SENIOR#18

35 9 0
                                    

Dito mengantarkan gadis itu tepat di depan pekarangan rumahnya, sembari tersenyum manis setelah membuka helm full facenya itu.

"Titip salam buat bokap sama nyokap lo" Ucap Dito lembut

Ini dia yang Dita heran herankan, bagaimana Dito bisa tau rumahnya? Apakah dia sudah pernah datang berkunjung sebelumnya? Dan bagaimana bisa Papanya kenal sama Dito? Arrgghh...sebelum rasa penasaran yang semakin menjadi jadi ini, Dita harus cepat cepat menanyakan hal ini padanya

"Dit--"

Sial. Terpotong!

"Besok gue cemput lo, jam setengah tujuh lo udah di depan rumah!"

"Tapi--"

"Jangan nolak! Lo itu pacar gue sekarang."

"Hmm" Ucapnya dengan anggukan kecil di kepalanya

*

Sialnya hari ini Dita lupa memasang alarmnya, bahkan sampai saat ini dia belum sanggup membuka matanya.

"Dita... bangun sayang! Temen kamu udah nungguin di depan." Ucap Mamanya kesal dengan gadisnya yang sangat susah dibangunkan pagi pagi

"Anak itu ga berubah berubah dari dulu" Batin Renata--Mama Dita sembari menggelengkan kepalanya pelan

"Hah?! Mama kenapa baru dibangunin!!" Teriak gadis manis itu

"Oh iya, Dito jemput gue hari ini. Mampus! Gue harus cepet cepet mandi" Batin gadis itu sembari berlari cepat ke toilet di dalam kamarnya

"Ma... Temen Dita disuruh masuk aja dulu!" Pintanya sembari berteriak kencang

*

"Lo lambat banget sih, gue kan udah ingetin kemarin!" Kesal Dito

" Ya ya maaf, gue ketiduran" Jawab Dita lemes

"Yaudah cepet naik"

*

Mereka berjalan berdampingan sejak keluar dari parkiran, rasa risih justru yang membayangi Dita saat ini, karna merasa ditatap tidak enak oleh seluruh siswi yang mereka lalui.

"Dit..gue jalan duluan ya. Ga enak tuh diliat sama cewek cewek disini" Ucapnya sangat risih

"Kenapa? lo malu?  Ga usah liat mereka, liat gue aja, mereka sirik aja" Jawab Dito dengan gaya yang songongnya tingkat dewa, bukannya malah pergi meninggalkan Dita yang sudah risih berjalan dengannya, kini pria itu malah menyelipkan jari jari tangannya ke sela sela jari jari milik Dita, sontak saja hal itu membuat mata Dita membulat sempurna--kaget warbyasahh

"Ditoo!.." Geram Dita sekecil mungkin tapi masih sanggup di dengar oleh Dito

Dito hanya cengar cengir ga jelas melihat wajah konyol Dita saat itu, wajahnya yang ga karuan itu membuat Dito semakin senang menjahilinya

"Iss apaan si, ganjen banget ceweknya"

"Iya ih, pake pegangan tangan lagi"

"Di pelet apa si Dito sampe mau sama cewek kaya begitu"

Begitulah sekiranya cibiran yang memenuhi telinganya pagi ini. Bukan jadi hal yang mengherankan lagi, mereka adalah fansnya Dito, bahkan disana ada beberapa mantan Dito yang sampe sekarang 'katanya' belum bisa move on

*

"Lo bener bener jadian sama Dito ta?!" Tanya Miya penasaran, ini bukan pertanyaannya yang pertama kali, yang ke tiga kali kurasa.

"Heh..--lesu. Miya lo udah tiga kali nanya gitu sama gue! Gue bilang gue ga tau, orang Ditonya aja maksa gue"

"Tapi lo seneng kan?" Goda Miya yang pastinya membuat Dita diam seribu bahasa--kakuu

Memang benar kalau Dita itu seneng jadi 'pacar'nya Dito tapi dia tetap mengkhawatirkan dirinya sendiri, karna Dito's--nama grup fans Dito tidak akan diam membiarkan idolannya menyukai wanita lain

*

Bel istirahat berbunyi, membuat gadis itu lega karna ia bisa keluar dari kelasnya bersama dengan temannya--Miya

"Ta..nonton orang latihan basket yuk, disana juga ada Dito, lo pasti betah deh" Pinta Miya dengan gaya merengek khasnya

"Auu ahh, males gue. Apalagi nanti ada Dito's disana" jawab Dita malas

"Udah ikut aja" Ucap Miya sembari manarik paksa tangan Dita

*

Dita memutar matanya malas, benar saja disana ada Dito's--fans berat Dito. Habislah telinganya kali ini. Tapi ucapan Miya ada benarnya juga, disana juga ada Dito yang sedang berlatih.

"Dito keren juga pake baju latihan basketnya" gumamnya sembari menatap 'pacar'nya itu.

Merasa diperhatikan, Dito ternyata menyadari bahwa Dita sedang menonton latihannya, dia memberikan senyum manisnya yang benar benar manis bagi Dita.
Matanya terbelalak kaget ketika Dito memberikan senyuman ke arahnya, dengan matanya yang bulat seketika itu--gugup, ia pun membalas senyum manis pria itu

Sorak sorak masih menghiasi ruangan itu, begitu juga dengan Dita, melihat Dito bermain dan mencetak angka membuatnya semakin takjub dengan pria itu.

"AWAS!"

"AAA"

Dita segera menutup wajahnya dengan tangan tangannya itu, melihat bola basket besar menghampiri tempat duduknya

"Aww!" Rengek Dita sembari melihat tangannya yang memerah terkena bola basket

"Maaf Dit, gue ga sengaja. Gue anter ke UKS ya" Ucap Eki--sahabat dekat Dito.

"Gausah Ki, gue aja yang bawa" Ucap Dito menepis pegangan tangan Eki dengan Dita

"Gausah Dit, gue gapapa kok" Jawab Dita mengelak

"Gapapa gimana, itu merah, kalo lebam gimana? Udah ikut gue." Ucap Dito sembari menggenggam erat tangan Dita.

"Iss apaan sii!"

"OMG, tu cewek gatel banget"

"Caper banget sih sama Dito"

Cibiran itu menghantuinya lagi, padahal ia sudah menyadari hal ini akan terjadi, maka dari itu dia menolak tawaran Dito. Tapi pria itu sama sekali tidak mengerti situasinya saat ini

"Dito, bentar--"

HAI!!
Kalian ga mau kan ngecewain author dengan cara jadi SR?
Kasian dong authornya bela bela'in nulis buat kalian😭
Jadi jangan lupa vote ya
Kalau bisa spam next juga boleh😍

Bonus pict❤

Dita Natasia

Dita Natasia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SENIOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang