Biasakan pencet tombol bintang nya kakski-!
Setelah baca jangan lupa untuk komen 😤🙏
Satu vote dari kalian bagaikan di tanyain "kamu udah makan belom?" dari gebetan 😤🙏
satu komen dari kalian bagaikan di ingetin "jangan lupa sholat, jangan begadang mulu nanti sakit, jangan lupain makan nya" dari gebetan 😤🙏
♡♡Happy Reading♡♡
----- 🍷 -----
Lisa menertawakan wajah June yang menurutnya sangat lucu. Terlihat jelas jika ia sedang kesal. Mulut nya daritadi sibuk berkomat kamit mengucapkan sumpah serapah.
"Udahlah June, terima aja sih kalo kalah"
"ga bisa Lis, harus nya tadi aku menang--"
"Bajingan! cih, kenapa harus kalah njeng! harusnya si Lisa yang kalah"
Lisa menghentikan aksi tawa nya. Mata nya mulai menatap June dengan lekat. Tangan nya perlahan mengepal.
Tanpa aba aba Lisa menonjok rahang June dengan kuat. Menatap sang pria dengan tatapan kesal nya.
"Kalo kalah ya terima aja cok, gosah gitu juga"
Lisa mendengus masih menatap June yang sekarang tengah memegang rahangnya.
"Sakit bego"
"Rasain!"
Tangan Lisa kembali berulah. Kali ini dia menggeplak belakang kepala nya June. Membuat sang empu mengaduh kesakitan.
"Kasar banget sih jadi cewek"
"Suka suka lah"
"Dih, kalo aja--"
"Eh udah dateng"
Bunda teriak dari arah dapur ketika melihat seseorang sudah masuk ke dalam rumah tanpa mereka sadari.
Lisa dan June sontak menoleh kan pandangan nya pada orang yang di sapa sang bunda.
Terlihat dia seorang pria yang menurut Lisa--tak asing di penglihatan nya.
June mengernyitkan dahi nya. Mendekat kan wajah nya pada telinga Lisa.
"Siapa sih"
Lisa hanya menggeleng mendengar bisikan dari June.
Bunda yang melihat kedua anak nya kebingungan itu langsung memperkenalkan orang tersebut.
"Ah iya, kenalin ini Jaehyun"
Tunggu! seperti nya Lisa pernah mendengar nama ini. Tapi dimana? kapan? rasa nya benar benar tak asing. Lisa kembali membisikkan sesuatu ke June.
"rasa nya aku tak asing dengan nya"
June menatap Lisa kemudian mengangguk secara perlahan.
"Apa kalian sudah lupa denganku?"
Lisa mengernyit mencoba untuk mengingat ingat tentang pria tersebut.
Terlihat sang pria mulai menghela nafas. Mata nya masih menatap Lisa dan June.
"Tidak mau! aku tidak mau berpisah dengan kalian kapan pun itu!"
Seketika Lisa langsung bangkit berlari menuju Jaehyun dan memeluknya.
"Aaaa sekarang aku ingat"
"Apa kau juga sudah ingat, June?"
Tentu saja ingat! tapi June masih tak percaya dengan perubahan yang ada pada Jaehyun setelah sekian lama mereka tak bertemu. Kaki June melangkah mendekati Jaehyun dan ikut memeluk nya bersama Lisa.
Tanpa di sadari, mereka bertiga menyunggingkan sebuah senyuman. Rasa rindu mulai berkoar pada diri mereka.
------------------
Apa yang tengah Lisa lakukan sekarang? ah! kenapa Taehyung tiba tiba memikirkan nya.
Mungkin gadis itu tengah menikmati waktu santai nya di rumah jadi Taehyung tak perlu pusing pusing memikirkan nya.
"Sudah waktu nya makan siang, apa kau tidak ingin keluar?"
Taeyong dan Mingyu berada di ruangan nya. Ntah apa yang mereka berdua lakukan.
Tapi yang pasti Taehyung mulai berdiri, merapikan pakaian nya sebentar lalu keluar dari ruangan di ikuti mereka berdua.
Kini mereka tengah berjalan di lobby, berbagai tatapan memuja dari kaum hawa mengiringi langkah kaki mereka.
"Jadi, kemana kita akan makan siang?"
"Ah! aku tiba tiba ingin makan masakan padang"
Mingyu berbicara sembari mengelus perut nya berulang kali. Taehyung kembali melangkahkan kaki nya.
"Kita ke restoran padang"
Mata Mingyu seketika berbinar mendengar ucapan Taehyung, dengan senyum merekah ia mulai mensejajarkan langkah nya dengan Taehyung tanpa mempedulikan Taeyong yang sibuk menggerutu di belakang.
"Aku baru tau rendang di restoran ini sangat enak" celetuk Taeyong sambil memakan makanan nya.
"Hm kapan kapan aku akan kesini lagi"
Taehyung yang mendengar itu hanya mengangguk. Terlalu malas hanya untuk menanggapi omongan mereka. Lebih baik menikmati makanan nya daripada berceloteh dengan Mingyu.
"Apa kalian sudah tau? kemaren aku tak sengaja mendengar jika Yeri mantan kekasih mu itu hamil diluar nikah--"
Taeyong tersedak mendengar ucapan Mingyu. Bahkan Taehyung langsung menatap Mingyu.
"--aku mendengar nya ketika tak sengaja lewat di depan ruang devisi keuangan... "
"... bahkan yang mengatakan itu sahabat nya sendiri"
"Dahyun?"
Mingyu mengangguk membenarkan pertanyaan dari Taeyong.
"Ck, aku baru tau jika sahabat pun bisa mengatakan hal itu pada orang lain"
Taeyong tetaplah Taeyong, walaupun Yeri itu mantan nya namun tak bisa di pungkiri jika mulut pedas nya itu selalu berkata benar sekalipun itu menyakitkan.
"Oleh oleh dari siapa yang Yeri bawa?"
Taehyung kembali ikut andil dalam pembicaraan kali ini. Ia menyuarakan isi pikiran nya itu.
Mingyu hanya mengendikan bahu nya tanda ia tak tau.
"Apa ia seorang jalang? berapa banyak lelaki yang di tiduri nya?"
"Mungkin om om tua bangka yang tak memiliki rambut dan perut nya buncit"
Taeyong maupun Taehyung tertawa mendengar ucapan asal dari pria tampan berkulit tan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah [Taelice]
Novela Juvenil'kau tak bisa menolak ku lagi, disini ada teman dan keluarga kita' 'Dasar gila!' 'Maaf aku.... tak bisa' 'Apa kau tak punya perasaan?!'