SENIOR#4

69 14 0
                                    


Haii! Haii!
I'm back!
Buat readers, kalian dapet salam dari Dito :) Salam senyum katanya_-
Jadii jangan lupa vote ya!
Biar Dito bisa nyapa kalian lagii:)

Aku pun bingung, dan aku langsung mengikuti arah pandangan Mia dan ternyata benar saja dia tersenyum padaku. Kalian pasti tau kan pria itu? Tentu saja, siapa lagi selain dia:) Dito.
        Namun kali ini aku tidak membalas senyumnya, kami sempat bertatap mata...tapi, aku merusak semuanya "Jangan berharap dengannya Dita, dia itu pria yang terkenal di sekolah ini, sedangkan kau? Kau hanya gadis pendiam yang lugu!" Gumamku. Entah kenapa hatiku berkata seperti itu, tapi itu tidak sepenuhnya salah:( .
     Saat aku dan Mia sampai di depan gerbang sekolah dan menunggu jemputan orangtua kami( maklumi saja aku baru kelas 1 SMP dan tentu saja orang tua kami belum mengizinkan kami mengendarai kendaraan apapun itu).

                         Tit..titt..

Bisa ku dengar jelas itu bunyi klakson mobil ayahku jadi ini waktunya aku untuk pulang. "Sampai jumpa Dita:)" ucap gadis berambut panjang itu. "Ya" ucapku sembari membalas senyumnya. Entahlah, tapi aku sekarang tidak ingin menceritakan kegiatanku di rumah. Karnaa itu sangat membosankan, aku hanya belajar, menonton, dan tidur. Dan sebenarnya aku benci hal itu.

*

Aku bangun di pagi hari, melihat sang mentari yang juga telah bangkit dari tidurnya, menyinari kamarku dan tubuhku yang kedinginan. "Ditaa... ayo bangun! Kamu tidak ingin di cap sebagai siswi yang malas kan?!" Ucap ibu dengan nada ejekannya. "Ya bu, aku tau" ucapku sedikit ketus. Saat aku sampai di depan gerbang sekolah aku mendengar suara yang tidak asing di telingaku "Hey! Gadis pembenciku!" Ucap seorang pria yang sebenarnya tidak ingin ku sebut namanya, tapi itulah dia...Andi.  Dia bicara denganku terengah-engah karna mengejarku sedari tadi "Bagaimana kabarmu?" Tanya pria itu dengan senyum bodohnya. "Buruk" ucapku singkat.
          "Kenapa begitu? Come on, kau gadis yg pintar, kau tidak harus datang ke sekolah dengan wajah murungmu itu" ucapnya sembari meletakkan tangannya di pundakku. Aku memutar bola mataku dan bernafas dengan berat "apa dia tidak mengerti juga, kabarku buruk karna pagi pagi begini aku sudah bertemu pria gila sepertinya disekolah. Dan menurutku itu kabar yang buruk" gumamku sembari melepaskan tangannya dari pundakku dan pergi meninggalkan pria itu.
       Teeeett...teeett....teeett....teeett...teettt..

Bel lima kali, itu berarti kami harus segara menuju ke lapangan sekolah untuk mengadakan upacara. 15 menit waktu yang dibutuhkan untuk berdiri saat upacar, jujur saja sekarang aku merindukan sofaku yang lembut untuk ku duduki. Saat upacara itu selesai, kami semua langsung menuju ke kelas dan kebetulan sekali aku melihat kk Dito:) tapi anehnya kali ini dia tidak menyapaku apa lagi memperlihatkan senyumannya yang manis itu.
     Kalian tau kan, aku ini gadis yang cuek, jadi...aku juga tidak tersenyum padanya. Sebenarnya aku sedikit kecewa dengan kejadian itu sampai ada tangan yang menarik tanganku dari belakang. Jantungku rasanya berdebar dua kali lebih cepat dan aku tidak dapat mengatur nafasku dengan baik. Dan saat ku mencoba untuk membalikkan tubuhku dan melihat orang yang memegang tanganku, Aku..--

Hehe...
Masihh penasaran?
Eitss jangan lupa teken bintangnya dulu :)
Oke next chapter!

SENIOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang