Hembusan angin menerpa rambutku yang terurai lebat, ku melangkahkan kaki ku menuju gerbang sekolah.
Hari ini hari pertama ku bersekolah di SMA Taruna Jaya. Bahkan sekarang aku belum mempunyai seorang teman untuk disapa saat ini.
Ya, Dita Natasia gadis pendiam, cantik dan juga pintar. Tapi dia tidak menyangka bahwa takdirnya akan serumit ini
*
Aku mengagumi sekolahku yang terlihat luas dan megah, maklum saja ini merupakan salah satu sekolah favourite disini. Dengan bodohnya, aku berjalan tanpa memperhatikan seseorang yang juga sedang berjalan di depanku
Bruuk
Tubuhku terhempas di tanah, saat aku menabrak seseoraang
"Aaduuh.." lirih Dita
"Maafkaan aku nona.." Ucap pria itu, dia memegangi tangan milik Dita dan menarik tubuhnya
Dita tidak menyahuti perkataan pria di depannya ini, maklum saja mereka tidak mengenal satu sama lain. Jadi cukup sulit bagi Dita untuk berinteraksi dengan pria ini
"Kenapa kau tidak menyahuti ku? Apa kau tuli?" Tanya pria itu.
Dita memendam amarahnya, sungguh berani sekali pria ini mengumpati dirinya bahkan mereka tidak kenal
"Apa maksudmu tuan?! Aku hanya tidak mengenalmu, jadi tidak mungkin aku berlagak sok akrab dengan mu" kesal Dita
"Baiklah, lupakan ucapanku tadi. Siapa namamu?" Tanya pria itu lagi dan lagi
Dita sungguh geram dengan pria ini, 'apa maksudnya tadi? Lupakan ucapanku? Semudah itu?!' Umpatnya diam
Dita tidak ingin berurusan dengan pria gila ini, huft hari sekolah pertamanya seakan kacau karna orang ini.
Dia pun memutuskan untuk berjalan melewati pria yang belum ia ketahui namanya, bahkan dia juga tidak ingin mengetahuinya
Namun pria ini tidak melepaskannya begitu saja, ia menarik pergelangan tangan Dita dan--
To be continue..
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIOR
Teen FictionPernah mencintai kakakmu sendiri?! Hah, aku rasa ini hal yang gila untuk diceritakan. Aku sudah terlanjur jatuh cinta dengan seseorang yang ku panggil "kakak" itu. Tidak waras? Tapi inilah aku, takdirku memang bersama "kakak"ku. Happy reading!!