23

2.3K 130 1
                                    


Ketika Cassandra mulai berjalan menjauhi bis, Javier tidak pernah berhenti memandangi wanita yang berjalan ke arah sebuah butik barunya tersebut. Ia yakin bangunan itu adalah miliknya karena menurut orang suruhannya, Cassandra baru saja membelinya seminggu yang lalu. Dilihatnya Cassandra yang berjalan memasuki bangunan itu dengan langkah pelan. Langkah wanita itu begitu lembut dan rapuh, seolah mengingatkannya pada punggung Aliandra yang dulu bersamanya.

Betapa bahagianya ia bisa duduk berdekatan dengan wanita itu. Ia merasa hidup kembali seperti saat bersama Aliandra. Sekarang, ia bertekad untuk membuat Cassandra berpaling kepadanya. Ia pun sudah membuat Mona mau memundurkan jadwal pernikahan mereka. Javier tak peduli dengan sebutan orang yang akan mengatainya serakah. Baginya yang terpenting adalah mendapatkan kembali wanita yang dicintainya. Sudah cukup ia merelakan kepergian Aliandra begitu menyedihkan. Sudah saat ia membangun harapan baru bersama wanita itu.

Besar harapannya untuk bisa memperbaiki kehidupannya yang telah hancur, karena ulahnya sendiri. Javier pun sudah memiliki bayangan masa depan yang disusunnya sangat rapi.

Wanita bernama Cassandra.

Mungkin saat inilah waktunya untuk bergerak. Mikhael, tunangan wanita itu kini sedang berada di Korea dan akan membutuhkan waktu lama agar bisa kembali lagi ke Indonesia.

Louis Enterpise.

Javier sudah membuat pembatalan janji dengan perusahaan itu. Begitu mengetahui bahwa tunangan Cassandra adalah sosok di belakang meja perusahaan besar itu, Javier segera mengatur strategi agar Mikhael kembali disibukkan dengan tugasnya sebagai seorang CEO. Ia memang sengaja melakukannya agar dirinya dapat memiliki waktu luang mendekati sosok bernama Cassandra itu.

Dengan ketidahadiran Mikhael di samping wanita itu sudah pasti memudahkan langkahnya untuk menjalankan semua rencananya. Sebulan yang lalu ia sengaja tidak melakukan kontak dengan Cassandra. Banyak yang harus ia bereskan, terutama menghindarkan kecurigaan adiknya yang sepertinya mulai memantau dirinya. Jessica pasti akan melakukan seribu cara untuk menjauhkan sahabatnya itu darinya.

Kali ini Javier sudah bertekad untuk merebut Cassandra ke dalam pelukannya. Ia akan membangun kembali kenangan yang sudah hancur. Ia tidak akan lengah untuk kedua kalinya seperti dulu. Cassandra akan ia pertahankan di sisinya bagaimana pun caranya. Tidak peduli harus dengan cara kotor sekali pun. 

"Aku akan membuatmu menyadari kehadiranku lagi, sayang." Gumamnya pelan.

Tak lama setelah bus yang ia naiki berjalan meninggalkan halte yang dekat dengan bangunan butik milik Cassandra, ponsel Javier berdering. Penumpang yang kala itu tak terlalu banyak langsung menyadarinya dan mengalihkan perhatiannya pada Javier. Seketika mereka yang berada di dalam bus saling berbisik. Siapa yang tak mengenal sosok itu. Javier sosok yang sering mereka lihat dilayar televisi. Pandangan kagum pun melayang ke arahnya, namun Javier tak peduli. Ia tetap fokus pada apa yang dibicarakan lawannya di sebrang sana.

"Jangan sampai kalian lengah. Aku ingin semua berjalan sempurna. Bawa dia masuk ke dalam perangkap kita, setelah itu kalian akan kuberi bonus." Ucapnya.

"Berapa pun yang kalian minta, akan kupenuhi asalkan kalian bisa mendapatkannya." Tambahnya dengan penuh tekad.

Percayalah, Javier tidak pernah segila ini menyangkut urusan perempuan. Namun, kesakitan yang ia alami telah mengajarkannya untuk menjadi kuat agar bisa mempertahankan sesuatu yang berharga di sisinya.

Sekarang Javier takkan main-main. Ia akan menyeret paksa wanita itu untuk masuk ke dalam hidupnya.

Suka atau tidak, Cassandra harus berada disisinya. Kalau perlu, Javier akan menyeretnya langsung ke altar agar mereka bisa langsung menikah.

Don't Say GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang