15

4.4K 430 18
                                    

Lelaki jangkung itu memasuki ruangan di dalam apartemennya yang gelap gulita. Ia menghempaskan tubuhnya di atas sofa sambil merenggangkan ikatan dasinya.
Hari ini... merupakan hari yang melelahkan baginya. Mulai dari menyiapkan segala urusan di kantornya. Beberapa proyek harus diselesaikan sebelum akhir tahun ini dan ia sangat di kejar deadline.

Namun, dibandingkan dengan semua itu, ada satu beban yang sampai saat ini masih terasa berat di hatinya. seharusnya beban ini tak begitu berat andai saja ia tidak terlalu memikirkan masa lalu. Nyatanya, sampai tertidur pun pria itu masih bisa merasakan sesak di dadanya mengingat hanya tinggal berapa bulan lagi tersisa untuknya.

Pernikahan.

Semua orang sudah mengetahui bahwa pernikahannya dengan Cassandra akan segera di laksanakan. Mulai dari keluarganya sampai relasi bisnis pun menantikan undangan pernikahan darinya dan juga tunangannya itu. Tapi dalam hatinya sesuatu masih terasa mengganjal hingga saat ini. Meski lima tahun telah berlalu tak bisa mengubah kenyataan yang ada.

Ketika Kedua matanya menangkap figura seorang gadis yang tengah tersenyum padanya sambil memegang sebuket bunga lily putih, wajah lelaki itu pun berubah sendu. Dengan pakaian layaknya seperti pengantin, wanita muda itu nampak bahagia tersenyum ke arah kamera. Senyum gadis itu terukir indah dan bahkan masih bisa ia rasakan ratusan kupu-kupu baru saja melintas di dalam perutnya.

Masih segar dalam ingatannya foto itu diambil sehari sebelum mereka merayakan kelulusan sekolah. Wanita itu mengajaknya ke studio foto dan berfoto layaknya pengantin wanita yang akan menikah. Dan foto itu pula yang menjadi akhir dari segala kisah cintanya.

Mikhael yang saat itu masih anak ingusan tak mengerti mengapa wanita itu  mengajaknya untuk berfoto ala sepasang pengantin yang baru saja menikah. Dulu ia sempat menertawai ide gila itu, tapi belakangan ia merasa sangat bersyukur. Pada akhirnya wanita itu membiarkannya untuk mengabadikan momen indah sebelum kejadian naas itu merenggut wanita itu darinya. 

Sandra.

Cintanya yang sudah lama pergi.
Cintanya yang telah lama meninggalkannya sendiri dalam sepi.
Cintanya yang membawa separuh jiwanya pergi.

Wanita itu membawa separuh hidupnya saat dengan teganya pria-pria brengsek itu melukainya. Mikhael sudah membalasnya. Harus ada yang bersalah dalam kejadian ini dan ia sudah mengirim semuanya untuk membusuk di neraka. Apa yang dilakukan para penjahat itu sudah fatal. Sandra pergi dan tak kembali. Kepergian wanita itu merenggut hidup Mikhael.

Pria itu ingat untaian kata terakhir wanita itu yang masih bisa menghiburnya, mengatakan bahwa semua baik-baik saja. Bagaimana bisa, Mikhael hampir mati sengsara. Ia hidup, tapi tak benar-benar hidup. Kehidupannya telah pergi. Tawa yang selalu ia tunjukkan adalah bentuk kemarahannya pada Tuhan dan juga dunia ini. Baginya, mengapa hidup begitu menyakitkan. Tak seharusnya Tuhan membiarkan perasaan cinta itu muncul untuk Sandra, jika pada akhirnya wanita itu akan pergi dengan cara yang keji seperti ini.

"Kau bilang, aku akan baik-baik saja, meski kau tak ada. Tapi, hingga detik ini aku masih belum bisa merelakan kepergianmu, Sandra."

Tanpa sadar mata Mikhael mendadak panas hingga panas itu menuruni wajahnya berupa cairan bening yang berasal dari matanya. Dadanya sesak tak karuan. Perasaannya berkecamuk setiap kali melihat foto Sandra. Ingin rasanya ia menurunkan figura itu dari tempatnya, namun hatinya masih belum bisa merelakannya. Rasanya ia begitu kejam menghapus semua kenangan tentang Sandra.

Sandra adalah hidupnya. Obsesinya untuk tetap mengarungi kehidupan yang berat ini. Tak apa ia hanya anak seorang pelayan, asalkan Sandra masih utuh terlihat di matanya.

Sandra..

Cintanya..

Hidupnya hancur kala itu, bahkan masih sampai sekarang. Ia tak bisa menjalani semuanya dengan normal. Hidupnya berada dibawah bayang-bayang wanita yang sudah hidup dengannya selama bertahun-tahun. Mereka sudah tumbuh bersama dan tinggal bersama. Sampai akhirnya Tuhan mungkin mendengar semua doanya. Sosok itu kembali dalam keadaan yang berbeda, Ia kenal sosok itu. Tapi keegoisan yang timbul dalam dirinya meningkat. Ia tak mau berbagi sosok itu pada siapapun. Mikhael ingin menghidupkan sosok itu kembali, meski ia sendiri pun ragu.

Don't Say GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang