chapter 15

1.5K 36 0
                                    

"Ry...!itu tulisan siapa ? DF itu apa?" Tanya Gias.

"Gue juga ga tau DF itu siapa?"jawab Bryan.

Bel masuk berbunyi,Bryan dan Gias terus memikirkan surat yang ada di mading.
"Pulang sekolah kita harus cari tau siapa orng yang ngebuat surat teror itu tadi."kata Gias.

"Ya kita harus cari tau."kata Bryan.

"Malam ini ya." Kata Gias.

Tiba-tiba telpon Bryan berbunyi..
"Hallo." Kata Hanna.

"Hallo Na,kenapa?" Tanya Bryan melalui telpon.

"Ry yang sabar ya,gadis koma ry." Balas Hanna.

"Apa?! Koma,sharelock rumah sakitnya sekarang,gue sama Gias kesana." Tegas Bryan,mematikan telponnya.

"Apa ry? Gadis koma? Ga gamungkin,siapa sih yang ngelakuin semua ini." Ketus Gias.

"Gue juga gatau,ini Hanna sharelock rumah sakitnya,pulang sekolah kita kesana." Kata Bryan.

Sepulang sekolah Bryan dan Gias pergi untuk menemui Gadis di rumah sakit. Diperjalanan Bryan terus kepikiran soal Gadis. Begitu juga dengan Gias,bagi mereka Gadis adalah wanita baik dan juga kuat,dan mereka yakin Gadis sembuh.

Sesampainya dirumah sakit,Bryan dan Gias melihat ada bunda dan ayah Gadis,bu Santi,Hanna dan Anak PMR. Bryan dan Gias menenangkan Ayah gadis yang sedang mondar mandir karena takut. Sementara Bu santi dan Hanna menenangkan Bunda Gadis yang masih menangis. Tak lama dokter datang kembali dan bilang bahwa mereka boleh menjenguk Gadis.
"Na,malam ini kita harus cari tau siapa orangnya." Kata Bryan.

"Tapi kan Ry cctv sekolah mati,gimana kita mau tau." Kata Hanna.

"Bukan soal cctv tapi soal surat dimading sekolah Na." Kata Gias.

"Mading sekolah?" Tanya Hanna.

"Iya mading sekolah." Balas Gias.

"Apa isi surat itu?" Tanya Hanna.

"Senang buat Gadis menderita,tunggu pembalasanku,Lauren Gizel." Kata Bryan, berusaha mungkin mengingat.

"Siapa ya yang buat surat itu."kata Hanna.

"Entahlah,pokoknya kita harus cari tau." Kata Gias.

Didalam kamar sudah terbaring Gadis tak sadarkan diri,bunda memeluk gadis begitu juga dengan Ayahnya,sangat sedih sekali,Gadis adalah putri satu satunya dari keluarga ini. Bunda berharap Gadis segera sadar dari komanya.

Malamnya..
Mereka membuka gerbang sekolah dengan perlahan dan masuk untuk kembali melihat surat itu. Yang benar saja surat itu masih ada,siapa sebenarnya DF itu,benar-benar masih tanda tanya.

GadisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang