedih lagi." Seru Gias.

"Emang bisa?" Tanya Hanna.

"Bisa dong." Seru Gias.

"Bener?" Tanya Hanna lagi.

"Benerlah masa bohong." Jawab Gias.

"Ah..gue ga percaya." Kata Hanna.

"Bener sayang.Eh.." Jawab Gias dan sontak menutup mulutnya.

"Tadi lo bilang apa?" Kata Hanna,dia ikut terkejut dan berfikir itu salah denger.

"Engga kok tadi salah ngomong." Jawab Gias ragu.

"Emangnya tadi mau ngomong apa?" Tanya Hanna lagi masih penasaran.

"Engga sumpah Hanna gue tadi salah ngomong aja." Jawab Gias pipinya sedikit memerah.

"Iya udah gue tadi kayanya salah denger." Jawab Hanna.

Kring...kring...kring...

"Eh udah bel,gue ga istirahat ke kantin dari tadi,ah si dodol." Kata Gias.

"Yaudah gih balik lagi ke kelas lo." Kata Hanna,sembari tersenyum karena tadi Gias bilang si dodol.

Gias keluar dari kelasnya,sementara Bryan masuk ke kelas menghampiri Hanna. Hanna hanya tersenyum pada Bryan. Gizel yang melihatnya tak terima dan menghampiri Bryan yang sekarang sedang duduk dibangkunya sendirian.
"Sayang,malem ini mau ga temenin aku?" Tanya Gizel.

"Kemana?" Tanya Bryan.

"Ke Caffe yang waktu itu aku sama kamu tabrakan." Kata Gizel.

"Mmm iya deh." Balas Bryan.

Hanna yang melihatnya hanya tersenyum sinis,ngapain juga dia panas panasin orang yang Hanna gasuka. Malamnya Gizel  menunggu Bryan,beberapa jam kemudian Bryan datang menghampiri Gizel.
"Nunggu lama gak?" Tanya Bryan.

"Ga ko,yu langsung cus." Balas Gizel.

"Ok." Balas Bryan.

GadisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang